• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, May 23, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Kelapa Pendek untuk Regenerasi Petani Gula Besan

Osila by Osila
22 January 2023
in Kabar Baru, Lingkungan, Pertanian
0 0
0

Oleh Osila, Ide terpilih Histeria Pewarta Warga 2022

Petani gula merah Besan memanjat pohon kelapa yang tinggi.

Makin banyak petani kelapa yang pensiun sehingga mengurangi produksi gula merah (dari nira kelapa) di sentranya, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Ada juga yang berhenti karena sudah tidak mampu memanjat pohon yang tingginya belasan meter. Solusinya apa, agar gula khas ini tak punah?

Desa Besan adalah salah satu sentral pengerajin gula merah di Bali. Pasti pernah dengan Gula Dawan kan? Nah produksinya saat ini masih ada di Desa Besan Kecamatan Dawan, Klungkung.

Wayan Sudata adalah salah satu pengrajin gula merah yang memutuskan pensiun di umur 65 tahun. Pensiun dari pekerjaan yang telah dia geluti selama 50 tahun. Sudata bukanlah satu satunya petani yang memutuskan untuk pensiun, ada puluhan petani lain yang mulai pensiun di Desa Besan, sehingga kini petani gula merah hanya tersisa belasan orang saja, itu pun dengan umur rata-rata sudah berumur 40 tahunan.

Para petani memilih untuk pesiun didominasi karena menurunnya kemampuan untuk memanjat kelapa yang tingginya lebih dari 15 meter atau setara dengan gedung lantai 5. “Secara fisik saya masih kuat dan sehat namun karena pohon kelapa terlalu tinggi dan resiko yang tinggi,” cerita Sudata menjelaskan alasan pensiun menjadi petani gula merah.

Selain itu generasi muda yang diharapkan sebagai penerus petani gula merah, juga enggan untuk melanjutkan pekerjaan orang tuanya. Risiko yang terlalu tinggi pada akhirnya membawa mereka memilih untuk bekerja di sektor pariwisata.

Melihat kondisi tersebut, saya mempunyai gagasan untuk melakukan regenerasi pohon kelapa yang varian tinggi dengan pohon kelapa varian pendek. Varian kelapa pendek ada banyak jenisnya, seperti kelapa genjah, kelapa kopyor, kelapa pandan wangi, kelapa wulung dan kelapa hibrida.

Kegiatan Sudata setelah pensiun mencari nira kelapa dan tidak membuat gula merah

Regenerasi pohon kelapa adalah salah satu solusi masalah yang dialami oleh para pengrajin gula merah di Desa Besan. Kelapa varian pendek cenderung berbuah di tahun ke-2 sampai ke-3 sejak penanaman. Di tahun ke-3 tinggi pohon kelapa pendek cuma 50cm dan sudah mulai tumbuh bunga serta berbuah.

Melihat pertumbuhan kelapa varian pendek tentu para petani tidak perlu memanjat jika ingin menyadap nira kelapa tersebut. Dalam jangka 10 sampai 30 tahun kelapa varian pendek rata rata memiliki tinggi 5 meteran tentu masih bisa menggunakan tangga untuk naik kelapa tersebut.

Sebuah gagasan perlu adanya percontohan apalagi di desa. Masyarakat di desa cenderung sulit menerima gagasan baru. Untuk itu sebelumnya saya sendiri yang mencoba untuk menanam pohon kelapa varian pendek dan dalam waktu 2 tahun dari saat menamam sudah mulai berbunga. Tentu itu menjadi sebuah jalan agar ke depan para petani gula merah tetap ada dan bertumbuh di Desa Besan.

Ukuran pohon kelapa pendek ketika berbunga

Tentu gagasan baru akan menemui tantangan, di antaranya cuaca yang tidak menentu bagi beberapa varian kelapa pendek yang perlu menyesuaikan diri terlebih dahulu. Untuk uji coba saya menggunakan bibit kelapa varian pendek dari pohon yang telah pernah berbuah di Bali.

Selain itu terkadang bibit pohon kelapa juga bisa diambil orang lain karena harganya lumayan tinggi sekitar Rp 25.000 per pohon. Ada beberapa masyarakat yang ingin memiliki bibit justru mengambil bibit yang telah ditanam karena mengira bibit bantuan dari pemerintah. Dari tantangan ini perlu adanya edukasi juga terkait pemerataan pengadaan bibit, bahkan perlu peran serta pemerintah desa untuk mendukung pengadaan bibit kelapa varian pendek.

Harapan Sudata dan para petani yang lainnya, semoga ada generasi muda meneruskan tradisi mereka sebagai penyadap nira dan pengrajin gula merah khas Besan. Untuk mewujudkan harapan mereka tentu regenerasi pohon kelapa ke varian pendek menjadi pilihannya saat ini.

Tags: budidaya pohon kelapa pendekpetani gula nira kelapa
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Osila

Osila

pengajar matematika yang suka melali, lakar melali? ajak saya ;)

Related Posts

No Content Available
Next Post
Menyambut Kelinci Air di Benoa

Menyambut Kelinci Air di Benoa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

21 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia