• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Sunday, September 24, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Subak Sembung Merintis Ekowisata Tengah Kota

Luh De Suriyani by Luh De Suriyani
19 January 2016
in Berita Utama, Travel
0 0
0

Ekowisata Subak Sembung 1

Sambil mencegah alih fungsi lahan juga mencegah banjir.

Begitulah prinsip petani di Desa Peguyangan Utara, Denpasar. Sejak setahun lalu, mereka mengelola pariwisata berbasis pertanian (ekowisata) di tengah kota. Mari menikmati sawah di kota.

Pemimpin upaya tersebut adalah Jro Mangku Pura Dalem Khayangan di Jalan Ahmad Yani, Denpasar Utara. Menurut Jro Mangku yang bernama lahir Made Suastika ini, Subak Sembung adalah strategi pencegahan alih fungsi lahan pertanian sekaligus mempertahankan jalur hijau tersisa di Kota Denpasar.

“Silakan beritahu jika ada yang tidak pas. Kami masih belajar,” katanya rendah hati.

Pria ini bertutur kata teratur. Dia senang berbagi proses dan mimpi desa mereka. Seperti juga keramahan sawah-sawah petani ketika menyambut pengunjung.

Sebelum memasuki gerbang besi pintu masuk areal persawahan Subak Sembung sekitar 115 hektar ini, ada sebuah Pura Dalem dan setranya yang apik dan teduh.

Berbagai pohon bebantenan tumbuh merindangi areal ini. Kisah Basur nampak dari pohon Sokasati dan Rijasa yang lebat dipermainkan angin. Setra ini sama sekali tak menakutkan, jejak kremasi juga tak nampak. Hanya rumput hijau dan pepohonan.

Anak-anak sekolah dasar samping setra memanfaatkan parkirnya untuk tempat belajar, seperti latihan Pramuka. Di areal setra, suasana makin sejuk dari angin yang berembus bebas dari persawahan Subak Sembung.

Pemerintah Kota membantu dengan pembuatan jalan beton selebar 2 meter. Jalan setapak sepanjang 1 km ini membelah persawahan. Warga memanfaatkan untuk olahraga atau naik sepeda jika sedang sepi.

Di papan peringatan tertulis, hanya petani yang diperbolehkan mengendarai motor di jalan beton ini.

Ekowisata Subak Sembung 2

Sejumlah petani mengolah lahan sayuran, padi, bunga, jagung, kedelai, kangkung, dan lainnya. Sebagian besar ditanami padi. Petani juga baru beralih menggunakan input organik.

“Saya dapat bantuan pupuk dan bibit,” kata I Ketut Sari, petani bunga. Ia mengatakan dalam awig-awig kelompok subak disebutkan petani boleh menjual lahan tapi tidak boleh alih fungsi.

Awig dan hasil pertanian Subak Sembung terekam di tembok bale subak. Ada juga peta yang menunjukkan batas-batas areal subak dengan kawasan pemukiman, jalan, sungai, dan lainnya.

Jika berjalan mengelilingi areal subak, ada beberapa sudut peristirahatan seperti kursi dan bale bengong. Tanaman obat dan ubi-ubian dipelihara di pundukan.

Sebuah rumah kosong di kejauhan menjadi saksi penertiban jalur hijau di area ini.

Deduk, seorang petani kangung bercerita, pemilik rumah sudah diperingatkan untuk tidak membangun namun diabakaikan. Walau belum ada jalan, pemilik rumah melanjutkan dengan risiko membawa bahan bangunan cukup jauh dari lokasi rumah.

Satpol PP pun datang setelah rumah jadi. Mereka meminta pemilik untuk membongkar. “Kami sudah memberi tahu dan tidak didengar,” ingat Deduk. Petani muda ini mengolah lahan yang ditanami kangkung Lombok yang enak dijadikan sayur plecing. Tiap hari ia panen dan dijual langsung ke pasar tradisional terdekat. Penghasilannya melebihi buruh dengan upah UMK Denpasar.

“Tapi berendam di lumpur nanam kangkung kan tidak ada yang senang. Mending pakai baju necis kerja di dalam kantor,” ia tertawa.

Pengelola ekowisata merencanakan membuat sejumlah kegiatan yang mendukung petani seperti pasar sayuran tiap Sabtu dan Minggu. Saat ini masih belum bisa rutin dilaksanakan. “Nanti para petani menjual sayuran segar di areal subak,” kata Suastika.

Ekowisata Subak Sembung 3

Sejumlah pendamping seperti LSM Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali mengajari mengolah sayuran menjadi keripik, loloh, dan penganan lain yang bisa meningkatkan nilai jual hasil tani. Ada juga dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bali dan lainnya.

Suastika juga berharap ada yang membantu pendokumentasian jejak sejarah subak dan desanya. Sebuah kisah yang diingatnya sejak kecil adalah legenda Bulak Sari. Sebuah sumber air yang sampai kini masih dijaga warga.

Dikisahkan seorang warga minta air suci ke Geria setempat untuk upacara agama. Seorang pendeta yang ditemui di jalan mengatakan tak perlu jauh ke geria, sembari mengambil air dari tengah sawah yang diberinya mantra.

Warga tadi menerimanya dan di tengah jalan meragukan kesucian air itu karena terlihat keruh. Di sebuah daerah ketika balik pulang, ia membuang air itu yang kemudian memercikan api menghanguskan sebuah area yang kini terkenal dengan istilah Angus.

Sekitar 7 beji di areal sawah kini terus dijaga warga setempat. “Kami percaya sawah ini sumber air untuk upacara dan juga menyerap hujan. Agar daerah hulu tidak kebanjiran,” kata bapa Gede, seorang petani. [b]

Tags: DenpasarEkowisataLingkungan
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Luh De Suriyani

Luh De Suriyani

Ibu dua anak lelaki, tinggal di pinggiran Denpasar Utara. Anak dagang soto karangasem ini alumni Pers Mahasiswa Akademika dan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pernah jadi pemimpin redaksi media advokasi HIV/AIDS dan narkoba Kulkul. Menulis lepas untuk Mongabay.

Related Posts

Sang Gunung Menyerahkan Jejaknya ke Laut, Alternatif Pengarsipan Sejarah

Sang Gunung Menyerahkan Jejaknya ke Laut, Alternatif Pengarsipan Sejarah

22 August 2023
Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
Refleksi Perilaku Eksploitatif Manusia Lewat Wallaby Project – Mereka

Refleksi Perilaku Eksploitatif Manusia Lewat Wallaby Project – Mereka

17 April 2023
Test Drive Bahan Bakar dari Sampah Plastik

Test Drive Bahan Bakar dari Sampah Plastik

30 September 2022
Get The Fest 2022, Konser Musik Berbahan Bakar Minyak Hasil Olahan Sampah Plastik

Get The Fest 2022, Konser Musik Berbahan Bakar Minyak Hasil Olahan Sampah Plastik

11 September 2022
Memahami Bencana Ekologi untuk Ketangguhan Masyarakat

Memahami Bencana Ekologi untuk Ketangguhan Masyarakat

28 August 2022
Next Post
Tualang Malam Pygmy Marmoset

Tualang Malam Pygmy Marmoset

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

10 September 2023
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

5 September 2023
Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

26 July 2023
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

2
Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

1
Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

2
Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

1
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

21 September 2023

Kabar Terbaru

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In