• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, July 11, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Belum Ada Kasus Baru Flu Burung di Bali

Luh De Suriyani by Luh De Suriyani
10 September 2008
in Kabar Baru
0 0
1

Oleh Luh De Suriyani

Rumah Sakit (RS) Sanglah Denpasar memastikan tidak ada kasus flu burung baru ditemukan di Bali, setelah melakukan pemeriksaan lengkap pada lima warga Kabupaten Karangasem yang dirujuk karena diduga suspect flu burung. Dua pasien dinyatakan mengidap pnemunio berat dan masih menjalani perawatan di RS rujukan flu burung di Bali ini.

Lima warga dari yang masih dirawat di RS Sanglah tersebut adalah bagian dari 44 warga Dusun Lebu, Desa Lokasari, Kecamatan Sidemen, Karangasem yang dirujuk ke rumah sakit karena mengalami infeksi yang nyaris sama yakni batuk, pilek, dan demam. Gejala umum infeksi flu burung ini mengkhawatirkan kepala desa setempat yang kemudian merujuk mereka ke RS Sanglah Denpasar dan RS Umum Amlapura, Karangasem. Lima pasien yang dinilai mengalami infeksi berat dirujuk ke RS Sanglah pada Sabtu (7/9) sore lalu. Sementara warga lainnya menjalani rawat jalan di Karangasem.

Mereka adalah Ni Nengah Rata, Sri Dianawati, Wayan Sudi, Wayan Dana, dan seorang bocah 10 tahun Ketut Sujana. Saat ini kelima pasien masih menjalani perawatan intensif di RS Sanglah.

”Kami sudah bisa memastikan bahwa tidak ada yang terinfeksi virus flu burung. Penyebab infeksi flu, batuk, dan demam mereka adalah bakteri,” ujar Dokter IGB Ken Wirasandhi, MARS., Sekretaris Pokja Penanggulangan Flu Burung RS Sanglah, Selasa (9/9) kemarin di RS Sanglah.

Kepastian negatif flu burung didapatkan setelah dilakukan dua kali tes laboratorium yang meliputi pemeriksaan sel darah putih dan tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Menurut dokter Ken, jika positif terinfeksi virus avian influensa (AI), maka sel darah putih pengidap akan menurun. Tapi sebaliknya, setelah dites, sel darah putih mereka tinggi. Maka dipastikan seluruh pasien terinfeksi bakteri bukan virus.

Mengenai penyebab banyaknya warga yang mengidap infeksi yang mengakibatkan gejala flu, batuk, dan demam itu, Dokter Ken mengatakan masih belum bisa dipastikan jenis bakterinya. ”Kami memerlukan waktu sampai tujuh hari untuk memastikan apa penyebab gejala infeksi massal di desa itu,” ucapnya.

Ken Wirasandhi memuji kesiapsiagaan Kepala Desa Lokasari, Sidemen yang dengan cepat mendata warganya yang mengalami infeksi flu, batuk, dan demam. Hal ini sangat dianjurkan dalam pencegahan dan pengobatan infeksi flu burung secara dini.

Karena berdasarkan pengalaman, dua orang suspect flu burung sebelumnya di Bali terlambat diberikan anti virusnya sehingga dengan cepat meninggal karena AI. Sampai kini, RS Sanglah telah menerima 26 pasien suspect flu burung. Dua di antaranya dinyatakan postif H5N1, penyebab flu burung itu dan akhirnya meninggal. Bali termasuk 10 wilayah di Indonesia yang melaporkan kasus infeksi ini.

Pokja Penanggulangan Flu Burung RS Sanglah juga masih terus melakukan simulasi cara perawatan dan pengobatan flu burung karena menjadi satu-satunya rumah sakit rujukan pasien flu burung di Bali. Pokja ini beranggotakan sejumlah dokter spesialis seperti dokter spesialis penyakit dalam, paru, anastesi, laboratorium, dan forensik.

Dokter Ken mengingatkan warga untuk terus waspada pada gejala infeksi flu burung karena gejalanya seperti infeksi biasa yaitu batuk, sesak nafas, dan demam. ”Saya malah takut masyarakat Bali menganggap flu burung ini sama dengan tetelo atau Newcastle Disease (ND) yang di Bali lebih dikenal sebagai grubug,” tukasnya.

Grubug adalah istilah peternak untuk peristiwa kematian ternak secara massal dan tidak diketahui pasti penyebabnya. Grubug sering kali terjadi dan nyaris dianggap peristiwa rutin. Hal ini membuat longgarnya kewaspadaan peternak pada kemungkinan infeksi virus flu burung. [b]

Tags: BaliFlu BurungKesehatan
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Luh De Suriyani

Luh De Suriyani

Ibu dua anak lelaki, tinggal di pinggiran Denpasar Utara. Anak dagang soto karangasem ini alumni Pers Mahasiswa Akademika dan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pernah jadi pemimpin redaksi media advokasi HIV/AIDS dan narkoba Kulkul. Menulis lepas untuk Mongabay.

Related Posts

Budaya Ngayah Makin Langah

Budaya Ngayah Makin Langah

13 June 2025

Bali Hampir Habis, Semenjana dan Tergantikan

4 January 2025
Over Development Bali di UWRF 2024

Over Development Bali di UWRF 2024

23 October 2024
Yang Lalu Jangan Biarkan Berlalu, Tuturkan di Indonesia Bertutur

Yang Lalu Jangan Biarkan Berlalu, Tuturkan di Indonesia Bertutur

13 August 2024
Menelaah Pembungkaman PWF 2024 dari Berbagai Perspektif Hukum

Menelaah Pembungkaman PWF 2024 dari Berbagai Perspektif Hukum

7 June 2024
Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

4 June 2024
Next Post

Membangkitkan Industri Kreatif Bali

Comments 1

  1. Burung says:
    16 years ago

    Nice information, but I need further information about that. .

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

BYURR! Kekacauan Baru di Skena Hardcore Bali

BYURR! Kekacauan Baru di Skena Hardcore Bali

10 July 2025
Diskusi dan Konser Hari HAM “Semakin Dibungkam Semakin Melawan”

Konser Bukan Cuma Menyanyi dan Bergembira, namun Juga Masalah Kenyamanan dan Keamanan

9 July 2025
Bandara Baru di Bali Utara: Gajah Putih dalam Bayang Pembangunan yang Salah Arah

Bandara Baru di Bali Utara: Gajah Putih dalam Bayang Pembangunan yang Salah Arah

9 July 2025
TAKSU Reuse di AJW 2025: Solusi Cerdas Kurangi Sampah Plastik Sekali Pakai

TAKSU Reuse di AJW 2025: Solusi Cerdas Kurangi Sampah Plastik Sekali Pakai

8 July 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia