Video pidato 4 tahun kepemimpinan mantan Gubernur Bali, I Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati disiarkan langsung melalui kanal Youtube Pemerintah Provinsi Bali pada 28 September 2022.
Beberapa hal dan klaim disampaikan Koster di Gedung Ksirarnawa, Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar. Klaim ini dari beberapa aspek pelaksanaan program pemerintah, penanganan sampah, seperti proyek strategis dan energi terbarukan.
Tentang penanganan sampah, Koster mengungkapkan beberapa hal, misalnya pembangunan TPS3R. “Membangun 102 unit TPS3R di Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan. Dan membangun 3 unit Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Denpasar. Inisiatif titiang melaksanakan program pengelolaan inisiatif titiang melaksanakan program pengelolaan sampah berbasis sumber mendapatkan respon positif apresiasi dan dukungan penuh dari Bapak Menko Kemaritiman dan investasi, Menteri Bappenas dan Menteri PUPR. Sehingga berhasil memperoleh dukungan anggaran dari APBN,” ujar Wayan Koster dalam pidatonya.
Pernyataan lainnya tentang penanganan sampah disampaikan Koster pada menit ke-51:51. “Pengoprasian 3 unit TPST di Denpasar mampu mengolah sampah lebih dari 1000 ton per hari. Maka TPA Sarbagita Suwung yang menjadi tempat penumpukan sampah sejak berpuluh-puluh tahun akan ditutup pada akhir bulan Oktober 2022 sebelum pelaksanaan pertemuan Presidensi G20,” tutur Wayan Koster.
Pernyataan Wayan Koster ini senada dengan pendapat dari Direktur Sanitasi Direktorat Jenderal Cipta Karya, Tanozisochi Lase dalam Majalah Cipta Karya Edisi 02 Tahun 2023. “Prinsipnya konsep TPST ini untuk Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali) dan Recycle (daur ulang). TPST Kesiman Kertalangu diproyeksikan dapat mengolah sampah 450 ton/hari, TPST Tahura 450 ton/hari, dan TPST Padang Sambian 120 ton/hari, sehingga total kapasitas pengolahan sampah sebesar 1.020 ton/hari,” kata Tanozisochi.
Koster juga menyampaikan pencapaian infrastruktur dan sarana prasarana Bali Era Baru. Ia menyebutkan pencapaian tersebut ditandai dengan percepatan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana strategis yang fundamental dan monumental, serta ngider buana. Infrastruktur yang dimaksud Koster diantaranya pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Agung Besakih, pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali.
Pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani, Pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, Pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur, Sampalan dan Bias Munjul, Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub, Pembangunan Bendungan Sidan di Badung dan Bendungan Tamblang di Buleleng, Pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali. “Pembangunan ini menggunakan dana bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali dan APBN. Meskipun menghadapi keterbatasan anggaran dalam masa pandemi Covid-19. Astungkara pembangunan tetap bisa berjalan dan selesai sesuai target waktu,” ujar Koster dalam pidatonya.
Selanjutnya pada isu energi terbarukan Koster menyebutkan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali. “Pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya atap di Provinsi Bali, semua peraturan tersebut benar-benar sangat progresif, transformatif dan informatif,” ucapnya.
Sejalan dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pemanfaatan PLTS Atap di Provinsi Bali. Adanya surat edaran tersebut mengimbau agar gedung pemerintahan pusat dan daerah di Bali untuk menggunakan PLTS minimal 20 persen dari kapasitas listrik terpasang atau luas atap. Surat edaran ini dikeluarkan dalam rangka mencapai target Net-Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 yang ditetapkan oleh pemerintahan Indonesia.
Hasil Pemeriksaan Fakta
Pada isu jumlah TPS3R/TPST di Bali, dapat mengeceknya dari Satu Data Indonesia Provinsi Bali. Jumlah desa yang memiliki TPS3R/TPST di Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan per tahun 2022 sejumlah 137 desa dan bertambah 11 desa di tahun berikutnya. Apakah dari ratusan desa yang memiliki TPS 3R/TPST berjalan efektif? dan bagaimana kondisinya?
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan, volume timbulan sampah di Bali mencapai 1,02 juta toh sepanjang 2022. Volume sampah itu bertambah 12,22 persen dibanding 2021. Data itu menjadikan Bali sebagai provinsi dengan timbulan sampah terbanyak kedelapan di Indonesia. KLHK juga menunjukkan, rata-rata ada sekitar 2,81 ribu ton timbulan sampah per hari yang dihasilkan Provinsi Bali sepanjang 2022.
Berdasarkan data dari DLHK Provinsi Bali tahun 2022, jumlah timbulan sampah di Provinsi Bali mencapai 1 juta ton. Mayoritas berasal dari aktivitas rumah tangga sebesar 53 persen diikuti dengan pasar sebesar 16 persen dan lainnya sebesar 11 persen. .
