Bentara Budaya Bali menyelenggarakan Sandyakala Sastra #29.
Diskusi bertajuk “Puisi-Musik Tan Lioe Ie” ini akan diadakan pada Minggu, 17 Februari 2013 di Jalan Prof. Ida Bagus Mantra 88 A, Ketewel, Gianyar. Kegiatan akan membahas berbagai hal terkait perpaduan antara puisi dan musik yang menghasilkan karya atau pertunjukan yang sering disebut musikalisasi puisi.
Sebagai pembicara yakni Tan Lioe Ie, seorang penyair sekaligus salah satu personel grup Bali PuisiMusik (Bali PM) yang mempopulerkan istilah puisi-musik. Selain Tan, personel grup yang telah tampil di sejumlah perhelatan seni nasional dan internasional tersebut antara lain: Made Dibia Swanjaya (keyboard), Indrawan (bas gitar), Yande Subawa (gitar, aransemen) dan Kabe Gariyasa (drum).
Sandyakala Sastra kali ini akan mendiskusikan upaya mengelaborasi sekaligus memadukan kekuatan puisi dan musik sehingga menghasilkan suatu bentuk penciptaan utuh. “Akan ditelaah pula perbandingan antara istilah puisi-musik dan musikalisasi puisi serta mencermati perkembangannya di Indonesia, khususnya Bali, selama ini,” ujar Juwitta Lasut, staf Bentara Budaya Bali.
Bali PM menggubah puisi-puisi Umbu Landu Paranggi dan Tan Lioe Ie. Mereka meyakini bahwa sinergi puisi dan musik akan dapat melahirkan sesuatu yang berbeda dari mainstream musik Indonesia masa kini. Pada pertemuan ini juga akan dibincangkan upaya transformasi karya puisi ke dalam musik. Topik lain adalah hal-hal teknis mendasar terkait tafsir terhadap puisi dan pemahaman bagaimana musik diolah menjadi komposisi yang mengekspresikan keindahan sebuah dunia imajiner ciptaan penyair.
Musikalisasi puisi terbilang sering dikreasikan dan ditampilkan oleh generasi muda, teater-teater di Bali serta telah kerap dilombakan, bahkan sudah masuk dalam materi pelajaran di sejumlah sekolah. “Kegiatan ini tentu sangat menarik bagi para peminat, penggiat dan para guru atau pembina,” kata Putu Aryastawa, penata acara Bentara Budaya Bali
Tan Lioe Ie adalah penyair dan pemusik. Puisi-puisinya dimuat antara lain di : Bali Post, Nusa, Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo, Suara Merdeka, Beriata Buana, CAK, Horison, Coast Lines serta tersebar dalam lebih dari 20 Antologi bersama. Puisinya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Mandarin, dan Bulgaria.
Pernah diundang tampil di De Winternachten Festival, Tasmanian Wirters’ & Readers’ Festival (2003), 10th Poetry Africa, Centre for Creative Arts University of Kwazulu-Natal, Durban dan berbagai event nasional maupun internasional.
Dia juga redaksi Jurnal CAK, pernah menjadi editor tamu Coast Lines Magazine, Editor Paradox, dan pernah aktif di Sanggar Minum Kopi, Bali. Bersama Band PuisiMusik BALI PM, meluncurkan Album PuisiMusik EXORCISM dan “Kuda Putih Remastered”. [b]
Teks dan foto Bentara Budaya Bali.