Bentara Budaya Bali (BBB) mempertemukan dua genre seni, puisi dan fotografi.
Diskusi rutin ini akan diadakan pada Minggu (16/3), pukul 18.30 Wita di BBB Jalan Bypass Ida Bagus Mantra no 88A, Ketewel, Gianyar. Diskusi akan menghadirkan narasumber Ida Bagus Darmasuta.
Bagi Ida Bagus Darmasuta, peristiwa memotret bukan semata dimaknai sebagai upaya dokumentasi belaka, melainkan sebentuk eksplorasi lebih jauh agar dapat disandingkan dengan genre lainnya, Puisi. Foto yang ‘dijepret’ oleh Ida Bagus Darmasuta di berbagai tempat di Bali dan luar Bali direspon secara kreatif, melahirkan karya puisi. Baru-baru ini, dia meluncurkan buku “Jejak Kanvas: Puisi Fotografi”.
“Lahirnya karya puisi dalam fotografi merupakan peristiwa alih kreasi yang berpeluang menawarkan sebentuk ciptaan seni yang segar. Dua genre berbeda ternyata mampu menjalin sebuah ikatan estetik yang berpotensi untuk memunculkan lebih banyak eksplorasi,“ ungkap Juwitta Lasut, penata acara BBB.
Puisi Fotografi merupakan genre yang penuh tantangan dan petualangan, bukan semata soal estetika verbal-visual, namun lebih dari itu, adalah upaya mencatat segala peristiwa dalam perenungan yang kontemplatif.
“Sebuah foto mempunyai caranya sendiri untuk “berbicara”. Saya juga percaya bahwa puisi pun mempunyai jalan sendiri untuk “mengatakan” sesuatu. Namun saya yakin, di antara sifat otonom itu justru ada celah estetik antara puisi dan fotografi yang memberikan peluang kepada kita untuk “berucap”, setidaknya sebuah kegairahan baru yang muncul di ruang verbal dan visual itu,” ungkap Darmasuta, sastrawan yang juga pernah menjadi Kepala Balai Bahasa Denpasar ini.
Pada tahun 2007, ia memperoleh Penghargaan Sastra Rancage atas jasanya membina dan memfasilitasi penerbitan buku sastra Bali modern. Ia juga kerap diminta sebagai pembicara, maupun sebagai juri untuk berbagai kegiatan sastra.
Karya Fotografinya pernah dipamerkan di Griya Santrian Gallery Sanur dalam rangka Sanur Village Festival 2013. Beberapa karya fotonya pernah dimuat di Majalah Tempo, Bali Post dan Majalah Bali Arts. Surat Kabar Seni, dan sebagainya.
Ida Bagus Darmasuta lahir di Denpasar, 10 April 1962. Sejak mahasiswa di Fakultas Sastra Universitas Udayana, aktif mengikuti kegiatan sastra. Selaku Ketua Senat Mahasiswa, pada era tahun 80-an, bersama kawan-kawan menggelar Lomba Cipta Naskah dan Drama Modern Se-Bali. Ia menulis naskah drama Bunga Layu Mekar Kembali [1989], Jika Tangan Telah Menyatu [1990], dan Bondar [1990], telah ditayangkan oleh TVRI Denpasar.
Darmasuta juga menulis puluhan naskah pendek untuk kepentingan Lomba Calon Bintang Film dan Sinetron yang diselenggarakan oleh Kofina [Koperasi Film Nasional] Cabang Bali bekerja sama dengan TVRI Denpasar [1989—1990]. Ia pernah menjabat Kepala Balai Bahasa [2000—2005], aktif mengadakan kegiatan kesastraan dan kebahasaan, serta memfasilitasi penerbitan buku sastra dan bahasa. [b]