• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Sunday, October 19, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Kerajinan dari Hutan Bambu Geriana Kauh

Gede Eka Putra Yasa by Gede Eka Putra Yasa
16 November 2023
in Kabar Baru, Travel
0 0
0

Kerajinan bambu telah menjadi bagian dari budaya Indonesia selama berabad-abad. Hutan bambu sebagai sumber bahan baku alam yang melimpah, telah digunakan oleh warga desa untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari, termasuk perumahan, perlengkapan sembahyang, dan juga kerajinan tangan. Di Desa Geriana Kauh, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem Bali, kerajinan bambu telah menjadi kreativitas dan juga bentuk pelestarian dari hutan bambu yang melingkari setengah dari luas desa.

Hutan Bambu Geriana Kauh, Karanagsem. Foto: Luh De Suriyani

Bambu dipilih karena sifatnya yang kuat, fleksibel, dan tahan lama, menjadikannya bahan yang sempurna untuk menciptakan berbagai produk. Masyarakat di Geriana Kauh telah mewarisi teknik-teknik tradisional ini dari generasi ke generasi. Teknik-teknik tersebut mencakup pemotongan, pelunakkan, pembentukan, dan penyatuan bambu untuk menciptakan beragam produk seperti perabotan rumah tangga, perlengkapan keagamaan, kerajinan tangan, dan masih banyak lagi.

Salah satu kerajinan bambu yang masih lestari dan eksis hingga saat ini khususnya di Desa Geriana Kauh adalah besek. Besek adalah keranjang yang terbuat dari anyaman bambu yang oleh masyarakat Geriana Kauh memiliki fungsi yang sangat beragam mulai dari segi keagamaan dan juga kebutuhan sehari-hari seperti digunakan sebagai tempat Banten Pejatian dan juga bisa digunakan sebagai tempat buah salak. Besek adalah tempat yang cukup higienis dan tidak mengandung bahan kimia.

Salah satu pengerajin Besek di Desa Geriana Kauh Ni Komang Ayu Widiningsih (29) yang kami temui di kediamannya menuturkan pembuatan dari awal sampai terbentuknya satu buah besek. Ia menuturkan kerajinan ini bagian dari keseharian dan melestarikan hutan bambu di Desa Geriana Kauh.

“Anyaman Besek juga ramah lingkungan dan tidak akan mengotori lingkungan apabila sudah selesai digunakan, juga bisa digunakan sebagai alat pembakaran atau bahan bakar. Hal ini akan mengurangi sampah yang ada. Tentu saja hal ini berbeda dengan plastik yang lebih susah untuk hilang,” imbuhnya.

Teknik mengeringkan dan tahapan menganyam

Ia menuturkan cara pembuatannya dari awal yaitu mencari bambu di Hutan Bambu yang dimilikinya secara pribadi, kemudian bambu tersebut di potong menjadi bagian yang lebih kecil. Potongan-potongan ini dikeringkan di perapian untuk menghasilkan bambu yang lebih bagus untuk digunakan sebagai bahan pembuatan Besek.

Bambu yang sudah dikeringkan sekarang masuk ke proses “Penyebitan” setelah itu bambu yang sudah disebit sudah siap untuk di anyam menjadi sebuah besek. Proses penganyaman dimulai dengan “Nampak” dalam Bahasa bali yang berarti membuat alas dari besek tersebut.

Kemudian proses selanjutnya yaitu “Mucuin” dalam istilah balinya yang artinya membuat sudut dari besek tersebut. Setelah sudah memiliki sudut proses selanjutnya yaitu “Mibihin” atau membuat tepi dari besek tersebut.

Setelah terbentuk sebuah besek proses yang terakhir adalah merapikan sisa-sisa bambu yang masih panjang. Sembari menuturkan proses pembuatannya, Ia juga mengatakan bahwa Mang Ayu sudah memulai untuk melestarikan kerajinan bambu ini dari SMP hingga sekarang sudah menikah dan sudah memiliki dua orang anak. Ia juga menambahkan memilih pembuatan besek ini selain bahannya yang mudah dicari, pembuatannya juga mudah, Ia juga bisa sambil mengasuh dua orang anaknya sembari mengerjakan besek.

Dalam kesehariannya Mang Ayu (29) bisa memproduksi 10 buah besek dalam sehari. Besek tersebut di kirim ke pengepul di Desa Lusuh yaitu salah satu desa tetangga dari Desa Geriana Kauh. Harga per satu buah besek yang diproduksi adalah Rp3000 sehingga dalam sehari bisa memiliki penghasilan sebesar Rp30.000.

Dengan proses yang mudah dan juga bahan yang melimpah yang tersedia di Desa Geriana Kauh membuat pelestarian budaya dan juga kreativitas menjadi lebih maksimal. Tak hanya besek, bambu juga jadi arsitektur tradisional yang indah di desa.

Silakan datang langsung ke Desa Geriana Kauh, Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangsem Bali. Atau bisa kalian kepoin IG dari Desa Geriana Kauh @yowana_satyagunadharma.

kampungbet
Tags: geriana kauhhutan bambukelas jurnalisme warga
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Gede Eka Putra Yasa

Gede Eka Putra Yasa

Related Posts

Menimbang Ulang Pengertian Masyarakat Pesisir dari Pantai Sanur

Menimbang Ulang Pengertian Masyarakat Pesisir dari Pantai Sanur

15 October 2025
Masa Depan Pantai Sindhu dari Kacamata Pemilik Usaha

Masa Depan Pantai Sindhu dari Kacamata Pemilik Usaha

12 October 2025
“Pesuan Kebisan Ragane” Api Jengah Pemuda Intaran Sanur

“Pesuan Kebisan Ragane” Api Jengah Pemuda Intaran Sanur

10 October 2025
Sanur Masih Belajar Ramah pada Kaki dan Roda 

Sanur Masih Belajar Ramah pada Kaki dan Roda 

9 October 2025

Mempertahankan, Sebaik-Baiknya Cara Mereka untuk Melawan

29 September 2025
Ruang dan Ingatan yang Bergerak: Sebuah Pengamatan Singkat di Desa Intaran

Ruang dan Ingatan yang Bergerak: Sebuah Pengamatan Singkat di Desa Intaran

28 September 2025
Next Post
Mendengar Teman Tuli Menuturkan Kisah Mereka

Warung Inklusiv Rayakan Hari Disabilitas

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Adakah Sistem Peringatan Dini Banjir di Bali? Ini Simulasinya

Adakah Sistem Peringatan Dini Banjir di Bali? Ini Simulasinya

18 October 2025
AHY Singgung Tiga Isu Utama di Bali: Tata Ruang, Kemacetan, dan Sampah

AHY Singgung Tiga Isu Utama di Bali: Tata Ruang, Kemacetan, dan Sampah

16 October 2025
Sisi Lain Tabanan di Melali ke Desa

Sisi Lain Tabanan di Melali ke Desa

16 October 2025
Beban Ekologi Bertambah karena Pariwisata yang Eksploitasi Hulu Bali

Beban Ekologi Bertambah karena Pariwisata yang Eksploitasi Hulu Bali

15 October 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia