Sore itu matahari yang sudah condong ke barat menyilaukan mata saya. Di salah satu sudut Veranda Café, saya dan dua orang teman mengobrol sembari menunggu kedatangan rombongan Sanggar Anak Tangguh. Kami yang kompak mengenakan dress code merah akhirnya duduk membelakangi matahari karena sudah tidak kuat menahan silau.
Selepas Live Dubbing, Terbitlah “Anak-anak Kangen”
Teh Nia, Membela yang Berbeda Lewat Sinema
Catatan (lebih dari) sebulan kemudian setelah Minikino Film Week 4. Kok ulasannya telat banget, sih? Begitulah. Pertama karena pas pelaksanaan Minikino Film Week (MFW) 4 waktu itu sedang menduda. Tiga minggu jadi orangtua tunggal dan kepala keluarga.