Mengutip dari Bali Post, Made Sudharma akademisi Unud yang banyak melakukan kajian soal pengelolaan sampah sampah menilai pembangunan TPS3R dan TPST sebagai solusi saat ditutupnya TPS Suwung belum menjadi jaminan “Kapasitas dari TPS3R dan TPST yang dibangun tidak memadai dibandingkan dengan volume sampah yang ada. Teknologi pengolahan sampah di TPST menurut saya juga belum jelas,” ujarnya.
Mengutip siaran pers Nexus3 Foundation, sejak awal keberadaan TPST Samtaku di tengah-tengah pemukiman warga sudah menyalahi rencana tata ruang serta melanggar hak warga atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Aktivitas TPST sudah merugikan warga seperti aliran limbah air lindi ke pekarangan mereka, arus truk sampah keluar masuk dan bau dari tumpukan sampah. Kebakaran ini memperburuk kondisi lingkungan dan kesehatan warga. Pemerintah dan pengelola harus bertanggung jawab” ujar Rezki Pratiwi, Direktur LBH Bali (18/7/24).
Pembangunan TPST Kertalangu menciptakan keprihatinan serius di kalangan warga terutama akan dampak lingkungan yang mungkin terjadi. Sebab, lokasi TPST berada di dekat pemukiman warga, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan hingga panti jompo. Laporan dari warga juga mengungkapkan terdapat dua anak-anak yang terserang penyakit pernafasan hingga dirawat di rumah sakit setempat sejak TPST beroperasi.
Kondisi memprihatinkan lainnya, salah satu lahan di Kelating menjadi lokasi pembuangan sampah. Mengutip situs Detik Bali, Bendesa Adat Kelating Made Maharjana kewalahan menangani sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung. Lahan eks galian C di desa tersebut sudah penuh sampah dengan alat berat yang sudah tua.
Apabila menelaah kapasitas pengolahan sampah ketiga TPST ini beragam, tapi tidak mencapai target pengolahan sampah 1000 ton per hari-nya. Dimulai dari TPST Kesiman Kertalangu. TPST ini diresmikan pada tanggal 13 Maret 2023, tapi tidak mampu memenuhi proyeksi pengolahan per-hari nya sebesar 450 ton/hari. Berdasarkan liputan Radar Bali di bulan Juni 2023, target harian pengolahan sampah di bulan Juni sebesar 170 sampai 180 ton per hari. Kemudian, pada uji coba instalasi pengolahan bau sampah yang dilakukan menurut laporan Detik Bali, 15 September 2023 lalu memprioritaskan penerimaan sampah baru sebanyak 15-60 ton per hari. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa realisasi target dengan realita pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu tidak tercapai.
Selanjutnya yakni pengolahan sampah di TPST Tahura Ngurah Rai yang sangat disayangkan nasibnya. “Untuk TPST di Tahura kita memang tutup karena dia memang tidak mampu beroperasi,” ungkap I Gusti Ngurah Jayanegara selaku Walikota Denpasar dalam wawancaranya dalam kanal Youtube KompasTV Dewata bulan Maret 2024 lalu. Dikutip dari Tribun Bali, pemerintah Kota Denpasar mencari rekanan baru setelah pengelola sebelumnya yakni PT. CMPP (Citra Metro Plasma Power Bali) tidak dapat memenuhi komitmen operasional.
Sementara itu, TPST Padangsambian juga menghadapi permasalahan yang tidak jauh dari kedua TPST tersebut. Karena angka proyeksi target pengolahan sebesar 120 ton per hari tidak dapat dicapai semenjak beberapa bulan setelah peresmian. Laporan dari Nusa Bali, I Ketut Adi Wiguna yang saat itu menjabat sebagai Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar mengatakan operasi awal dari TPST Padangsambian yakni 75 ton per hari. Namun, uji coba yang dilakukan 20 Mei 2023 lalu hanya menerima 30 ton per harinya. Hal tersebut jauh dari kapasitas normal. Pada Maret 2024, walaupun tidak signifikan, TPST Padangsambian mengolah sampah 40 ton per hari.
Pembangunan dan Energi Terbarukan
Hasil pemeriksaan tim cek fakta, pembangunan yang disorot oleh Koster yaitu pembangunan Taman Teknologi Turyapada Tower Komunikasi Bali Smart (KBS) 6.0 Kerthi Bali. Pembangunan Turyapada Tower dibuat oleh perusahaan BUMN PT. Hutama Karya (Persero).
Berdasarkan laman resmi PT. Hutama Karya pada 28 Juli 2022 bahwa awal proyek ini senilai 334,27 Milliar Rupiah telah ditandatangi pada 13 Juli 2022, yang mulai ground breaking pada 23 Juli 2022. I Wayan Koster dalam laman resmi PT. Hutama Karya, mengatakan bahwa Hutama Karya menargetkan proyek Pembangunan Turyapada Tower dapat selesai lebih cepat dari target yaitu Agustus 2023 mendatang.
Namun berdasarkan laman berita Detik Bali bahwa penyelesaian target proyek tersebut terlambat tiga kali, pada awalnya Agustus 2023 diundur penyelesaian ke Maret 2024, diundur lagi ke Mei 2024, dan terakhir diundur Juli 2024. Gede Pramana, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistika (Diskosminfos) Provinsi Bali dari pemberitaan Detik Bali mengatakan proyek tersebut tinggal pengerjaan jembatan berlantai kaca dan ornamen-ornamen Bali yang memerlukan ketelitian dan waktu yang tepat dan faktor cuaca yang mendukung pembangunan.
