• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Sunday, September 24, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Atribut Tolak Reklamasi dan Perlawanan Sehari-hari

Gde Putra by Gde Putra
30 August 2016
in Kabar Baru
0 0
2
Atribut Bali Tolak Reklamasi menjadi wajah sehari-hari. Foto Anton Muhajir.
Atribut Bali Tolak Reklamasi menjadi wajah sehari-hari. Foto Anton Muhajir.

Pemandangan sama selalu muncul setiap saya bertemu Pak Putu Semiada.

Seperti beberapa hari lalu di sebuah acara konser. Atribut tolak reklamasi kembali nampak mendominasi penampilan lelaki murah senyum ini. Dia mengenakan baju kaos tolak reklamasi Teluk Benoa.

Topi bersimbol tangan kiri mengepal.

Jika kita bertemu Pak Putu saat aksi tolak reklamasi, maka kita kan melihat lelaki yang sudah punya cucu ini mengenakan atribut lebih “rame” dari biasanya. Bermacam pernak-pernik tolak reklamasi dipastikan memenuhi sekujur tubuhnya, dari udeng, baju, kacamata, tas, kain, hingga saput.

Saya sempat berkelakar, “jangan-jangan CD Pak Tu juga ada gambar tangan kiri mengepal?”. Dia menjawab “belum” sambil tertawa.

Yang membuat saya berdecak kagum adalah beberapa atribut itu dia buat sendiri. Kalau tak salah tas, udeng dan saput adalah hasil karya seninya sendiri.

Pak Putu adalah bagian dari arus yang dieembuskan gerakan ini, sebuah arus yang mempertemukan kesenian dan perlawanan. Hasrat memadukan seni dan melawan ini dihinggapi berbagai kalangan, entah mereka kelompok “seniman” maupun “warga biasa”

Pak putu tidaklah sendiri. Sosok-sosok dengan bermacam pernak-pernik simbol perlawanan terhadap upaya “urug laut” di Teluk Benoa itu mudah ditemui saat aksi di lapangan. Semangat tolak reklamasi tampaknya begitu merasuk.

Simbol-simbol perlawanan terhadap rencana ambisius investor tidak lagi sebatas ramai di jalanan, melainkan ramai di tubuh para penolak reklamasi. Semangat perjuangan ini begitu membadan.

Pernak-pernik itu bukanlah aksesoris biasa, yang hanya digunakan pemakainya untuk terlihat keren. Melainkan menandakan hal lebih dalam, yaitu isi hati si pemakai yang tegas menunjukan diri sebagai pihak “kontra” reklamasi.

Aksesoris-aksesoris tolak reklamasi adalah “statemen politik” manusia akar rumput yang lugas. Karena hal buruk bagi rakyat haruslah ditolak dengan lugas. Bukannya mengambang dan bertele-tele seperti halnya para pejabat atau politisi.

Banyak cerita yang saya dengar, termasuk dari pak Putu, bahwa tidak semua orang legowo terhadap kehadiran pernak-pernik ini. Ada saja yang nyinyir dan antipati terhadap kehadirannya.

Maklum saja, kritik dan protes terhadap investor rakus terkadang tak melulu menyesakan bagi pejabat-pejabat busuk yang berada di atas, namun juga orang-orang di sekeliling kita yang bertabiat sama seperti para rakus.

Memang penindasan bisa bekerja efektif jika ada kebijakan atau aturan-aturan hukum yang mendukungnya. Tetapi selain itu penindasan bisa beroperasi jika ada subjek-subjek di akar rumput menyetujui, bersepakat, atau memiliki kesadaran yang sama seperti si penindas. Para nyinyir ini mungkin bagian darinya.

Nyinyir atau penyepelean ini bisa juga sebagai respon mereka yang memilih abu-abu. Kita terlalu lama dibesarkan rezim Orba, dan terkadang sikap menggugat penguasa secara terang-terangan masih terasa kagok bagi orang-orang yang dibesarkan rezim ini.

