• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
BaleBengong
Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

“Istirahat Sejenak” dari Lapastik Bangli

Lanang Taji by Lanang Taji
13 September 2019
in Kabar Baru, Musik
0

Istirahat Sejenak. Karyanya mengajak rehat dan merefleksikan.

Sebuah petikan gitar mengawali alunan kalimat “can u see how’s beautiful u are,” dengan suara berat milik sosok bertopi. Ia duduk dengan sebuah gitar akustik di depan panel surya yang terpasang rapi di hadapan baliho yang berjejer.

Sebuah ingatan akan perjumpaan pertama dengan lagu ini menyusup ke telinga. Perpaduan suara berat dan petikan akustik membuat kata-kata yang diucapkan Yogi seolah tidak ditujukan untuk mereka yang sedang duduk dihadapannya, melainkan untuk dirinya sendiri.

Pukulan Ajik pada kajon hadir setelah kalimat “… couse that’s how you look like”, disusul melodi Indra yang menyayat. Yogi, vokalisnya melanjutkan dendangannya.

Lantunan lirik sederhana, para pendengar bisa dengan mudah menerima dan menerjemahkannya. Formasi band ini menyebut diri mereka Istirahat Sejenak.

Suara berat Yogi membawa masuk lebih jauh, tempo pelan dan melodi yang mengiringi menghanyutkan. “I want to be with you when the sun rise up/ I want to be with you when the sun goes down/ And I want to be with u all night long/Couse I want u to know I need u in my life.”

Ingatan dengan penampilan mereka secara live di Pra Bali yang Binal 8 di Taman Baca Kesiman hadir kembali melalui rekaman dokumentasi ala kadarnya. Ingatan yang membawa getaran yang sama seperti hadir dan melihat mereka bermain secara langsung. Ingatan yang membawa sensasi kerinduan mendalam, hadir dengan intensitas yang sama.

Kerinduan yang hadir akibat waktu dan ruang yang tak berpihak. Kerinduan yang terpendam dan tak mampu diobati dengan layanan telekomunikasi 4.0 yang katanya telah melampaui jarak dan waktu. Kerinduan yang kemudian semakin terekspresikan lewat permainan rima rap Ayi, “lady… now I should tell you that I was fallin at the first time, I rest my eyes on you…”

Lirik itu menjelasakan bagaimana perasaaan sesuangguhnya yang tak sanggup diucapkan. Kemudian pertemuan hadir untuk mejadi oase kerinduan.

Istirahat Sejenak merupakan band Lapas Narkotik Klas IIA Bangli. Para personelnya merupakan warga binaan Lapas yang berlokasi di Br. Buungan, Jl. Purasti, Tiga, Susut, Kabupaten Bangli. Istirahan Sejenak digawangi oleh Yogi pada gitar akustik dan vocal, Ayi sebagai rap, Mahesa pada bass, Indra dengan melody gitar, Adut pada perkusi, dan Ajik pada kajon.

Status yang disandang sebagai warga Lapas menguatkan karkter lagu yang diberi judul Is Real itu. Sebuah lagu yang mengungkangkan bagaimana perasaan terhadap orang-orang yang mereka cintai dan mereka rindukan. Sebuah ungkapan perasaan sederhana yang mereka utarakan lewat lagu. Baru bisa dirasakan ketika melihat penampilan panggung mereka secara langsung.

Lagu yang membawa saya secara personal masuk ke dalam kenyataan selalu ada saja perasaaan yang tak bisa terucap. Diasumsikan telah diwakilkan lewat tatapan mata yang beradu namun pada kenyataannya itu tak cukup. Perasaan tersebut tetap saja mengganjal, bertemu dengan dominasi gengsi sifat maskulin dengan segala citra kuat dan perkasa yang sebenarnya menjadi boomerang basi sosok laki-laki itu sendiri.

Is Real tidak menghadirkan peraasaan rindu tersebut dengan sajian cengeng, mereka menghadirkannya dengan tetap menjadi lelaki dan segala citra yang menempel pada label laki-laki. Pengakuan bahwa lelaki memiliki perasaan yang rapuh dan rentan.

Sebuah peristiwa pada akhirnya akan membawa si lelaki dengan kelelakiannya terjerembab pada satu titik. Mengakui sosok yang ada di sebelahnya begitu berarti dan tak ada satu pun yang berhasil dilakukan selama ini bisa mewakili perasaan tersebut.

Menjadi warga binaan tentu bukan sebuah peristiwa yang diinginkan, direncanakan, atau bahkan diimpikan. Ada jalinan sebab akibat yang membuat para personel berada di titik sebagai warga binaan. Membuat mereka tidak lagi bisa bebas mengakses ruang, jarak, dan waktu seleluasa kita.

Titik yang membawa mereka pada kesadaran memaknai kerinduan lebih dari sekedar I Miss U yang dikirimkan lewat pesan whatssap. Dengan emoticon kecupan berlogo jantung yang memerah. Mereka harus memendam kerinduan mereka, menyimpannya di balik ruang-ruang dingin kesendirian, kesunyian, dan kemudian ditumpahkan dalam dalam lagu Is Real.

