Oleh Made Jacky
Berada di negeri orang sangat berbeda saat kita tingga di kampung halaman, Bali. Saya pulang ke Bali akhir Februari lalu dari Brisbane Australia untuk urusan visa tingga saya. Dalam benak hati saya rindu sekali dengan tanah kelahiran saya di Negara, Jembrana.
Meskipun saya tinggal di Brisbane selama tiga bulan tetap saja di dalam hati saya memiliki rasa kangen yang mendalam terhadap tanah kelahiran yang mempunyai banyak kenangan. Itulah Bali selalu mempunyai bayak kenangan dan bukan saya saja, banyak orang mengatakan rindu sekali dengan Bali.
Tapi Bali sekarang berubah tidak seperti dulu lagi yang masih indah dengan hijunya dedaunan disertai merdunya kicauan burung burung.
Dalam perjalanan pulang ke kampung halaman sedih sekali melihat jalan-jalan yang dibongkar begitu saja dan tidak tahu kapan akan diperbaiki. Jika jalan utama ini yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Bali harus diperbaiki kenapa tidak direncanakan secara matang sehingga tidak ada kesan perbaikan tanpa akhir. [b]
Jangankan jalan Jawa-Bali di Denpasar sendiri kondisi jalan-jalan utama dekat dengan hidung pemerintah banyak yang parah. Waturenggong, Tukad Pakerisan, Tukad Yeh Aya, Jl. Br. Seseh kerobokan, wah kalau tak sebutin satu-satu pegel juga. Jadi mikir apa duit pembangunan jalan abis buat dana kampanya Pilkada tiada henti yah?