Debur ombak kecil di Pantai Sanur menampar tubuh. Asin air dengan kandungan garamnya dipercaya sebagai terapi pengobatan masalah pencernaan yang memusingkan. Merupakan perjalanan Pandu saat berusaha melalui sakit yang begitu lama dan tak kunjung sembuh. Sebuah terapi, saran dari seorang dokter, yang juga menekankan sikap ikhlas dan bersyukur. Seiring berjalan terapi-terapi tersebut, lahirlah “Arti”.
Sehari setelah Hari Raya Imlek yang merah, 2 Februari 2022 (2.2.22) Pandusukma merilis Arti, single keduanya setelah setengah tahun perilisan single perdananya di bulan Agustus 2021. Lagu ini terinspirasi dari kisah hidup pribadi Pandusukma. Saat itu Pandu mengalami sakit yang lamanya hingga setahun. Kebingungan, kecemasan, dan rasa takut sampai hampir putus asa kerap dialaminya.
Pada suatu hari berjumpalah dengan seorang dokter umum yang cukup unik setelah berbulan-bulan lamanya berkeliling dari dokter satu ke dokter lainnya. Dokter tersebut berkali-kali mengatakan agar sikap ikhlas dan bersyukur selalu dilakukan dalam keadaan apapun. Karena itu adalah kunci utama kesembuhan sebuah penyakit.
Uniknya lagi adalah menyarankan untuk terapi mandi di pantai yang akhirnya membawa Pandusukma ke perenungan dalam kesendiriannya. Dari kontemplasi itu terlintaslah barisan kata yang akhirnya tersusun menjadi lirik sebuah lagu.
Bermula dari bisikan-bisikan yang mengusik ketenangan yang membuat marah dan hampir putus asa, ternyata semakin tidak menyelesaikan masalah. Begitu juga kecemasan-kecemasan yang terbayang dan pikiran buruk yang menderu. Dikupaslah makna demi makna hingga ke inti. Lalu meleburlah dengan pasrah, dan menyatu bersama anugerah-anugerah Tuhan yang tak ada hentinya diturunkan.
“Aku mengistilahkan lagu ini sebagai lagu rohani. Walaupun sebenarnya sentuhan rohani juga termaktub dalam setiap laguku. Tetapi ini yang paling rohani.” Begitu kata Pandusukma.
Pada single yang kedua ini Pandusukma sangat terpengaruh oleh legenda Pop Kreatif Indonesia yaitu Chrisye. Lantunan musik dan vokal yang magis dari almarhum Chrisye menginspirasi Pandusukma menemukan olahan vokal di lagu Arti. Selain itu Pandu mengaku mendapat pengaruh dari Dewa19 juga dalam sentuhan musiknya.
Proses rekaman Arti dikerjakan secara mandiri oleh Pandusukma di rumahnya. Mulai dari merekam gitar akustik, vokal, bass, hingga gitar elektrik. Proses mixing dan mastering juga dilakukan sendiri olehnya.
ARTI
Terdengar bisik yang mengusik
Tertahan aku di kehampaan
Buta rasa, hati mati
Hilang arah dalam marah
Mengupas makna kehidupan
Menuntun jiwa yang hilang
Kembali pulang
Melebur pasrah menyatu,
anugerah Sang Kuasa
Terbayang-bayang, darah tegang
Napas seluruh terhambat penuh
Hilang arah dalam marah