Mendengarkan lagu ini mengantarkan ingatan pada sebuah quote lama, “engkau akan mengerti arti memiliki ketika kehilangan.” Sebuah kutipan yang selama ini timbul tenggelam akibat persinggungan yang terjadi karena pertemuan-pertemuan baru. Kutipan yang bisa diperdebatkan ketika tahu untuk memaknai kata memiliki tidak perlu sampai pada titik kehilangan.

Bahkan ketika seseorang terlempar pada titik paling nadir bisa memicu kesadaran sederhana untuk memaknai keberadaan seseorang. Keberadaan yang menjadi begitu berarti ketika tak bisa disentuh tetapi terasa begitu kuat kehadirannya.

“For me more than enough to having u in my life.” Apa yang lebih menguatkan selain perasaaan akan kehadiran seseorang di saat berada dititik paling rendah.

Walau hanya berasal dari video penampilan yang diputar ulang, apa yang ingin disampaikan band Istirahat Sejenak melalui “Is Real” tetap bisa sampai, mengungkapkan bagaimana kerinduan akan seseorang yang selama ini telah hadir. Pemaknaan kehadiran setelah kehadiran fisik tak lagi hadir seperti biasanya.

Is real belum beredar di pasaran. “Tunggu saja, kawan-kawan sedang proses rekaman album di Rockness,” bocoran dari Krisna, sosok yang menghadirkan Istirahat Sejenak malam itu. Membuat Is Real melekat di kepala dengan mudah.

“Is real” hanya sebuah lagu sederhana, dibawakan secara sederhana, untuk menyampaikan sebuah perasan yang tidak kalah sederhana namun sering kali menjadi begitu sulit diuangkapkan karena kesederhanaan tersebut. Kesederhanaan, rasa yang sering kali luput dan takut untuk disampaikan dan sering kali kalah bersaing oleh kerumitan yang lebih mundah dilontarkan.

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: Balirehat sejenak
ShareTweetSendSend
Lanang Taji

Lanang Taji

Warga yang bangun kesiangan, lahir di Karangasem, penggemar kopi dan kretek, bekerja paruh waktu sebagai tukang tulis di Zine I Ni timpal kopi dan sesekali jadi tukang video dadakan.

Related Posts

SMK Penerbangan Cakra Nusantara Ikuti Program Kepala Sekolah CEO

SMK Penerbangan Cakra Nusantara Ikuti Program Kepala Sekolah CEO

31 December 2020
melukat di bali

Tempat Melukat untuk Menyambut Tahun Baru

25 December 2020
“Slaves of Objects” Candu Kebendaan dari WD

Bisakah Mewujudkan Wacana Bali sebagai Pusat Kesehatan RI?

3 December 2020
Belajar Kembali Jurnalisme Bersama Warga Desa

Belajar Kembali Jurnalisme Bersama Warga Desa

7 November 2020
Mendampingi ODHA Mengakses Layanan Kesehatan

Pasien Itu pun Pergi di Masa Pandemi

2 November 2020
Siasat Pandemi, Menggabungkan UFF dan UWRF dalam KEMBALI 2020

Siasat Pandemi, Menggabungkan UFF dan UWRF dalam KEMBALI 2020

19 October 2020
Next Post
Wajah-wajah Kehidupan di Kanvas Nyoman

Wajah-wajah Kehidupan di Kanvas Nyoman

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

AJW 2020
  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Mendayung Generasi Nyegara Gunung

Lirik Lagu Anak-Anak (Gending Rare) Daerah Bali

12 October 2010
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Begini Lho Cara Minum Wine yang Benar

Begini Lho Cara Minum Wine yang Benar

23 February 2018

Bali di tahun 1910

7 September 2010
Kenapa Kita Harus Tidur? Inilah Jawabannya

Kenapa Kita Harus Tidur? Inilah Jawabannya

1

Profil Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah

11
FRONTIER dan WALHI Usul Lokasi Pusat Kebudayaan Terpadu Dipindah

FRONTIER dan WALHI Usul Lokasi Pusat Kebudayaan Terpadu Dipindah

1

Korban Kekerasan Anak dan Perempuan di Bali Terus Bertambah

1
Turut Prihatin dengan Logika Penulis Seword

Turut Prihatin dengan Logika Penulis Seword

11
Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

20 January 2021
Dipotong 4 Bulan, PT Denpasar Putus Jrx 10 Bulan

Dipotong 4 Bulan, PT Denpasar Putus Jrx 10 Bulan

19 January 2021
Musik Becik di Tahun Panik 2020

Musik Becik di Tahun Panik 2020

18 January 2021
Shankar Rilis “Holy Funeral”

Shankar Rilis “Holy Funeral”

18 January 2021
Siasat Warga Lovina di Tengah Corona

Siasat Warga Lovina di Tengah Corona

18 January 2021

Kabar Terbaru

Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

20 January 2021
Dipotong 4 Bulan, PT Denpasar Putus Jrx 10 Bulan

Dipotong 4 Bulan, PT Denpasar Putus Jrx 10 Bulan

19 January 2021
Musik Becik di Tahun Panik 2020

Musik Becik di Tahun Panik 2020

18 January 2021
Shankar Rilis “Holy Funeral”

Shankar Rilis “Holy Funeral”

18 January 2021
BaleBengong

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com