Kita yang hidup pada masa itu acapkali merespon kebusukan politik negara dengan menjadi abu-abu. Karena menyatakan “tak setuju” secara gamblang bisa berujung penjara. Sikap abu-abu di hari ini barangkali warisan Orba yang masih menjalar.

Respon warga tak sepenuhnya negatif. Banyak juga mengundang dukungan, misalnya respon seseorang yang dengan seketika menunjukan tangan kiri mengepal ketika kita mengenakan atribut tolak reklamasi. Tentu saja, yang awam bisa dibuatnya terpancing bertanya kepada kita tentang hiruk pikuk persoalan reklamasi ini.

Jadi kehadiran pernak-pernik tolak reklamasi dalam dunia sehari-hari bisa berarti gugatan, pemantik solidaritas, dan “jembatan” edukasi. Oleh karena itulah si pemakai dituntut untuk tahu persoalan dan siap menerima resiko.

Wajah-wajah si pemakai atribut terlihat selalu sumringah dan bersemangat. Kentara mereka yang terlihat gembira melawan ini berhasil melewati berbagai tembok sensor di sekeliling mereka, entah berupa nyinyir atau penyepelean.

Mereka berhasil merawat “keberanian” sekalipun penjegalan terhadap gerakan ini menggunakan cara-cara kasar, entah intimidasi, tipu dan fitnah, ataupun perusakan seperti perobekan-perobekan baliho.

Manusia-manusia beratribut tolak reklamasi semakin menjamur, dan ini berarti “keberanian” tak hanya terawat tetapi terus berkembang biak. Rakyat sepertinya tak mau lagi memilih menjadi abu-abu.

Mereka memilih kontra reklamasi dan bergerak maju. Para rakus lebih baik mengurungkan niatnya. Ngeri membayangkan apa yang terjadi jika para rakus tetap ngotot. [b]

Tags: BadungBali Tolak ReklamasiLingkunganTeluk Benoa
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Gde Putra

Gde Putra

Penulis lepas yang pernah kuliah di Universitas Atmajaya Yogyakarta. Kini merantau di Amerika Serikat.

Related Posts

Refleksi Perilaku Eksploitatif Manusia Lewat Wallaby Project – Mereka

Refleksi Perilaku Eksploitatif Manusia Lewat Wallaby Project – Mereka

17 April 2023
Test Drive Bahan Bakar dari Sampah Plastik

Test Drive Bahan Bakar dari Sampah Plastik

30 September 2022
Get The Fest 2022, Konser Musik Berbahan Bakar Minyak Hasil Olahan Sampah Plastik

Get The Fest 2022, Konser Musik Berbahan Bakar Minyak Hasil Olahan Sampah Plastik

11 September 2022
Memahami Bencana Ekologi untuk Ketangguhan Masyarakat

Memahami Bencana Ekologi untuk Ketangguhan Masyarakat

28 August 2022
Nobar Pulau Plastik di Fairfield by Marriott Bali Kuta

Nobar Pulau Plastik di Fairfield by Marriott Bali Kuta

27 April 2021
Memperbaiki Kesalahan Masa Lalu pada Hutan Yehembang Kauh

Memperbaiki Kesalahan Masa Lalu pada Hutan Yehembang Kauh

19 April 2021
Next Post
Scared Of Bums, 380 KM untuk Konser Dua Kota

Scared Of Bums, 380 KM untuk Konser Dua Kota

Comments 2

  1. Pingback: Konsistensi dalam Gerakan Bali Tolak Reklamasi - BaleBengong
  2. Pingback: Rumus Konsistensi dalam Gerakan Bali Tolak Reklamasi - BaleBengong

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

10 September 2023
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

5 September 2023
Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

26 July 2023
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

2
Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

1
Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

1
Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

2
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

21 September 2023

Kabar Terbaru

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In