• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Saturday, September 30, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Ayam di Bali, dari Aduan hingga Persembahan

Astarini Ditha by Astarini Ditha
16 October 2019
in Berita Utama, Budaya
0 0
0

Ada yang menganggap keramat, banyak pula yang mengadunya hingga tamat.

Kebun itu luasnya tak seberapa. Persis berada di seberang jalan, sebelum Pura Dalem Gunung Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Badung. Klangsah, anyaman kelabang yang terbuat dari daun kelapa tua, memagari kebun sekaligus menjadi atap peneduh beberapa bilik.

Sekitar 20 ayam dalam kurungan, dijajarkan rapi di depan pintu masuk. Di sebelahnya, berdiri papan memajang potret-potret lelaki berdestar, berambut gondrong memegang ayam.

Pelestarian Ayam Bali Exhibition, kata-kata itu begitu jelas terpampang. Lelaki dalam potret itu, Apung namanya.

Apung, lahir di tanah Bali, sejak kecil sudah memiliki kecintaan terhadap alam khususnya ayam. Awalan isi buklet itu, saya baca sepintas.

Kemudian menjadi amat menarik karena kalimat berikutnya: “Mulai tahun 1993, Apung berekseperimen dengan pembiakan, menghadirkan isi naskah lontar menjadi bentuk ayam yang layak seutuhnya menjadi persembahan di berbagai upacara adat sesuai dengan kitab.”

“Bagi masyarakat Hindu, ayam adalah representasi dari tiga tingkatan eksistensi manusia: etis, estetis dan religius. Karenanya ayam lazim digunakan dalam upacara keagaman sebagai bentuk dari harmonisasi hubungan vertikal manusia dengan Sang Hyang Widhi Wasa.”

“Beda upacara, beda pula ayam yang harus dihadirkan. Begiu pula beda daerah, beda pula dengan tradisinya walaupun sama-sama di tanah Bali”.

Begitu isi buklet itu dengan sedikit pemenggalan alinea biar lebih enak dibaca.

https://www.instagram.com/p/BezgjyOH6Ad/

Ayam Ganteng

Di satu kesempatan, Pak Apung lalu bercerita di antara ayam-ayam kesayangannya. Semenjak kelas 4 SD ia sudah menyukai ayam. Baginya ayam itu adalah seni yang indah.

Ayam yang ganteng, ia jaga supaya tidak dipotong. Dia senang melihat bulunya, bentuknya, semisal tanpa ekor – sangkur namanya, bentuk jambul, kuncir, kaki dan sebagainya.

Budidaya ayam Bali telah ia rintis sejak tahun 1993. Ia mendapat filosofi besar dari orang-orang yang datang ke rumahnya. Yang memberi identifikasi tentang jenis ayam- ayam tertentu untuk upacara.

“Begini, kalau ayam itu berhasil saya ternak ada orang cari ke rumah ternyata ayam itu layak untuk dipakai upacara,” katanya.

“Untuk mencross-checknya, saya mencari buku-buku dan bertanya dengan sulinggih-sulinggih. Kalau sulinggih, Wrespati Kalpa, kalau bebotoh, Pengayam-ayam,” tambahnya lagi.

Ia baca naskahnya berkali-kali. Membayangkan bentuknya lalu berusaha mengembangbiakkannya. Bertanya-tanya ke kampung-kampung, lalu mengawinkannya di rumah. “Saya bayangkan. Ayamnya tidak ada di gambar,” ceritanya.

Betul saja, lontar pengayam-ayam yang ia sebutkan memuat 43 jenis ayam dengan sekian ciri keutamaan, hari baik, arah dan seterusnya. Sedangkan Wrespati Kalpa, memuat perihal jenis ayam-ayam tertentu sebagai kelengkapan upacara meruwat atau mebayuh.

Untuk Mengharmoniskan

Seorang pendeta yang hadir, Ida Ratu Peranda Ishana Manuaba, menjelaskan tentang fungsi ayam dalam ritual keagamaan hindu di Bali. Dalam penjelasannya, fungsi ayam dalam agama hindu paling banyak digunakan pada caru, yadnya caru bhuta yadnya.

Beliau menjelaskan, caru itu asal katanya dari car yang artinya harmonis. Kita mengharmoniskan energi mikrokosmos yang ada di dalam diri kita dengan energi alam semesta, makrokosmos, dengan sarana ayam yang disebut dengan caru.

“Kenapa pakai ayam? karena ayam punya energi, kreatifitas dan etos kerja yang baik,” dalam sebuah video dokumenter yang diputar disana, beliau menjelaskan.

Video pendek berjudul The Chosen Rooster juga turut diputar. Ada tiga sulinggah yang menjadi narasumber. Selain Ida Ratu Peranda Ishana Manuaba, ada juga Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda. Beliau menjelaskan bahwa bagi masyarakat Bali, ayam adalah kebutuhan yang sama sekali tidak bisa dikesampingkan.

