Film pendek bukanlah versi pendek dari film panjang.
Film pendek juga bukan film panjang yang dipotong. Film pendek adalah jenis film yang memiliki durasi pendek. Panjang durasi sangat beragam tergantung penyelenggara festival film.
Minikino sudah aktif memutar film pendek sejak tahun 2002. Selain mempromosikan diri sebagai organisasi berfokus film pendek, Minikino juga membangun database film pendek lokal dan asing. Secara reguler, Minikino pun aktif melakukan pemutaran film pendek. Tak hanya pemutaran film, Minikino juga mengadakan workshop dan pendidikan film pendek.
Tahun ini Minikino menggelar Indonesia Raja 2015, sebuah kolaborasi komunitas film antarwilayah/kota di Indonesia dengan pertukaran film pendek. Dalam kolaborasi ini, Minikino melakukan pemutaran film pendek bersama dengan komunitas film seluruh Indonesia.
“Indonesia Raja dibaca Indonesia Raya. Pemilihan nama ini terinspirasi oleh ejaan lama,” ungkap Fransiska Prihadi, koordinator Indonesia Raja 2015.
Indonesia Raja sebenarnya merupakan DVD film pendek yang diterbitkan Minikino tahun 2003. Kompilasi film pendek kedua Minikino itu berisi 7 film pendek. Boleh jadi, Indonesia Raja yang rilis 12 tahun lalu itu adalah kompilasi film pendek pertama di Indonesia.
“Saya masih menjadikan kompilasi film-film pendek Indonesia Raja 12 tahun lalu saat memproduksi film. Begitu juga anak-anak sanggar film di Bangli,” ungkap Dwitra J. Ariana, salah satu produser film yang berhasil memasukkan filmnya dalam Indonesia Raja 2015.
Sekitar 70 film pendek dari 7 kota di Indonesia masuk ke panitia Indonesia Raja 2015. Menurut ketentuan panitia, durasi film maksimal 20 menit. Setelah melewati proses seleksi, akhirnya terpilih 33 film yang masuk program Indonesia Raja 2015.
Kurator film Indonesia Raja 2015 berasal dari 7 komunitas film di Indonesia. Tujuh komunitas film ini ialah RuFI (Medan), Sinema Kopi Hitam (Jakarta), CLC (Purbalingga), Ruang Film Semarang, Yuk Nonton!!! (Yogyakarta), INFIS (Surabaya) dan Minikino (Denpasar).
I Made Suarbawa atau yang biasa disapa Birus menjadi kurator Minikino yang menyeleksi film pendek dari Bali. Birus memilih 5 film dari Kota Denpasar, Kabupaten Bangli dan Buleleng. Namun sayang film dokumenter belum dapat masuk program karena durasinya melebihi ketentuan panitia. Hanya film pendek jenis animasi, drama dan horor yang dapat masuk dalam program Indonesia Raja 2015.
“Saya membandingkan film-film yang masuk dan melihat seperti apa temanya. Saya mencari film yang dapat mewakili Bali. Saya ingin penonton mendapatkan Bali dari sisi yang lain. Selain itu, film dengan pesan yang kuat dan teknik yang baik,” ungkap Birus.
Pemutaran film-film Indonesia Raja 2015 tidak dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Jadwal pemutaran dilakukan sepanjang tahun 2015 dan ditentukan oleh masing-masing penyelenggara di setiap kota. Di Denpasar, Minikino memutar film-film Indonesia Raja 2015 dalam Minikino Festival pada 15-17 Oktober 2015. Jadwal pemutaran film pendek ini akan dikonfirmasi lebih lanjut melalui media sosial. Inilah seni dalam kolaborasi dengan saling bertukar dan belajar dari film pendek seluruh Indonesia. [b]