Sumber Bali Post
TIDAK pernah disangka, Arbain (25), warga Desa Sukamakmur Kecamatan Gerung Lombok Barat, benjolan sebesar biji kedelai seperti jerawat di pipi kanannya akan membesar seukuran bola tenis hanya dalam waktu lima bulan. ”Awalnya saya kira jerawat, jadi saya pencet-pencet. Lama-kelamaan semakin besar seperti sekarang,” ujar Arbain saat ditemui di Ruang Kamboja RS Sanglah, beberapa waktu lalu.
Menginjak sebulan, benjolan sebesar biji kedelai tersebut mulai membesar. Karena takut ada apa-apa, Arbain segera memeriksakan penyakitnya ke puskesmas terdekat. ”Saya berobat ke puskesmas kurang lebih sebulan tetapi tidak sembuh-sembuh juga. Jadi saya bawa ke RS Mataram,” tuturnya.
Arbain menambahkan, ia berobat sekitar dua bulan di RS Mataram. Dari sana diketahui ia menderita tumor ganas. Karena tidak bisa ditangani, Arbain dirujuk ke RS Sanglah. Ia tiba Rabu (10/10) lalu dan melakukan tes darah serta pemeriksaan laboratorium lainnya. Karena libur Lebaran, kemoterapi Arbain ditunda sampai Sabtu (20/10) lalu.
Selama menunggu kemoterapi, Arbain yang keseharian bekerja sebagai petani ini menumpang di rumah sepupunya. ”Kata dokter, tumor saya masih belum bisa dioperasi, jadi harus kemoterapi dulu,” ujar Arbain yang baru saja menikah sekitar 6 bulan lalu.
Menurutnya, selama berobat, uang yang habis sekitar tiga juta lebih. ”Uang tersebut habis untuk makan dan transportasi. Kalau soal pengobatan sudah menggunakan surat keterangan miskin,” imbuhnya.
Selama tumornya membesar, Arbain mengaku jarang bisa tidur, karena kepalanya sering sakit dan kini pernapasannya pun terganggu. Ia cuma berharap dengan berobat ke RS Sanglah, penyakitnya bisa cepat sembuh. (san)
ndak ada sekerinsut ndak valid kalee!!!