• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, November 7, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Budaya

Pelinggih Sang Hyang Iswara, Tempat Melukat Anak Telat Bicara

Ari Budiadnyana by Ari Budiadnyana
28 February 2021
in Budaya, Kabar Baru, Video
0 0
1

Memiliki buah hati yang bisa berkembang dengan baik merupakan dambaan setiap orang tua.

Namun, ada beberapa anak-anak yang mengalami keterlambatan proses tumbuh kembang. Salah satunya adalah terlambat bicara. Di Bali, secara tradisional banyak “ritual” bisa dilakukan untuk mengobati masalah ini. Salah satunya adalah dengan cara melukat.

Di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung, tepatnya di wilayah lingkungan Banjar Adat Gegadon terdapat tempat melukat khusus untuk anak-anak dengan keterlambatan tumbuh kembang yaitu terlambat bicara. Tempat melukat ini berupa pelinggih Sang Hyang Iswara dengan terdapat sungai kecil (telabah).

Menurut penuturan Kelian Adat Br. Gegadon I Ketut Sutha, pelinggih ini awalnya adalah tempat pembagi air (temuku). Sejak dahulu ada kebiasaan terutama warga Br. Gegadon untuk melukat anak-anak terutama untuk yang terlambat bicara. Karena banyaknya anak-anak yang akhirnya bisa lancar bicara, maka kabar ini menyebar dari mulut ke mulut. Warga pun banyak yang mengajak anaknya melukat di sini. Yang berstana atau dipuja disini adalah Sang Hyang Iswara.

Lokasi pelinggih atau tempat melukat ini sangat mudah untuk dijangkau. Lokasinya di pinggir jalan. Kalau dari arah Denpasar, setelah jembatan menuju pasar Beringkit terdapat jalan ke arah selatan. Persis di sebelah barat Alfamart. Ikuti saja jalan ini, nanti akan menemukan lokasi melukat.

I Ketut Sutha menyebutkan kalau anak-anak yang melukat di sini umumnya balita meskipun tidak ada batasan atau syarat umur. Mengenai khasiat Sutha mengatakan banyak pemedek bercerita mengenai keberhasilannya. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya pemedek yang menghaturkan sesangi atau sesaudan untuk mengucapkan rasa syukur karena anak mereka saat ini sudah lancar bicara.

<iframe src="https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m14!1m8!1m3!1d15780.76277121792!2d115.1725953!3d-8.5776558!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x0%3A0x4ce2bd0377d4e12f!2sPelinggih%20Sang%20Hyang%20Iswara%20Melukat%20Anak%20Gegadon!5e0!3m2!1sen!2sid!4v1614746570716!5m2!1sen!2sid" width="600" height="450" style="border:0;" allowfullscreen="" loading="lazy"></iframe>

Sarana Upakara

Untuk melukat di sini tidak bisa dilakukan setiap hari. Hanya bisa saat rahinan Kajeng Kliwon. Hal ini menurut I Ketut Sutha karena pemujaan di Pelinggih ini sejak awal jatuh pada Rahinan Kajeng Kliwon.

Untuk sarana upakara atau banten adalah Peras Daksina Pejati yang dihaturkan di pelinggih ini. Tahapan melukatnya saat pemedek datang banten atau sarana upakara yang dibawa ditempatkan di tempat banten di depan pelinggih. Setelah Jro Mangku menghaturkan banten, para pemedek melakukan persembahyangan bersama. Berdoa apa yang menjadi tujuan melukat di sini.

Setelah sembahyang, pemedek yang mengantarkan anak nunas tirta, anak yang akan melukat tidak perlu nunas tirta. Kemudian anak melakukan melukat di telabah dan pancuran kecil. Setelah anak melukat baru kemudian anak nunas tirta. Tirta juga bisa dibawa pulang untuk diperciki dan diminum oleh anak yang melukat untuk setiap hari.

Jro Mangku yang bertugas adalah Jro Mangku dari Br. Gegadon. Sutha menuturkan hal ini sesuai dengan keputusan bersama warga Br. Gegadon. Warga sepakat menunjuk Jro Mangku di Br. Gegadon untuk bergiliran bertugas (ngaturang ayah). “Kurang lebih terdapat 12 Jro Mangku Lanang Istri,” kata Bapak I Ketut Sutha.

Tempat melukat ini lokasinya tidaklah besar atau luas. Warga Br. Gegadon sempat memiliki rencana untuk merenovasi atau merelokasi tempat melukat ini. Namun, akhirnya mengurungkan niatnya karena dirasa tidak mungkin untuk memindahkan lokasi yang sudah pingit atau bertuah ini.

Sutha sebagai Kelian Adat Br. Gegadon hanya bisa mengimbau masyrakat atau pemedek untuk memaklumi keadaan lokasi tempat melukat. Selain itu, dalam masa pandemi ini untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. [b]

kampungbet
Tags: dunia niskalagegadonlambat bicaramelukattuna wicarawisata spiritual
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Ari Budiadnyana

Ari Budiadnyana

just broadcast ur self

Related Posts

No Content Available
Next Post
Beasiswa AJW 2021 merupakan program AJW tahun ini.

AJW 2021, Bercovid-covid Dahulu, Bangkit Bersama Kemudian

Comments 1

  1. Sujana says:
    5 years ago

    Bagaimana jika sudah tewasa tapi gugup berbicara apakah bisa melukat disana?

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

7 November 2025
Ini Cerita Arsa, Remaja Rasa Anak-anak

Pengalaman Orang Tua dengan Anak Neurodiversitas

6 November 2025
BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

6 November 2025
Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

5 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia