• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Monday, September 25, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Tualang Malam Pygmy Marmoset

Indra Pramana by Indra Pramana
20 January 2016
in Berita Utama, Musik
0 0
0

Pygmos

Undangan itu begitu saja tampil dalam laman media sosial saya.

Sebuah undangan mini konser, peluncuran video musik dan lagu terbaru Pygmy Marmoset. Saya, calon penonton ini, diminta mengisi formulir pendaftaran untuk menyaksikan pagelaran ini.

Wow, batin saya. Bukannya pagelaran musik seharusnya membiarkan sebanyak-banyaknya penonton datang ya? Apa sih maunya penyelenggara acara ini?

Griya Irama Indah, lokasi acara pagelaran ini, sejak dulu dikenal oleh penikmat film sebagai studio pemutaran film komunitas Minikino. Akan tetapi, malam itu pancaran sinar proyektor berganti gemerlap lampu panggung.

Dan ruang gelap yang menjadi ciri khas studio film kali ini mementaskan sebuah lakon, Kabar dari Hutan.

Aula mini gedung pertunjukan ini memang memiliki kapasitas terbatas. Rupa-rupanya, antusiasme calon penonton begitu besar. Belum lama undangan dirilis, daftar reservasi hampir melebihi kapasitas gedung.

Sudah sejak pertengahan tahun lalu rencana ini bergulir. Entah karena alasan apa, rencana ini baru terwujud pada awal tahun ini. Duo folk belia Pigmy Marmoset yang digawangi Zenith dan Sanjaya kali ini menyulap panggung pertunjukan guna mendukung pementasannya.

Sedari awal memasuki Griya, kita disambut alat-alat musik yang digelar di sekeliling ruangan menuju pintu masuk. Iya, itu memang alat musik pajangan yang dijual. Dan benar, alat-alat musik itu bisa kita beli. Tapi bagi saya, ia menjadi latar yang mengantarkan saya pada ruang gelap pertunjukan.

Saya merasa seperti Alice yang dengan sedikit cemas masuk ke dalam lubang kelinci yang berujung dunia ajaib.

Dan selanjutnya adalah mimpi…

Petualangan dimulai oleh Rahaji Sidhi. Semenjak meluncurkan albumnya, ia dikenal dengan baik oleh publik Denpasar. Penonton dikejutkan dengan penampilan bersama Dadang Pranoto ketika ia ikut berdendang di panggung. Berdua mereka menghangatkan suasana yang mulai disesaki oleh para penonton yang hadir.

Duo Pygmos tak hadir berdua saja, kali ini ia dibantu Fendi Rizk dan Nusan Wibisono, yang mengisi bass dan perkusi. Suara biduan duo Pygmos, Zenith, menyapa penonton dan segera saja kami dihibur oleh alunan merdu suaranya.

Selain lagu-lagu dari album bertajuk sama, diluncurkan pada 2014 yang lalu, Duo Pygmos juga mendendangkan dua lagu terbaru mereka.

Setelah jeda di antara pertunjukan, penonton diajak menyaksikan video musik yang mereka persiapkan. Wuih. Apik.

Sutradara penggarap ternyata hadir, dan beliaunya diajak naik ke panggung guna berbagi pengalaman mereka dalam proses pembuatan dan editing, yang direncanakan sederhana, tapi berujung usaha panjang menerjemahkan kegelisahan dalam lirik menjadi visual. Dan usaha itu terbayar tuntas.

“And tonight you belong to me…”

Suguhan pentas malam itu menjadi catatan awal tahun yang manis. Meski set panggung begitu sederhana, justru memperkuat kesan kesederhanaan yang memang menjadi ciri khas Pygmos. Kekuatan mereka memang ada disitu, dan mereka membuktikannya dengan baik.

Atmosfer semakin terasa hangat, dan penonton yang bersesakan hadir masih bertahan hingga penghujung acara. Jarang sekali ada kelompok musik yang bisa menjalin kedekatan tanpa jarak dengan para penontonnya.

Dan malam itu Pygmos berhasil. Bagi saya, petualangan itu terasa singkat. Meski kehangatannya masih terasa hingga kini. [b]

Pygmy Marmoset is Zenith Syahrani and Sanjaya Adi Putra
Foto Luh De Suriyani.
The writer sincerely thanks Indra ‘Igun’ Gunawan

Tags: DenpasarMusik
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Indra Pramana

Indra Pramana

Pemuda banjar. Warga sekitar.

Related Posts

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

13 September 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

3 September 2023
Sang Gunung Menyerahkan Jejaknya ke Laut, Alternatif Pengarsipan Sejarah

Sang Gunung Menyerahkan Jejaknya ke Laut, Alternatif Pengarsipan Sejarah

22 August 2023
Lima Festival Jazz yang Sayang Kamu Lewatkan!

Satu Dekade Ubud Village Jazz Fest 2023

27 July 2023
Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
Next Post
Penanganan Keluhan Pengguna JKN Secara Online

Penanganan Keluhan Pengguna JKN Secara Online

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

10 September 2023
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

5 September 2023
Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

26 July 2023
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

2
Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

1
Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

2
Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

1
Nyamannya Bus Trans Sarbagita ke Nusa Dua

Melihat Transportasi Umum di Bali Bekerja

25 September 2023
Pemprov Bali Harus Segera Penuhi Kebutuhan Warga

Mengapa Sengketa Adat di Bali Begitu Rumit?

25 September 2023
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023

Kabar Terbaru

Nyamannya Bus Trans Sarbagita ke Nusa Dua

Melihat Transportasi Umum di Bali Bekerja

25 September 2023
Pemprov Bali Harus Segera Penuhi Kebutuhan Warga

Mengapa Sengketa Adat di Bali Begitu Rumit?

25 September 2023
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In