Kemarin siang, di tengah hujan deras, saya sedang duduk minum teh sambil membuka handphone. Sekilas saya membuka whatsapp dan mendapat pengumuman dari teman bahwa ada kegiatan lokakarya jurnalistik yang diadakan di Gor Dewarra. Tempat itu berlokasi di Kediri, kabupaten Tabanan. Di pengumuman tersebut terdapat beberapa pengisi acara. Yang membuat saya tertarik untuk ikut adalah ada pengisi acara bernama Benahi Satwa. Saya ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Benahi Satwa.
Pada 28 November 2021, saya menyalakan mobil dan meluncur menuju tempat diadakannya lokakarya jurnalistik oleh relawan Akademi Jurnalistik Lawan Korupsi (AJLK) yang difasilitasi KPK di Bali. Sepanjang waktu mengendarai mobil, saya terus mendengar suara suara tetesan air hujan sampai akhirnya mereda di Jl Tukad Yeh Ho, Kecamatan Kediri Tabanan. Saat tiba, saya mengikuti lokakarya jurnalisme warga sesi pertama dan dilanjutkan dengan istirahat satu jam. Di sesi istirahat, peserta lokakarya diarahkan untuk membuat karya tulis.
Pada jam 14:30 sesi istirahat dimulai dan saya mulai mewawacarai salah satu anggota komunitas Benahi Satwa bernama Dedo. Dia bercerita bahwa komunitas Benahi satwa didirikan pada bulan Oktober 2020. Awal mula berdirinya komunitas tersebut berasal dari nasib satwa satwa dalam penangkaran yang nasibnya mengkhawatirkan karena berkurangnya pendapatan untuk lembaga konservasi ex situ seperti kebun binatang sehingga kesejahteraan satwa menurun.
Benahi satwa menyumbangkan buah buahan dan biji-bijian untuk makanan satwa di Bali Bird Park. Benahi Satwa melakukan survey ke Bali Bird Park untuk menyediakan buah-buahan yang tepat bagi burung-burung. Sumbangan makanan untuk satwa yang dilakukan komunitas bersikap sukarela.
Benahi Satwa bekerja sama dengan Bali Wildlife Rescue Center melepasliarkan satwa-satwa yang disita oleh otoritas setempat. Pelepasliaran yang dilakukan oleh Benahi Satwa adalah pembebasan dua elang bondol dan satu elang perut karat pada 9 September 2021 di Bukit Saren, Nusa Penida. Komunitas Benahi Satwa menggalang dana dengan membuat baju dan topi yang sepuluh persen dari hasil penjualannya digunakan untuk membantu satwa liar untuk dilepasliarkan atau makanan satwa di penangkaran.
Dari Informasi yang saya dapatkan, saya terkesan dengan pemuda-pemudi yang memiliki kepedulian dengan satwa. Lima belas anggota aktif Benahi Satwa sebagian besar adalah dokter hewan atau lulusan dokter hewan.
Saya salut dengan orang orang ini yang meluangkan waktu dan tenaganya untuk menyayangi satwa liar. Mereka menggunakan keterampilan yang dimiliki untuk bekerja sama demi satwa liar. Benahi satwa mengkampanyekan kasih sayang pada hewan peliharaan yaitu mengkampanyekan penghentian konsumsi daging anjing dan penelantaran kucing.
Desain desain produk Benahi Satwa menggunakan ide-ide yang dikampanyekan ke publik. Jadi komunitas ini, menggalang dana sekaligus menyuarakan kesejahteraan satwa dan perlakukan satwa yang pantas. Inilah penyaluran kreativitas positif.