Bagaimana Bali Menyambut G20? Sebuah rangkuman dari pemberitaan online mengenai G20 di Bali.
Sejak serah terima dari Italia ke Indonesia pada 31 Oktober 2021, Indonesia resmi menjalankan presidensi G20 pada 2022. Hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dilaksanakan di Indonesia selama satu tahun. Mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger”.
Presidensi Indonesia menunjuk 10 official engagement group, antara lain Business20 (B20), Civil20 (C20), Labour20 (L20), Science20 (S20), Think Tank20 (T20), Urban20 (U20), Women20 (W20), Youth20 (Y20), Supreme Audit Institution20 (SAI20) and Parliament20 (P20).
Saat penyerahan presidensi G20 di Roma, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia melalui tema besar “Recover Together, Recover Stronger” akan mendorong pertumbuhan yang inklusif, people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan, menjadi komitmen utama kepemimpinan Indonesia di G20.
Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa. Ada 150 pertemuan tingkat pimpinan, menteri, deputi, hingga working group selama Indonesia menjadi presidensi G20 yang sudah dimulai pada 1 Desember 2021. Kata Sri Mulyani dikutip dari katadata.co.id mengatakan ada 28 pertemuan di bidang keuangan. Selain dibedakan per bidang, agenda G20 akan diadakan tersebar di 17 daerah di Indonesia. Yakni Bali, DKI Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Kupang, Lombok NTB, Pontianak, Batam, Bintan, Medan, Manado, dan Makassar.
Salah satunya adalah Bali. Ada 36 event yang dilakukan di Bali. Dalam liputan Tirto, Bali menjadi salah satu lokasi digelar G20 karena telah memenuhi hampir semua kriteria dan indikator sebagai destinasi penyelenggaraan kegiatan MICE sesuai Permenpar Nomor 5 Tahun 2017.
Dalam pemaparan liputan Tirto, Permenpar tersebut mencakup aksesibilitas, fasilitas pertemuan, fasilitas pameran, fasilitas akomodasi, tempat-tempat menarik, keadaan lingkungan, citra destinasi, profesionalitas SDM,dan dukungan stakeholders. Permenpar tersebut dapat digunakan untuk tools self-assesment bagi semua stakeholder daerah yang ingin mengembangkan menjadi destinasi MICE berdaya saing global.
Bali menjadi lokasi puncak acara KTT G20. Selama kegiatan berlangsung, 17 daerah yang menjadi lokasi G20 dihadiri oleh sekitar 287 perwakilan negara asing dan organisasi internasional. Ada sebanyak 5.282 pejabat dan anggota keluarga delegasi, serta acara berlangsung selama 11 bulan mulai Desember 2021 sampai dengan Oktober 2022.
Gubernur Bali, Wayan Koster menindaklanjuti terpilihnya Bali sebagai lokasi puncak acara G20 dengan beberapa titik pembangunan. Dirangkum dari platform berita online, ada sekitar lima proyek infrastruktur yang disiapkan menjelang G20 di Bali. Di antaranya:
1. Preservasi jalan dan jembatan simpang pesanggaran-nusa dua dan jimbaran-uluwatu-Penataan lansekap Bundaran Ngurah Rai- Pedestrian (ruas untuk jalan kaki)-Median ruas jalan bandara Ngurah Rai-Peningkatan Jalan Simpang Siligita-Kempinski, Showcase Mangrove
2. Penataan Kawasan Mangrove Tahura
3. Rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua dan Pembangunan Embung Sanur di Kota Denpasar
4.Pembangunan Tiga TPST3R dan bank sampah yang dikembangkan, TPST Desa Kesiman Kertalangu, TPST Padangsambian Kaja dan di TPST Tahura, Denpasar.
5. Jalan Tol Bali – Mandara dengan green energy.
Koster menyambut G20 dengan membahas isu transisi energi menuju energi hijau dan ramah lingkungan di beberapa pembangunan yang dikebut menjelang G20. Dikutip dari katakini.com PUPR siapkan anggaran sebesar Rp505 miliar dialokasikan untuk persiapan perhelatan KKT Internasional G20 di Bali.
1. Preservasi jalan dan jembatan persimpangan.
Pembangunan infrastruktur di Bali dilakukan sejak awal Januari 2022 dengan target selesai pada bulan September 2022. Sehingga pada bulan Oktober 2022, sudah siap menjadi “show case” mangrove. Perbaikan dan preservasi Jalan dan Jembatan Simpang Pesanggaran – Nusa Dua, Jimbaran – Uluwatu dan Penataan Lanskap bundaran, pedestrian, dan median ruas jalan Bandara Ngurah Rai – Venue, serta peningkatan jalan Simpang Siligita – Kempinski.