Segala ritual di Bali pasti memakai ayam dengan berbagai warna bulu, warna kaki dan banyak sekali warna-warna spesifik untuk upacara.

Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Ananda juga turut menjelaskan kaitan ayam dengan sistem religi bagi umat Hindu di Bali. Ayam hampir tak pernah absen dalam setiap upacara.

Menurut Mpu Jaya Acharya, dalam klasifikasi tentang karakter dari binatang ada tiga pembagian: klaster wise (kebijaksanaan; satyam), klaster enerjik – rajasik, klaster pemalas. Ayam masuk dalam klaster enerjik.

“Kehadiran ayam dalam bentuk ritual di bali itu adalah bagaimana membangun kreatifitas dan dinamiasasi. Karena ayam itu kreatif,” jelasnya.

Ayam Keramat

Video The Chosen Roster adalah bentuk kerja sama Apung Thanks To Bali dengan Cinemawithoutwall. Videonya sendiri bisa ditonton di Youtube.

Di eksibisi Pelestarian Ayam Bali Apung Thanks To Bali itu, Pak Apung turut mengajak karibnya dan mereka yang ia temukan dalam perjalanan preservasi ini. Ada Mangku Gede Sandi yang datang dari Celukan Bawang, Gerokgak, Buleleng. Mereka bertemu di Pasar Hewan Beringkit ketika Pak Apung membeli ayamnya.

Ada juga Ibu Kadek Sasmitara dari desa Dawan Klungkung yang piawai membuat Tali Kupas dari Gedebong, pelepah batang pisang kering. Juga ada kakek berusia 68 tahun dari Dawan yang piawai membuat tas ayam kisa dari daun kelapa tua.

Apung mengundang teman-temannya dari delapan kabupaten untuk ia titipi ayam-ayamnya dan kemudian dibudidayakan lagi.

Ayam Bali adalah ayam yang keramat. Disebutkan dalam literatur-literatur kuno, yang fungsinya sama pentingnya dengan sarana-sarana persembahan lain yang mengantarkan pada satu tujuan. Bila tujuan itu mulia, tak ada usaha yang sia-sia.

Dalam laman Instagram yang bernama apungthankstobali, tertulis: I cannot stand here. I have to do something to make sure that they are here to stay, with us Balinese People. This is my path to nirvana.

Bagi Pak Apung, ini adalah jalannya. [b]

Tags: Ayam BaliBaliBudaya
Share62TweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Astarini Ditha

Astarini Ditha

Related Posts

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

13 September 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

3 September 2023
Sang Gunung Menyerahkan Jejaknya ke Laut, Alternatif Pengarsipan Sejarah

Sang Gunung Menyerahkan Jejaknya ke Laut, Alternatif Pengarsipan Sejarah

22 August 2023
Relief Bebitra, Situs Sejarah Tersembunyi di Gianyar

Relief Bebitra, Situs Sejarah Tersembunyi di Gianyar

17 August 2023
Next Post
cerita anak bali

Hentikan Kekerasan Digital Pada Anak demi Status Sosial

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

10 September 2023
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

5 September 2023
Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

26 July 2023
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

2
Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

1
Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

2
Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

1
Mengenal Pura Bukit Gumang, Salah Satu Pura Dang Kahyangan Desa Bugbug

Mengenal Pura Bukit Gumang, Salah Satu Pura Dang Kahyangan Desa Bugbug

29 September 2023
Bayang-Bayang Lindi Menghantui Warga di Sekitar TPS Denpasar

Bayang-Bayang Lindi Menghantui Warga di Sekitar TPS Denpasar

29 September 2023
Apakah GWK sudah jadi Landmark Bali?

Apakah GWK sudah jadi Landmark Bali?

28 September 2023
Ruang Apresiasi Film nan Inklusif dari MFW9

Ruang Apresiasi Film nan Inklusif dari MFW9

27 September 2023
Baksos di Panti Asuhan Dharma Jati II

Baksos di Panti Asuhan Dharma Jati II

26 September 2023

Kabar Terbaru

Mengenal Pura Bukit Gumang, Salah Satu Pura Dang Kahyangan Desa Bugbug

Mengenal Pura Bukit Gumang, Salah Satu Pura Dang Kahyangan Desa Bugbug

29 September 2023
Bayang-Bayang Lindi Menghantui Warga di Sekitar TPS Denpasar

Bayang-Bayang Lindi Menghantui Warga di Sekitar TPS Denpasar

29 September 2023
Apakah GWK sudah jadi Landmark Bali?

Apakah GWK sudah jadi Landmark Bali?

28 September 2023
Ruang Apresiasi Film nan Inklusif dari MFW9

Ruang Apresiasi Film nan Inklusif dari MFW9

27 September 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In