• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Tuesday, May 13, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

ICAAP Belum Akomodir Kepentingan Klien Methadone

Anton Muhajir by Anton Muhajir
10 August 2009
in Kabar Baru
0 0
0

Teks Anton Muhajir, Foto IGN Pramesemara

The 9th International Congress on AIDS in Asia and the Pasific (ICAAP 9) di Bali pada 9-13 Agustus ini dianggap belum mengakomodir kepentingan klien methadone. Tak ada satupun sesi khusus membahas tentang terapi untuk injecting drug user (IDU) yang tak sedikit di antaranya pasien terapi antiretroviral (ARV).

Dika dari Jaringan Methadone Indonesia mengatakan belum ada dukungan khusus dari ICAAP terhadap klien program rumatan methadone. Dika merupakan klien program rumatan methadone di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta. Mantan IDU ini mengikuti terapi tersebut sejak awal 2004. Saat ini dosis methadonenya 195 mg dari dosis 200 mg ketika pertama kali ikut.

Terapi methadone merupakan salah satu upaya dalam program harm reduction. Terapi ini biasa diikuti IDU yang ingin mengganti kebiasaannya menggunakan heroin dengan jarum suntik ke terapi oral agar tidak tertular HIV. Selain itu, terapi methadone juga bagian dari upaya IDU untuk menghilangkan kecanduannya pada heroin.

Meski sangat berhubungan dengan IDU maupun HIV/AIDS namun isu methadone belum dibahas sama sekali dalam ICAAP kali ini. “Memang banyak komunitas IDU maupun orang dengan HIV/AIDS, namun isu methadone kurang diperhatikan. Buktinya belum ada sesi khusus yang membahas masalah methadone,” ujar laki-laki ini.

Padahal menurut Dika, klien methadone di tingkat regional juga menghadapi masalah yang juga kompleks. Di Indonesia misalnya, Dika menyebutkan contoh kebijakan yang belum mendukung kepentingan klien terapi methadone.

Di Jakarta, lanjutnya, peraturan di tiap Puskesmas yang memberikan layanan terapi methadone berbeda-beda. Akibatnya harga antara satu Puskesmas dengan Puskesmas lain pun berbeda. Di satu Puskesmas harganya Rp 5000 per dosis. Tapi di tempat lain bisa Rp 7000.

Peraturan lain yang menghambat klien methadone, tambah Dika, adalah aturan tentang take home dose atau dosis dibawa pulang. Sebagian tempat layanan ada yang melarang klien untuk membawa pulang dosis methadone di atas 3 mg. “Ini menyusahkan bagi klien yang ingin keluar kota,” ujarnya.

Yeni, Yeni, klien methadone di Program Rumatan Methadone Sanglah Bali, membenarkan pernyataan Dika tentang belum adanya perhatian pada persoalan methadone dalam ICAAP kali ini. Padahal, menurut Yeni, klien methadone juga menghadapi masalah kesehatan terkait dengan HIV/AIDS. Hal ini terjadi terutama pada klien methadone yang juga ikut terapi ARV.

Sebagian klien methadone yang juga ikut terapi ARV, kata Yeni, menghadapi komplikasi obat. Dua obat ini seperti berlawanan ketika diminum bersama. “Tapi kenapa hal semacam ini juga tidak mendapat perhatian di ICAAP,” tanya Yeni.

Selain itu, lanjutnya, harga methadone juga masih termasuk mahal untuk sebagian klien. Menurut Yeni ada klien methadone yang sampai putus karena tidak kuat bayar. “Padahal dia sudah pakai kartu miskin namun tetap tidak bisa mendapat methadone gratis,” tambahnya.

Yeni dan Dika mengatakan terapi methadone seharusnya gratis seperti halnya di Myanmar. “Methadone dapat bantuan dari mana-mana,” ujar Yeni.

Menurut Yeni dan Dika belum diangkatnya isu methadone dalam ICAAP ini terjadi salah satunya karena belum adanya jaringan yang kuat di antara sesama klien methadone. Jaringan klien methadone di Indonesia sendiri, kata Dika, memang tidak sekuat di negara lain seperti Amerika Serikat. Di negara ini sudah ada National Alliance for Medication Assisted Recovery (NAMA) yang aktif mengadvokasi kepentingan klien methadone. Namun di Indonesia, jaringan klien methadone justru belum terbentuk.

Yeni, yang kini minum methadone 85 mg dari pertama kali 190 ml, klien methadone di Bali memang tidak memiliki jaringan yang kuat. Dua jaringan klien methadone di Bali yaitu Ikatan Klien Methadone (IKLIM) dan Methadone Plus, jaringan klien methadone yang juga positif HIV, selama ini mati suri.

“Jangankan program untuk mengadvokasi sesama klien methadone, untuk kumpul pun susah banget,” kata Yeni.

“Kalau diajak berkumpul, para klien methadone mikirnya pragmatis banget. Kalau diundang kegiatan mereka hanya mikir dapat duit atau tidak. Kalau tidak ada uang transpornya, maka mereka tidak akan ikut kegiatan tersebut,” tambahnya. [b]

Tags: KesehatanNarkoba
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

4 June 2024
Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

15 April 2021
COVID-19 : Spiritualitas Orde Paling Baru

Benarkah Orang Gendut Lebih Mudah Terinfeksi COVID-19?

12 March 2021
Karut Marut Mendata Maut

Inovasi Layanan Rumah Sakit pun Menjadi Keniscayaan

17 December 2020
Karut Marut Mendata Maut

Menangani COVID-19, dari Awam Sampai Berkawan

5 November 2020
Karut Marut Mendata Maut

Pandemi atau Tidak, Jangan Diskriminasi ODHA!

3 November 2020
Next Post

Undangan Terbuka: Dari Bali untuk Rendra

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

matan AI

Intelektual Blangko

11 May 2025
Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

10 May 2025
Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

9 May 2025
KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

9 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia