Oleh Made Kaek
PAMERAN Patung Konstruksi # 2 saat ini sedang diselenggarakan di Paros Gallery, Jl. Pantai Purnama Banrjar Palak, Sukawati, Gianyar, 23 Desember 2007 s/d 23 Januari 2008. Para pematung yang turut dalam pameran ini adalah: I Ketut Adi Putra, Ida Bagus Putu Gede Sutama, I Wayan Gawiartha, Pande Ketut Taman, Dalbo Suarimbawa, Made Supartha, Nyoman Suardina. Pameran ini akan dibuka oleh Bapak Ida Bagus Sidharta Putra, seorang pengamat budaya.
Konstruksi #2 adalah pameran patung yang merupakan kelanjutaan dari pameran patung serupa dengan judul Konstruksi #1 yang diselenggarakan Desember 2005 lalu. Baik Konstruksi #1 maupun Konstruksi #2 memiliki tema yang sama, yakni kebebasan ekspresi perupa dalam menuangkan gagasannya dalam bentuk seni patung. Kebebasan berekspresi menjadi memungkinkan tiap perupa melakukan eksperimentasi, eksplorasi dan perantauan artistik untuk mencapai perwujudan karya seni.
Hasilnya mungkin tidak sama antara satu pematung dengan yang lain. Dan inilah yang memikat dari hasil pencapaian mereka, baik dari aspek karya seni, konsepsi maupun peluang terbuka bagi pewacanaan yang lebih luas. Selain itu, Konstruksi #2—sebagaimana juga Konstruksi #1—bertujuan untuk melihat kemungkinan pencapaian karya patung mutakhir di Bali. Setidaknya Konstruksi #2 dapat dijadikan indikasi untuk melihat sejauh mana yang bisa dicapai oleh para perupa dalam seni patung paling mutakhir ini. Apalagi pematung-pematung peserta pameran ini pada dasarnya memiliki kencenderungan untuk melakukan pergoalakn kreatif dalam karya-karya sebelumnya.
Harapan lebih jauh ialah Pameran Konstruksi #2 ini semoga dapat lebih mengukuhkan eksistensi seni patung Bali mengingat secara historis Bali memiliki riwayat yang sangat bagus dalam perjalanan sejarah seni patung. Sejumlah maestro patung di Bali seperti Tjokot, Njana Tilem dan beberapa yang lain; juga berkembangnya seni patung hingga kini dengan terbentuknya asosiasi patung Bali BIASA, misalnya, adalah bukti bahwa seni patung Bali sesungguhnya masih terus berlangsung. Hanya, mungkin karena penggarapan yang tak bisa cepat atau kurangnya ekspose media menyebabkan seni patung Bali “seperti” kelihatan kurang berkembang.
Dengan begitu, diharapkan Pameran Patung Konstruksi #2 ini menjadi salah satu pemicu untuk memunculkan pameran serupa di tempat-tempat lain sehingga semakin semarak perkembangan seni patung Bali hari ini maupun di masa mendatang.