I Wayan Koster dalam pidatonya bahwa beberapa pembangunan Bali Era Baru salah satunya Turyapada Tower ini menggunakan dana bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali dan APBN. Hasil pemeriksaan tim cek fakta bahwa memang benar proyek Pembangunan Turyapada Tower menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali. Berdasarkan laman berita Radar Buleleng, sampai tahun 2024 proyek tersebut menghabiskan APBD sebesar Rp 311 miliar.
Hasil pemeriksaan tim cek fakta bahwa selain pembangunan Turyapada Tower juga ada pembangunan Jalan Tol Jagat Kerti Bali yang disorot oleh Koster dalam pidatonya, dimana proyek pembangunan ini mangkrak sejak 2022. Menurut berita CNBC Indonesia alasan pembangunan jalan tol mangkrak karena badan usaha jalan tol yaitu PT Jagat Kerti Bali mundur dengan alasan tidak bisa melakukan pemenuhan untuk pembiayaan.
Awal rencana proyek ini dimulai dari proses konstruksi proyek mulai Juni 2022. Ditargetkan selesai serta beroperasi pada November 2024. Setelah peletakan batu pertama di bulan September 2022 itu ada pengerjaan proyek di wilayah Pekutatan, Kabupaten Jembrana, akan tetapi tidak ada kelanjutan pembangunan lagi di titik Mengwi, Kabupaten Badung dan titik Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.
Pada isu energi terbarukan khususnya PLTS, narasi yang disampaikan oleh Gubernur Bali tidak sejalan dengan realitasnya di lapangan, karena ada beberapa hambatan. Hambatan tersebut seperti tidak adanya kewajiban untuk mengatur gedung pemerintah untuk memasang PLTS atap; belum ada inisiatif dalam membantu lembaga pendidikan dalam menyiapkan SDM di bidang energi; riset dan pengembangan teknologi energi bersih terhambat dikarenakan fasilitas dan dana yang kurang memadai.
Mengutip laporan Nusa Bali informasi terkait mega proyek pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Banjar/Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu, Karangasem yang mangkrak akibat tidak ada petugas yang mengoperasikan panel surya (solar cell). Sehingga 18 inverter rusak dari 50 inverter yang terinstal. Dalam menginstalasi 18 inverter tersebut dibutuhkan dana sebesar Rp 800 juta.
Liputan dari BaleBengong menyampaikan bahwasannya PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) di Nusa menjadi terbengkalai akibat teknisi lokal tidak mendapatkan edukasi komprehensif dalam mengoperasikan pembangkit EBT (Energi Baru Terbarukan). Hal ini menimbulkan pertanyaan “Apakah wacana Bali mandiri secara energi menjadi proyek semata dalam menyambut KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Konferensi Tingkat Tinggi yang digelar di Bali?”
Kesimpulan
Melihat kondisi beberapa TPS 3R/TPST di atas, keberadaannya perlu pembenahan dan perhatian lebih lanjut dari pemerintah. Pidato 4 tahun kepemimpinan mantan Gubernur Bali (Wayan Koster) – mantan Wakil Gubernur Bali (Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati) dikategorikan sebagian benar.
Sedangkan pernyataan Wayan Koster dalam pidato 4 tahun kepemimpinan Koster-Ace terkait pengoprasian 3 unit TPST di Denpasar mampu mengolah sampah lebih dari 1000 ton per hari dapat disimpulkan keliru. Karena berdasar sumber data tahun terakhir, TPST Kesiman Kertalangu hanya mampu menerima sampah 15-60 ton per/hari. TPST Tahura sudah tutup, dan TPST Padangsambian mampu mengolah sampah 40 ton/hari.
Pada aspek pembangunan, pernyataan pidato Koster tentang Pembangunan Turyapada Tower dan Jalan Tol Jagat Kerti Bali adalah keliru. Berdasarkan semua bukti yang ada, pernyataan Koster ini tidak akurat karena proyek tersebut tidak sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan.
Adapun pernyataan Koster dari isu PLTS pada Pidato 4 Tahun Kepemimpinannya adalah keliru. Pembangkit listrik EBT terutama PLTS di Bali digadang-gadang sangat progresif, transformatif dan informatif bertolak belakang dengan realitasnya di lapangan. Hal tersebut didukung dengan pengoperasian sejumlah Pembangkit listrik EBT (Energi Baru Terbarukan) yang tidak maksimal bahkan terbengkalai.
Rujukan
https://www.detik.com/bali/bisnis/d-7392657/proyek-turyapada-tower-molor-lagi
https://www.nusabali.com/berita/6477/proyek-plts-di-baturinggit-mangkrak
Cek fakta ini merupakan hasil simulasi dengan empat peserta kelas cek fakta BaleBengong: Lily Darmayanti, Ayu Fita, Teja Wijaya, Puspita