• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
BaleBengong
Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Aktivis Tolak Pusat Kebudayaan di Kawasan Rawan Bencana

Walhi Bali by Walhi Bali
5 August 2020
in Kabar Baru, Lingkungan
1
Penyerahan Nota Protes Walhi Bali pada Konsultasi KA ANDAL Pusat Kebudayaan Terpadu Klungkung. Foto Walhi Bali.

Mereka khawatir lokasi itu akan menjadi kuburan massal karena bencana.

Dua komunitas di Bali, Front Demokrasi Perjuangan Rakyat (Frontier) Bali dan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Bali, mengajukan Protes Keras terkait Rencana Proyek Pusat Kebudayaan Terpadu Klungkung. Hak tersebut karena Pusat Kebudayaan Terpadu itu akan dibangun di Kawasan Rawan Bencana dengan intensitas tinggi.

Frontier Bali dan Walhi Bali menyampaikan protes itu dalam Konsultasi Publik Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) pada Selasa, Agustus 2020, di Kantor Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali.

Konsultasi tersebut dipimpin I Made Teja selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali (DKLH Bali). Hadir juga I Nengah Riba, perwakilan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali (PUPRPKP Bali) sekaligus sebagai pemrakarsa proyek. Dari Frontier Bali hadir Made Krisna Dinata selaku Sekretaris Jenderal dan Direktur WALHI Bali I Made Juli Untung Pratama.

Untung Pratama memberikan kritik terhadap proyek pembangunan Pusat Kebudayaan Terpadu yang akan dibangun di Kabupaten Klungkung tersebut. Pertama ia mengingatkan bahwa lokasi pembangunan proyek tersebut berada di kawasan rawan bencana.

Mengutip omongan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia berada di kawasan cincin api rawan bencana. “Kalau di satu Lokasi di daerah rawan gempa atau banjir, ya harus tegas disampaikan jangan dibangun bandara, bendungan dan perumahan,” kata Jokowi pada Rapat Koordinasi Nasional Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Istana Negara Juli 2020 lalu.

Untung Pratama mengatakan walaupun itu disampaikan di Rakornas BMKG, pernyataan tersebut bisa dimaknai sebagai perintah, baik untuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah. “Tidak terkecuali Pemprov Bali,” tungkasnya.

Lebih lanjut Untung Pratama menjelaskan bahwa menurut dokumen KA-ANDAL, rencana Pusat Kebudayaan Terpadu Kabupaten Klungkung terletak di kawasan rawan gempa bumi tinggi. Kemungkinan gempanya mencapai magnitudo 7 SR lebih. Menurut BMKG, gempa itu bisa merusak bahkan merobohkan bangunan.

Selain itu, dalam kajian tsunami KA-ANDAL, proyek ini berada pada episentrum 60 km yang apabila diguncang gempa berkekuatan 6.5 SR maka berpotensi menimbulkan tsunami. Jika tsunami terjadi maka akan mencapai kecepatan 50 km. Energinya akan merusak pantai yang dilaluinya.

Dalam peta potensi tsunami, rencana pembangunan Pusat Kebudayaan Terpadu juga berada pada Kawasan Potensi Tsunami Tinggi. Selain berpotensi Gempa dan Tsunami kawasan pembangunan Pusat Kebudayaan Terpadu juga berada di kawasan rawan bencana Gunung Api tepatnya Kawasan Rawan Bencana I (KRB I).

Karena itu, kawasan tersebut berpotensi terlanda lahar atau banjir dan terkena perluasan lahar atau awan panas. “Gempabumi dengan skala intensitas VII-VIII MMI (Modified Mercally Intensity), menurut BMKG sudah dapat merusak bahkan merobohkan bangunan,” lanjut Untung.

Nota Protes

Lebih jauh, Untung juga mempertanyakan pernyataan Prof. Mahendra dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana selaku Ketua Tim Penyusun AMDAL Proyek Pusat Kebudayaan Terpadu. Mahendra pada intinya menyampaikan pemanfaatan fasilitas umum juga sebagai upaya penanggulangan bencana.

Untung mempertyanyakan hubungan proyek sebagai sarana mitigasi bencana, tetapi dalam proyek tersebut ada hotel, ada apartemen serta marina. “Bagaimana hubungannya? Saya tidak mengerti?” tanya Untung Pratama.

Dalam rencananya, Pusat Kebudayaan Terpadu di kawasan rawan bencana tinggi tersebut memang dilengkapi juga dengan berbagai fasilitas komersial seperti marina, apartement, hotel olah raga, gedung konvensi, dan pelabuhan yang sedikitnya akan menapung kurang lebih 15.000 orang.

