• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, May 23, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Kuliner

Flo, Lounge Sunyi di Riuh Teuku Umar

Luh De Suriyani by Luh De Suriyani
17 July 2008
in Kuliner
0 0
3

Oleh Luh De Suriyani

Beberapa kali hilir mudik di Jalan Teuku Umar Denpasar, mata saya selalu tertumbuk pada bilboard Flo. Saya baca tulisannya, Fashion, Lounge and Resto. Artinya ada tempat makan di sana, di balik toko baju itu.

Tapi saya tidak menemukan jejak resto di depan gedung yang menarik perhatian untuk mengunjunginya. Penampilan depan, seperti kebanyakan toko atau butik baju. Tidak ada (sepertinya) sesuatu yang spesial di dalam. Kalau di istilah jurnalistik itu ada cantelan (lead) yang mampu memprovokasi pikiran.

Sampai kemudian, saya bulatkan tekad untuk mencoba melongok ke dalam Flo. Habis parkir motor, saya langsung masuk ke toko bajunya. Lumayan rame. Bajunya juga lumayan banyak variannya. Misalnya yang terbaru itu aneka baju batik casual dan gaul yang lagi hip. Tentu lebih banyak model di Pasar Beringharjo, Jogja, karena kemaren baru dari sana.

Nah, sampai di pintu masuk resto, saya mulai merasa aneh. Lho, di belakang kok bisa kaya gini? Kontras dengan toko bajunya. Ciamik tata ruangnya. Kebun dengan hamparan kolam (sayangnya airnya hijau, katanya kontrol air rusak) dan ada dome kecil yang bisa jadi tempat diskusi asik. Tempat duduknya cukup untuk sekitar 50 orang.

Kalau standing party, menurut Omar, pengelolanya, bisa nampung 400 orang. Sejuk, sunyi, dan kebisingan di luar jadi lenyap. Kalaupun di dalam resto setengah kursi terisi, saya pikir tidak menjadi ramai karena jarak antar meja makan cukup jauh, dan ada tirai-tirai tumbuhan yang memperpendek jarak pandang.

Menu makan dan minumannya banyak dan sangat variatif. Harganya kompetitif dengan resto-resto sejenis macam Bendega, Baruna, Amsterdam, dan lainnya. Satu yang membuat ingin datang kesana lagi adalah pelayanan yang cepat, rasa makanan yang memenuhi, penyajian, dan suasananya yang cukup bersahabat.

Oya, menu makanan baru asik yang saya dapat tanpa sengaja adalah mushroom button. Ini jamur kancing besar yang dibalut tepung roti kasar. Harganya Rp 12.000 sepiring. Enak banget. Garing di di luar (tanpa sisa minyak di tangan) dan juicy di dalam.

Tentu Flo akan masuk dalam rekomendasi saya, merujuk kesan pertama saya. Tetapi…. Saya bilang ke pemiliknya, saya berani rekomen kalau akses internetnya jadi gratis. Soalnya waktu kemarin ke sana, pengelola masih charge hotspot sekitar Rp 20 ribu per 2 jam. Menurut Omar karena Flo beli sambungan internetnya mahal banget.

Kami sempat berdiskusi soal servis internet gratis yang bahkan diberikan kaki lima di Jogja. Beginilah gaya hidup kini. Komoditas baru. Malah orang biasanya kerap tak melirik menu tapi tergiur tulisan free hotspot. Nah, kalau Flo bisa memberikan free hotspot plus makanan dan tempat yang asik, kan jadi komplit. Hohoho… [b]

Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Luh De Suriyani

Luh De Suriyani

Ibu dua anak lelaki, tinggal di pinggiran Denpasar Utara. Anak dagang soto karangasem ini alumni Pers Mahasiswa Akademika dan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pernah jadi pemimpin redaksi media advokasi HIV/AIDS dan narkoba Kulkul. Menulis lepas untuk Mongabay.

