Tiga tahun sejak Notransport dirilis dan mewarnai skena hardcore lokal dengan ketegangan penuh amarah, BYURR! kembali membuka keran kekacauan baru. Album kedua mereka, bertajuk “No, It’s Never Enough”, resmi dirilis tepat pada May Day 2025, masih lewat label independen yang sudah jadi rumah spiritual mereka: Skullism Records.
Tidak ada konsep besar. Tidak ada pretensi naratif. Hanya satu energi mentah yang tetap BYURR! sejak hari pertama: cepat, keras, dan tidak kompromi.

Lebih beringas dan exspansif.
Hal paling mencolok dalam album ini adalah pendekatannya yang terasa lebih global dan ekspansif. Jika sebelumnya mereka mengandalkan diksi langsung dan bahasa ibu yang gamblang, kali ini BYURR! membentangkan jangkauan. Bukan untuk menyesuaikan, tapi untuk membuka ruang baru eksplorasi sonik dan liris.
“Kami udah pernah bikin album pakai bahasa ibu. Sekarang waktunya main pakai lidah kedua. Sesimpel itu,” ujar mereka.
Tanpa meninggalkan karakter dasar, album ini memperdalam apa yang sudah BYURR! bangun sejak awal: resistensi, kritik sosial, dan keresahan yang dibungkus dalam riff yang tak sabaran.
Fenomena Kolaboratif
Satu momen mencolok datang lewat lagu “Fenomena”, kolaborasi dengan Madness On Tha Block. Sebuah pertemuan dua dunia bawah tanah yang berbeda tapi sefrekuensi. Hardcore bertemu hip-hop, bukan di atas panggung komersil, tapi di jalanan, di studio yang panas, di ruang-ruang kecil yang penuh semangat kolektif.
Menyusul itu, sebuah remix spesial dari Skvllragg’ dijadwalkan untuk rilis saat Skateday, 21 Juni 2025. Ini bukti bahwa BYURR! tak berjalan sendiri—mereka tumbuh bersama ekosistem kecil yang keras kepala tapi penuh cinta.
Rekaman Sampai Pagi, Operator Ketiduran
Album ini tidak lahir dari kenyamanan. Prosesnya panjang dan penuh pengorbanan.
Ini album yang cukup menguras energi,” ujar Grandmaster Kesh, sang vokalis.
“Sama dengan Grandmaster Kesh ahahaha,” sahut AM, sang bassist, dengan gaya khas mulut tiponya.Rekaman berlangsung hingga dini hari. Semangatnya seperti gigs basement: penuh hasrat, penuh amarah, tapi juga penuh tawa.
BYURR! Tetap BYURR!
Mereka tidak berubah. Masih enggan tampil di panggung berpagar besi. Masih betah tampil di gigs kecil dengan penonton dalam jangkauan tangan. Masih menjadikan lirik sebagai peluru, dan jari tengah sebagai simbol universal.
Dan mereka tetap berdiri sebagai kolektif DIY yang produktif. Proyek Do Kae Uruse! telah menembus edisi ke-14—gigs mandiri yang jadi bukti bahwa semangat bawah tanah tetap bernapas di Bali.
Formasi Terkuat Mereka? Mungkin Iya.
Jeepbeat Gandhi – drum
Grandmaster Kesh – vokal
Undefined Thakur – gitar
Submachine AM – bass
MF Dov – gitar
Mereka tidak hanya solid secara musikal, tapi juga secara visi. Dalam formasi ini, BYURR! tidak hanya terdengar seperti ancaman. Mereka adalah ancaman itu sendiri.
“No, It’s Never Enough” Adalah Napas Panjang Kemarahan
Album ini bukan sekadar rilis. Ia adalah pernyataan bahwa ketidakpuasan adalah bahan bakar. Bahwa dunia ini tak cukup aman untuk ditanggapi dengan diam.
Ini adalah soundtrack untuk mereka yang tak pernah bisa duduk tenang, untuk mereka yang selalu merasa dunia ini perlu diubah—dengan teriakan, dengan ketukan, dengan lagu.
Dengarkan Sekarang