Untung Pratama menegaskan bahwa apabila proyek tersebut dibangun, itu akan menjadi kuburan massal apabila bencana gempa bumi, tsunami dan gunung api tersebut terjadi. “Kami khawatir lokasi tersebut menjadi kuburan massal karena potensi bencana tinggi sekali,” lanjutnya.

Untung Pratama juga mendesak beberapa tuntutan terhadap Kepala Dinas DKLH. Pertama, memberikan penilaian KA ANDAL Rencana Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali Terpadu di Kabupaten Klungkung tersebut tidak layak. Kedua, merekomendasikan Gubernur Bali agar mengeluarkan surat edaran larangan membangun di kawasan rawan bencana. Ketiga, menolak seluruh rencana proyek yang dibangun di Kawasan Rawan Bencana.

Nota protes langsung diserahkan oleh perwakilan dari WALHI Bali. Nota protes diterima oleh Kadis KLH Bali I Made Teja. [b]

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: Bali
ShareTweetSendSend
Walhi Bali

Walhi Bali

Related Posts

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

25 January 2021
Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

24 January 2021
SMK Penerbangan Cakra Nusantara Ikuti Program Kepala Sekolah CEO

SMK Penerbangan Cakra Nusantara Ikuti Program Kepala Sekolah CEO

31 December 2020
melukat di bali

Tempat Melukat untuk Menyambut Tahun Baru

25 December 2020
“Slaves of Objects” Candu Kebendaan dari WD

Bisakah Mewujudkan Wacana Bali sebagai Pusat Kesehatan RI?

3 December 2020
Belajar Kembali Jurnalisme Bersama Warga Desa

Belajar Kembali Jurnalisme Bersama Warga Desa

7 November 2020
Next Post
Wayan Arnata, Eksplorasi Tradisi Ngodi pada Kanvas

Wayan Arnata, Eksplorasi Tradisi Ngodi pada Kanvas

Komentar 1

  1. Avatar PT. Arra Nusa Wisata says:
    6 months ago

    Dimanapun yg namanya bencana gempa bumi seluruh Indonesia rawan gempa, untuk bencana gunung berapi yg pernah terjadi pada gunung Agung juga terbukti tdk ada pengaruhnya karena radius nya dari gunung Agung masih sangat jauh dan masuk zona aman sekitar 50km dr gunung agung, Jadi saya rasa perkiraanya frontier dan Walhi kurang tepat. Lagian kebutuhan art center baru sdh sangat mendesak, krn art center di DPS skr ini sdh tdk memenuhi syarat, sesak dan macetnya parah sekali. Di lahan bekas galian C ini pemda sudah mempunyai lahan ratusan hektar yg bisa digunakan tanpa membebani APBD (alias ga perlu banyak2 keluar duit buat beli tanah) keindahan pemandangannya akses jalan besar, lokasi yg strategis sdh sangat tepat dari segi lokasi jg di tengah2 pusat pariwisata. saya rasa lokasi nya jg sangat strategis sekali, dan mudah di jangkau dengan akses jalan yg lebar. Saya sebagai pelaku industri pariwisata sangat setuju sekali dengan rencana Gub bali.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

AJW 2020
  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

24 January 2021
Mendayung Generasi Nyegara Gunung

Lirik Lagu Anak-Anak (Gending Rare) Daerah Bali

12 October 2010
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Begini Lho Cara Minum Wine yang Benar

Begini Lho Cara Minum Wine yang Benar

23 February 2018
Kenapa Kita Harus Tidur? Inilah Jawabannya

Kenapa Kita Harus Tidur? Inilah Jawabannya

1

Profil Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah

11
FRONTIER dan WALHI Usul Lokasi Pusat Kebudayaan Terpadu Dipindah

FRONTIER dan WALHI Usul Lokasi Pusat Kebudayaan Terpadu Dipindah

1

Korban Kekerasan Anak dan Perempuan di Bali Terus Bertambah

1
Turut Prihatin dengan Logika Penulis Seword

Turut Prihatin dengan Logika Penulis Seword

11
Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

25 January 2021
Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

24 January 2021
Menjamurnya Tukang Parkir di Tengah Pandemi

Menjamurnya Tukang Parkir di Tengah Pandemi

23 January 2021
Jakarta Sebelum Pagi:  Ajaran tentang Kehangatan Cinta

Jakarta Sebelum Pagi: Ajaran tentang Kehangatan Cinta

21 January 2021
Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

20 January 2021

Kabar Terbaru

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

25 January 2021
Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

24 January 2021
Menjamurnya Tukang Parkir di Tengah Pandemi

Menjamurnya Tukang Parkir di Tengah Pandemi

23 January 2021
Jakarta Sebelum Pagi:  Ajaran tentang Kehangatan Cinta

Jakarta Sebelum Pagi: Ajaran tentang Kehangatan Cinta

21 January 2021
BaleBengong

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com