Related Posts

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

21 May 2025
Menghidupkan Jaje Sengait, Melestarikan Pohon Aren Pedawa

Menghidupkan Jaje Sengait, Melestarikan Pohon Aren Pedawa

21 May 2025
Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

20 May 2025
Next Post

Danau Buyan is Not for Sale!

Comments 3

  1. anima says:
    17 years ago

    hmmm.. interesting, selalu pengen mampir kesana juga nih. coba ah 😀

    Reply
  2. egamadona says:
    17 years ago

    hmm.. kebetulan abis acara ulang tahun balebengong tadi aku cari bluetooth device di sebelah flo jadi mampir sekalian di flo. bukan yang pertama kalinya, tapi kali ini lumayan kaget melihat keadaannya yang sangat berbeda dibanding waktu terakhir aku ke sana, mmmm…, tahun lalu.

    gerai-gerai yang dulunya memamerkan contoh makanan yang dijual dan tempat makanan tersebut disiapkan pada kosong (aku sampai nanya ke waiternya apakah flo masih buka ato tidak saking kosong dan sepinya). air kolam cethek dan ijo sekali, sampai tidak tega melihat ikan-ikan pada berenang dengan sebagian badan terlihat di luar air (kata waiternya sih memang sengaja airnya dicetheki biar ikannya keliatan, halah!) dan ada sampah yang mengambang di airnya. waktu aku datang ada 2 anak kecil sedang melempar-lempar sesuatu ke kolam yang kemudian aku ketahui mereka melempar batu-batu kecil ke kolam, dan bandelnya, menyasar pada ikan-ikan itu. kontan aku bilang ke mereka, kasian ikan-ikannya bla bla.. karena orang tua mereka tidak memperhatikan dan staf flo pada cuek semua ikannya dilempari batu!

    tentang hotspot, ini memang barang baru, karena sampai terakhir kalinya aku ke sana belum ada. tapi, ehm, waktu aku tanya waiter tentang akses hotspot tersebut, dia bilang harus beli voucher dan harganya 30 ribu untuk dua jam (masa sih dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu harganya udah dinaikkan 10 ribu, padahal sudah disarankan untuk provide free hotspot, kan! ato mungkin ada kekeliruan pendengaran antara aku ato luh de).

    sayang memang. flo mestinya bisa jadi tempat nongkrong yang enak andaikata dikelola dengan baik (dengan SDM yang dibekali dengan manner kerja yang lebih baik – tadi sempat sangat terganggu saat sedang menelpon ditimpa oleh suara meja kursi yang diseret-seret (bukannya diangkat!) para waiter yang sedang menata ruang dome. huh!

    di flo menu makanan cukup variatif, dari yang jenis nasi, mi sampai ke steak. harganya juga tidak terlalu mahal. rasa makanan juga lumayan (tadi makan rawon yang rasanya memang seperti rawon jawa hehehe). irish coffee masih seharga 25 ribu, meskipun buat aku whisky-nya sangat tidak terasa (big grin!)

    dulu, pas kondisinya masih bagus, malah sempat ajak teman-teman arisan di sana. untuk sekarang, terus terang jadi males. terutama karena sangat tidak tega melihat para ikan yang tidak terendam seluruhnya dalam air!

    Reply
  3. FLO says:
    17 years ago

    saya menanggapi sedikit dari egamadona
    terima kasih atas masukan nya untuk waiter dan saya akan mencoba untuk lebih ketat dalam menyapa konsumen, dan dalam berperilaku di hadapan konsumen. untuk makanan yang kosong, memang kita tutup untuk masakan jawanya dan sedang akan direnovasi untuk dijadikan gallery lukisan. untuk masalah hotspot memang dari awal saya ada hotspot diharga 30.000 rupiah dan saya minta maaf yang sebesar besarnya untuk jawaban waiter saya tentang kolam, kolam tersebut memang sedang mengalami kerusakan pada filternya dan kita sedang berusaha untuk mencarikan filter sejenis.
    untuk menu saya terima kasih sekali atas masukannya, sekarang saya mengeluarkan menu dengan nama steak vaganza yang harganya berkisar Rp. 9000++ dan 12000++

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

21 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia