• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Wednesday, November 12, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Kemenangan Laut : KKP Nusa Penida Kini Menjadi Hope Spot

Hendiliana Dewi by Hendiliana Dewi
28 May 2020
in Kabar Baru, Lingkungan
0 0
0
Pantai Atuh di Nusa Penida © Lelani Gallardo/CTC

Hope Spot KKP Nusa Penida diharapkan menginspirasi ribuan wisatawan, siswa dan dunia.

Pulau berbukit dan pemandangan bawah laut menakjubkan di Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida merupakan surga bagi pecinta terumbu karang dan biota laut seperti pari manta, ikan mola dan penyu. Kawasan konservasi yang dapat dijangkau hanya dengan perjalanan singkat ini melingkupi wilayah seluas 20.057 hektar di sekitar pulau utama Nusa Penida, dan dua pulau kecil lainnya yaitu Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan.

Selama berabad-abad, masyarakat Nusa Penida hidup berdampingan dengan wilayah perairannya. Pada tahun 2008 silam, area ini diketahui sebagai suatu wilayah dengan tingkat ketergantungan tinggi terhadap sumber daya laut dan dinyatakan sebagai area penting bagi keanekaragaman laut lewat sebuah kajian ekologis cepat (rapid ecological assessment).

Hasil kajian ini diperkuat dengan kenyataan, lebih dari 48.000 masyarakat yang setiap harinya, bergantung pada lautan sebagai sumber penghidupannya.

Hope Spot

Berkat komitmen Pemerintah Kabupaten Klungkung dan Pemerintah Provinsi Bali, KKP Nusa Penida saat ini sudah terkenal di Kawasan Segitiga Terumbu Karang. Kawasan konservasi ini berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2013 dan 2015 atas efektivitas pengelolaannya. Atas pencapaian ini, Mission Blue juga turut mendeklarasikan KKP Nusa Penida sebagai sebuah Hope Spot baru agar Nusa Penida dapat terus meningkatkan efektivitas pengelolaannya.

Bagi Coral Triangle Center, penjabaran tujuan-tujuan ini bermakna akan adanya pengelolaan yang lebih, dalam pelestarian sumber daya laut dan sumber penghidupan masyarakat. Contoh capaian terukur bagi efektivitas pengelolaan meliputi tingkat kepatuhan terhadap peraturan yang ada, perkembangan sosial ekonomi, meningkatkan pengetahuan masyarakat di sekitar sumber daya laut, dan membentuk peraturan-peraturan yang berkaitan dengan jumlah pengunjung KKP.

Terumbu Karang di Nusa Penida © Marthen Welly/CTC

Dr. Sylvia Earle, pendiri Mission Blue mengatakan, idealnya, untuk memulihkan semua yang telah hilang, kita perlu membentuk tempat-tempat yang besar dimana kita tidak dapat mengambil flora fauna di sana. Namun, juga menjadi penting bagi kita untuk menghargai masyarakat pesisir yang sudah sejak lama mendapat penghidupan dari mengambil flora fauna laut.

“Tujuannya agar masyarakat dapat terus melakukan hal-hal seperti yang mereka lakukan saat ini di Nusa Penida. Di mana masyarakat melihat kondisi Nusa Penida secara gambar besar (big picture) sehingga mereka dapat menemukan metode yang tepat untuk pelestarian lingkungan dengan cara yang baik untuk lautan dan masyarakat,” katanya.

Pengelolaan

KKP Nusa Penida sangat terkenal di dunia berkat uniknya keindahan alam yang dimilikinya. Wilayah ini adalah rumah bagi 300 jenis karang dan lebih dari 500 jenis ikan karang dimana beberapa diantaranya terbilang baru bagi ilmu pengetahuan terkini.

Menurut penelitian Marine Megafauna Foundation dua jenis pari manta, pari manta oseanik (Mobula birostris) dan pari manta karang (Mobula alfredi) ditemukan di KKP Nusa Penida. Manta jenis ini masuk ke dalam hewan yang rawan kepunahan dalam daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) tentang spesies langka.

Pari manta © Marthen Welly/CTC

Nengah Bagus Sugiarta, Kepala Unit Pengelola Teknis Daerah KKP Provinsi Bali menjelaskan, KKP sangat penting bagi masyarakat setempat karena pemanfaatan wilayahnya dapat dikelola secara berkelanjutan. “Masyarakat berharap dapat mencapai keseimbangan antara pemanfaatan dan konservasi,” ujarnya.

“Tokoh masyarakat memulai aksi konservasi di wilayah ini lewat penjangkauan kepada masyarakat, membangun kerjasama dan patroli berkala. Unit pengelola fokus pada pengelolaan dan mendukung ekosistem laut dan pesisir untuk masa depan yang lestari,” ujarnya.

Unit pengelola mendukung KKP lewat sistem zonasi  yang mengontrol aktivitas masyarakat di ketujuh zona yang ada. Dua di antaranya mendukung industri pariwisata yang merupakan sumber pendapatan terbesar bagi masyarakat Nusa Penida.

