Setelah mendiskusikan hasil karyanya di Anugerah Jurnalisme Warga, Juni 2023 lalu, kini keenam tim pewarta warga yang merespon tema masa depan Bali membahasnya di salah satu sesi Ubud Writers and Readers Festival pada 19 Oktober 2023 di Casaluna..
Sebelumnya malam penganugerahan Anugerah Jurnalisme Warga (AJW) 2023 oleh BaleBengong, media jurnalisme warga pada Sabtu, 24 Juni 2023 di Taman Baca Ubud.
Tema utama AJW 2023 adalah Duang D(asa) Pulau Dewata: Membayangkan Bali 20 Tahun Lagi. Dibedah dalam enam subtema yakni masa depan pertanian dan lingkungan sehat di Bali. Berikutnya pariwisata budaya atau budaya untuk pariwisata?
Lainnya tentang optimasi kendaraan pribadi atau transportasi publik? Siapa itu orang Bali dan apa yang disuarakan? Kemudian subtema ketersediaan dan akses air bersih sampai kapan dan pekerjaan-pekerjaan masa depan di Bali dan persaingan dengan ekspatriat.
Anugerah Jurnalisme Warga (AJW) merupakan kegiatan tahunan BaleBengong sejak 2016 untuk memberikan penghargaan terhadap karya-karya pewarta warga dalam bentuk kompetisi ataupun beasiswa liputan. Selama delapan kali pelaksanaan hingga saat ini, AJW telah menjadi ajang penghargaan bagi pewarta warga dari seluruh Indonesia, media jurnalisme warga, serta beragam inisiatif dalam literasi digital.
Tim penerima Anugerah Jurnalisme Warga (AJW) 2023 adalah Ni Luh Sri Junantari, Luh De Dwi Jayanthi, Dewa Ayu Agung Utami Sawitri, I Gusti Krishna Aditama, Venon Sa’id Ali, Ida Bagus Jagannatha, Ufiya Amirah, Ni Luh Gede Nanda Gayatri, Desimawaty Natalia Hutabarat, Luh Muni Wiraswari, Ni Putu Satya Sephiarini, Gusti Diah, Sayu Pawitri, Bandem Kamandalu, Juli Sastrawan, dan Sri Damayanti.
Para mentor dan juri adalah Marlowe Bandem, Catur Yudha Hariani, Dewi Kharisma Michellia, I Ngurah Suryawan, Ni Nyoman Sri Widhiyanti, dan Lilik Sudiajeng.
Inilah cuplikan keenam karya mereka:
Jika tak terpilah, dalam 20 tahun ke depan, akan ada 2,8 juta ton material organik terbuang yang harusnya jadi kompos sebagiannya. Nilai komposnya lebih dari Rp 2 triliun. Nilai konversi yang digunakan adalah pupuk kasar, termurah, yang dijual oleh Rumah Kompos Desa Padangtegal, yakni Rp 1,5 juta per ton.
Karut marut di jalan terus berlanjut. Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Perkembangan Wilayah di Masyarakat Transportasi Indonesia, memperingatkan bahwa tanpa pembatasan kendaraan, masalah kemacetan mungkin berlanjut selama dua dekade mendatang. Namun, efektifkah solusi berupa sepeda motor listrik dan pembangunan jalan baru dalam mengatasi permasalahan lalu lintas? Sebaliknya, alternatif yang lebih berkelanjutan, seperti pengembangan dan perbaikan sistem transportasi publik yang efisien, merupakan pendekatan yang lebih efektif dalam mengurangi tekanan pada jaringan jalan yang ada, sambil mengurangi dampak lingkungan dan mengendalikan kemacetan yang semakin parah.
Perjalanan mencari “air”
Bali dikenal sebagai agama “tirtha” , segala kegiatan keagamaan selalu berhubungan dengan air, lalu bagaimana jika air itu habis? Pertanyaan mendasar yang menjadikan kami memilih topik krisis air ini. Kita kerap menutup mata bahwa krisis air nyatanya sudah di depan mata. Perjalanan ini membawa kami ke bali utara, tepatnya di Desa Les, Tejakula yang telah mengalami perubahan karena krisis air tapi mereka harus tetap bertahan. Begitu pula di daerah Batur yang dipercaya sebagai daerah hulu bagi sumber air Bali, ternyata mereka juga cukup kesulitan mendapat akses air. Dalam perjalanan mencari “air” ini kami mencoba menarasikan suara-suara masyarakat bali utara yang seringkali terpinggirkan karena dominasi dari selatan. Melihat krisis air di Bali kedepannya tentu perlu andil dan peran besar pemerintah dalam mengkoordinir dan mengedepankan manajemen terpadu satu pintu untuk cadangan air Bali agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan tentang pendistribusian air.