- Tulisan ini saya buat sebagai opini tentang Pesta Kesenian Bali 2019 dengan tema Bayu Pramana: Memuliakan Sumber Daya Angin.
Bayu Pramana adalah tema yang diangkat oleh Pemerintah Bali dalam pagelaran Pesta Kesenian Bali 2019. Tema ini saling berkaitan dengan tema Pesta Kesenian Bali (PKB) sebelumnya yakni Teja Dharmaning Kahuripan: Api Spirit Penciptaan (2018), Ulun Danu: Melestarikan Air Sumber Kehidupan (2017), Karang Awak: Mencintai Tanah Kelahiran (2016).
Dan untuk tahun depan, rencananya akan mengusung tema tentang akasa atau langit. Jadi selama rentan waktu 5 tahun (2016-2020) ini konsep tentang Panca Mahabhuta menjadi inti dari pagelaran pesta tahunan rakyat Bali.
Menarik jika kita menyimak beberapa berita tentang persiapan pesta tahunan ini di antaranya arahan Gubernur yang baru untuk menyelaraskan tema dengan bentuk dan isi kegiatan PKB. Menurut beliau agar tema tidak hanya menjadi pemanis kegiatan. Arahan ini direspon panitia dengan rencana menunjukan kesenian dan pertunjukan yang menerapkan angin sebagai sumber dayanya semisal pindekan, sunari, guwangan, dan karawitan berupa alat tiup lainnya. Apakah ini akan sesuai harapan Pak Gubernur? Mari kita bersama menyaksikan PKB yang berlangsung tanggal 15 Juni -13 Juli 2019.
Selain tentang bentuk kegiatan, ada hal baru yang kini memaksa panitia pesta bekerja lebih kreatif, peka, dan peduli. Yakni tentang sampah plastik yang menjadi sorotan kebijakan Pemerintah Bali. Semoga dalam acara yang berlangsung satu bulan tersebut sampah plastik tidak membludak seperti tahun-tahun sebelumnya karna tahun ini harus ada pengurangan 60 hingga 70 persen sampah plastik sesuai cita-cita Gubernur Bali. Jika masih ada sampah plastik yang terabaikan di luar tempat sampah saat pesta, tentu malu dong.
Dengan berlangsungnya pesta rakyat Bali ini, semoga warga Bali dapat mengenal, menyadari, dan mengambil peran dalam kegiatan ini. Mengapa demikian? Tahun 2018 menjadi salah satu cerminan untuk warga Bali. Diperkirakan perputaran uang di acara tersebut mencapai 14 Miliyar. Sekurangnya terdapat 210 stand UMKM dan 10 stand Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali yang turut meramaikan acara tersebut. Dan tahun ini, ada kabar gembira bahwa pendirian stand tanpa pungutan alias gratis!
Selama sebulan penuh, Art Center yang berlokasi di jalan Nusa Indah Denpasar dan Jalan Hayam Wuruk menjadi sorotan media dan tujuan pengunjung dari dalam dan luar kota. Menambahkan kembali, menurut riset yang dilakukan Dispar Bali ada kenaikan pesanan kamar hotel sebesar 30-40 persen saat PKB berlangsung. Ini diperkirakan akan terus meningkat tiap tahunnya. Jadi pesta ini bukan pesta abal-abal yang bersifat formalitas!
Sejalan dengan hal tersebut, PKB 2018 meraih penghargaan sebagai “Best of The Best Event Calender of Event Wonderful 2018” dari Kementerian Pariwisata mengalahkan 29 nominator dari seluruh kegiatan di Indonesia. Penghargaan ini baru saja diserahkan tertanggal 25 April 2019 dari Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada Kepala Dinas Kebudayaan Bali yang baru I Wayan Adnyana.