Masyarakat dan Kawasan Konservasi

Keindahan sejati dari KKP Nusa Penida terletak pada masyarakatnya. Faktanya, masyarakat setempat turut serta dalam perencanaan KKP, dan memperjuangkan program restorasi terumbu karang dan bakau dengan membantu para pengelola disana. Penduduk Nusa Penida adalah masyarakat Bali yang memegang teguh adat budaya dan sangat menghormati laut dan kehidupan.

Di Nusa Penida, terdapat Pura Ped yang merupakan salah satu Pura penting di Bali. Setiap satu tahun sekali, masyarakat Nusa Penida menggelar upacara adat sebagai wujud penghargaan kepada laut yang disebut “Nyepi Segara” di mana dalam satu hari penuh, semua aktivitas laut dilarang. Artinya tidak ada kapal-kapal yang masuk maupun keluar selama upacara ini berlangsung.

Bersih Pantai dalam rangka Hari Bumi © David Indrayana/CTC

Menurut Sugiarta, KKP Nusa Penida adalah contoh bagaimana kita menggabungkan adat dan ilmu pengetahuan dalam pengelolaan sumber daya laut. Sebagai salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi di Bali, Nusa Penida memiliki posisi yang unik untuk menginspirasi dan mempengaruhi masyarakat umum untuk peduli terhadap sumber daya laut di Indonesia dan di wilayah Segitiga Terumbu Karang.

“Nusa Penida berperan sebagai pintu gerbang ke banyak aspek dalam konservasi dan pengelolaan laut. Mulai dari dampak perubahan iklim terhadap terumbu karang, perlindungan terhadap flora fauna langka, terancam dan dilindungi, pengelolaaan ekosistem, perlibatan masyarakat, penerapan sistem zonasi dan lainnya,” ucap Sugiarta.

Inspirasi

Hope Spot KKP Nusa Penida berpotensi untuk menginspirasi ribuan wisatawan, siswa dan dunia sebagai situs pembelajaran dari Coral Triangle Center yang memberikan contoh bagaimana Kawasan Konservasi Perairan di Indonesia dapat dibentuk secara kolaboratif dan dikelola dengan efektif melalui kerja sama antara masyarakat, pelaku bisnis, lembaga swadaya, dan pemerintah. 

Direktur Eksekutif Coral Triangle Center, Rili Djohani mengatakan Coral Triangle Center yakin dengan menginspirasi masyarakat untuk melakukan aksi nyata guna menyelamatkan laut dan membangun kapasitas serta menyediakan sarana yang dibutuhkan para garda depan untuk dapat menerapkan aksi konservasi yang efektif dan berdampak baik, tidak hanya pada ekosistem laut tetapi juga pada orang-orang yang bergantung padanya. “KKP Nusa Penida merupakan suatu contoh bagaimana konservasi laut yang efektif dapat berdampak positif terhadap lingkungan, masyarakat dan ekonomi,” ucapnya. [b]

kampungbet
Tags: Kawasan Konservasi PerairanKKP Balikkp nusa penidaNusa CeninganNusa LembonganNusa Penida
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Hendiliana Dewi

Hendiliana Dewi

Ni Luh Putu Hendiliana Dewi merupakan alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini juga pernah aktif di pers mahasiswa. Minat utamanya pada isu pelestarian pesisir dan laut, energi terbarukan dan perubahan iklim.

Related Posts

Rekomendasi Day Trip Eksplor Nusa Lembongan

Rekomendasi Day Trip Eksplor Nusa Lembongan

14 March 2025
Komang Rai di Galeri Pertama di Nua Lembongan:  Lalu Lalang Imajinasi, Tradisi, Globalisasi

Komang Rai di Galeri Pertama di Nua Lembongan: Lalu Lalang Imajinasi, Tradisi, Globalisasi

24 December 2022
Bali Yang Binal 2021 di Nusa Penida

Bali Yang Binal 2021 di Nusa Penida

9 May 2021
Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

15 April 2021
Berwisata Energi Terabaikan dan Terbarukan ke Nusa Penida

Berwisata Energi Terabaikan dan Terbarukan ke Nusa Penida

8 December 2020
Sosialisasi Potensi Energi dari Kotoran Sapi

Rumah Belajar Bukit Keker Menyalakan Semangat Anak Muda

30 October 2020
Next Post
Penjelajahan Lily of The Valley di Masa Pandemi

Penjelajahan Lily of The Valley di Masa Pandemi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Inilah Panduan Nyepi Tanpa Internet Tahun Ini

Tersingkir di Tanah Sendiri

12 November 2025
Memanen Air Hujan dan Biogas, Teknologi Tepat Guna bagi Petani Bali yang Terabaikan

Ketimpangan Sumber Daya di Balik Krisis Air Tanah Bali

12 November 2025
Koalisi MUAK Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi MUAK Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

11 November 2025
Akses Medis Neurodiversitas: Perjuangan di tengah Minimnya Akses Layanan

Akses Medis Neurodiversitas: Perjuangan di tengah Minimnya Akses Layanan

10 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia