• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Sunday, September 24, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Agenda

Segera Digelar: Bali yang Binal #6

Dewa Keta by Dewa Keta
20 June 2015
in Agenda, Berita Utama
0 0
0

Bali yang Binal digagas Komunitas Pojoks dan Komunitas Seni di Denpasar.

Kegiatan ini sebagai respon atas penyelenggaraan even seni Bali Bienalle. Bagi beberapa orang Bali Bienalle adalah sebuah even jor-joran yang tidak jelas arah dan tujuannya.

Bali yang Binal #1, mengambil tempat di Art Center, Denpasar. Dengan dana patungan, Bali yang Binal pertama menjadi ruang pada para perupa (muda) untuk berkumpul dan melakukan sesuatu tentang (ke)seni(an. Hampir semua unsur (ke)seni(an) mendapatkan tempat mulai dari seni rupa, pagelaran musik sampai video art.

Bali yang Binal #2 berlangsung dua tahun kemudian. Tepatnya pertengahan tahun 2007. Berlokasi di Art Center dalam pergelaran Bali yang Binal #2 Komunitas Pojok dan Komunitas Seni di Denpasar (KSDD) mengambil tema studio work, sebuah hajatan yang ingin lepas dari kaidah-kaidah berpameran di Bali.

Pada era itu, yang biasa terjadi seniman membuat karyanya secara tertutup sehinggga pengunjung pameran hanya bisa melihat setelah karya itu jadi. Pengunjung tidak diberi ruang untuk melihat dan menikmati bagaimana proses penciptaan karya tersebut.

Hal itu coba dilawan pada Bali yang Binal #2. Pengunjung hadir disuguhi bagaimana proses sebuah karya tercipta.

Ketika Bali Bienalle yang sempat menghebohkan dunia seni rupa di Bali dengan kemunculannya yang tiba-tiba mati, menghilang dan tidak digelar lagi bahkan hingga kini, Bali yang Binal malah memberikan sensasi kenikmatan dalam proses berkarya bagi para penggiatnya khususnya Komunitas Pojoks.

Hingga akhirnya Bali yang Binal #3 pun diselenggarakan pada pertengahan 2009.

Pengalaman dan ketertarikan individu akan mempengaruhi arah sebuah komunitas. Hal ini terlihat pada Bali yang Binal #3. Pada era itu Beberapa individu di Komunitas pojok sedang tergila-gila pada seni publik seperti mural wheatpaste, stensil dan seterusnya.

Selain itu, maraknya baliho-baliho selama kampanye yang sangat tidak terkontrol dan monoton memicu untuk menggeser pergelaran Bali yang Binal #3 ke lokasi lebih dekat pada publik. Dengan begitu dia bisa menjadi suguhan alternatif visual bagi publik yang selama ini telah dijejali oleh baliho kampanye peserta Pemilu.

Ruang publik yang dipilih adalah Alun-alun (lLapangan Puputan) Kota Denpasar. Wajah taman kota pun menjadi penuh baliho-baliho karya Komunitas Pojoks serta beberapa tukang gambar dari dalam dan luar Bali.

Setiap peristiwa akan memberikan sensasi yang menyusun pengalaman yang nantinya membentuk kesadaran.

Setiap peristiwa akan memberikan sensasi yang menyusun pengalaman yang nantinya membentuk kesadaran. Alasan tersebut membuat Bali yang Binal #4 hadir kembali pada 2011. Kenikmatan berkarya diruang publik kembali membuat penyelenggaraan dilakukan di Lapangan Puputan (alun-alaun) Kota Denpasar.

Karya-karya Baliho menghiasi alun-alun Kota Denpasar, tidak cukup dengan itu beberapa mural dibuat di tembok-tembok seputaran Kota Denpasar.

Jelang penyelenggaraan Bali yang Binal #5, sebuah pertanyaan muncul, di manakah sebenarnya ruang publik? Pertanyaan yang didasari atas bagaimana ruang publik ternyata terikat pada birokrasi pemerintahan. Hal itu membuat pencarian ruang publik baru, dan yang dipilih adalah Jl. Merdeka Denpasar.

Bali yang Binal #5 pun berlangsung di tahun 2013. Baliho-baliho dari berbagai tukang gambar partisipan dipamerkan di sepanjang Jl. Merdeka Denpasar. Tak ketinggalan, mural di tembok-tembok seputaran kota Denpasar pun masih terus dilakukan pada helatan Bali yang Binal #5.

Waktu bergerak sangat cepat. Tanpa disadari kini kalender telah bertuliskan 2015. Artinya perhelatan Bali yang Binal #6 akan digelar.

Pada pergelaran keenam, Bali yang Binal masih pada percaya bahwa (ke)seni(an) adalah milik publik. Publik berhak untuk melihat bagaimana sebuah karya (ke)seni(an) itu diciptakan, serta bagaimana dialog antara tukang gambar dan publik di sekitar tempat dibuatnya karya bisa saling membangun.

Maka dipilihlah 30 tembok seputaran Kota Denpasar sebagai media yang bisa digunakan untuk mengakomodasi karya partisipan.

Selain itu, kenikmatan ”pergesekan” yang kemudian menjadi dialog dan sempat dirasakan dalam Studio Work pada Bali yang Binal #2 ingin dihidupkan kembali dengan menyediakan media di satu tempat yang mampu mengakomodasi tukang gambar yang terlibat dalam Bali yang Binal kali ini untuk berproses penciptaan karya bersama.

Bali yang Binal telah hadir 12 tahun. Menghiasi tidak hanya pengalaman tukang gambar yang terlibat, tetapi juga mengisi ingatan publik.

Sampai berjumpa di pertengahan tahun ini. [b]

Tags: AgendaDenpasarKomunitasSeni
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Dewa Keta

Dewa Keta

Related Posts

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Sang Gunung Menyerahkan Jejaknya ke Laut, Alternatif Pengarsipan Sejarah

Sang Gunung Menyerahkan Jejaknya ke Laut, Alternatif Pengarsipan Sejarah

22 August 2023
Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
Menyambut Kelinci Air di Benoa

Menyambut Kelinci Air di Benoa

24 January 2023
Cerita Rasa

Cerita Rasa Festival: Rintisan Festival Desa di Jembrana

6 August 2022
In Jazz We Trust, Perayaan Jazz secara Hibrida

In Jazz We Trust, Perayaan Jazz secara Hibrida

29 April 2021
Next Post
Kampanye Sampah Plastik lewat Seni dan Musik

Kampanye Sampah Plastik lewat Seni dan Musik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

10 September 2023
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

5 September 2023
Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

26 July 2023
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

2
Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

1
Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

2
Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

1
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

21 September 2023

Kabar Terbaru

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In