“Ini merupakan jalur-jalur yang akan dilalui oleh para kepala negara peserta KTT G20, mengingat kendaraan yang digunakan oleh para kepala negara merupakan kendaraan anti peluru dengan bobot yang berat sehingga kita cek semua jembatan yang akan dilalui oleh rombongan 39 kepala negara peserta KTT G20,” kata Basuki dalam berita katakini.co.id.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) akan mengurangi penggunaan bahan beton dan mengoptimalkan bahan bambu untuk pembangunan dan peningkatan infrastruktur menjelang perhelatan KTT G20 di Bali. Dikutip dari Antara, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahanan Rakyat John Wempi Wetipo, saat kunjungan di Estuari DAM Suwung, Denpasar memaparkan alasannya agar tidak merusak mangrove, akan mengoptimalkan penggunaan bambu, kayu dan unsur alami sehingga mengurangi berbahan beton dalam pembangunan, terutama untuk acara internasional di Bali. Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahanan Rakyat John Wempi Wetipo, saat kunjungan di Estuari DAM Suwung, Denpasar.
2. Penataan Kawasan Mangrove Tahura
Penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai antara lain pembangunan gerbang masuk, area drop off, wantilan, tracking mangrove, dan area persemaian. Untuk menghindari kerusakan, penataan Kawasan Mangrove Tahura akan mengoptimalkan penggunaan material bambu, kayu dan unsur alami lainnya serta mengurangi penggunaan bahan beton.
Penataan kawasan membutuhkan anggaran sebesar Rp 112,18 miliar. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti mengatakan anggaran sebesar Rp 112, 18 miliar masuk dalam anggaran tambahan tahun ini. Anggaran tersebut masuk dalam pos penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai dan supervisi penataan Kawasan Mangrove Tahura Bali.
Berdasarkan informasi Presidenri.go.id, kawasan hutan mangrove sudah direhabilitasi sejak tahun 1992. Luas kawasan mangrove mencapai 268 hektare. Sebelumnya merupakan lahan eks tambak ikan dan udang yang terbengkalai. Sejak 1992 direhabilitasi, terdapat 92 jenis burung dan 33 jenis tanaman mangrove. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan mangrove di Provinsi Bali mencapai 2.143,97 hektare. Dari luas tersebut, 19 hektare di antaranya termasuk kategori kerapatan jarang.
3. Rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua dan Pembangunan Embung Sanur di Kota Denpasar
Dilansir dari kompas.com Infrastruktur pendukung KTT G20 yang disiapkan oleh Kementerian PUPR di antaranya rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua dan pembangunan Embung Sanur di Denpasar. Progres rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua saat ini mencapai 12,33 persen, sedangkan pembangunan Embung Sanur mencapai 2,27 persen.
Dalam web PUPR dinyatakan bahwa rehabilitasi tersebut bertujuan untuk mengembalikan daya tampung optimal waduk yang terus menurun akibat sedimentasi. Waduk Muara Nusa Dua selesai dibangun pada tahun 1996 dengan daya tampung 770.000 m3 dan menjadi waduk pertama di Indonesia yang dibangun di muara sungai.
Sebelum direhabilitasi, menurut Menteri Basuki waduk tersebut hanya mampu memasok kebutuhan air baku sebesar 300 liter per detik. Setelah dikeruk dapat mengembalikan lagi kapasitasnya. Sekarang setelah direhab meningkat jadi 500 liter per detik yang bisa langsung dimanfaatkan oleh PDAM Kabupaten Badung, karena di sana sudah ada kantor dan intake-nya. Selain untuk memasok kebutuhan air baku, ditambahkan Menteri Basuki bahwa waduk tersebut juga dilengkapi bendung gerak/karet yang berfungsi sebagai pengendali banjir. “Ada dua span bendung karet, sehingga kalau lagi banjir itu dibuka bisa melepas air (flushing) ke laut,” katanya.
4. Pembangunan Tiga TPST3R
“Kita mau buat Bali ini bersih. Nanti kita akan buat tiga TPST di Denpasar, yakni di Desa Padangsambian Kaja, kemudian lanjut di Tahura Ngurah Rai dan Kesiman Kertalangu yang mampu menampung minimal 820 ton sampah per hari untuk diolah. Selain TPST dalam penanganan sampah juga sudah dibangun beberapa TPS3R dan dilanjutkan lagi tahun ini. Itu nantinya ditambah lagi di TPS3R yang ada di Denpasar dengan target selesai pada akhir Juli 2022,” ujar Luhut Pandjaitan. “Sebenarnya waktu IMF World Bank, pemerintah mau mengelola TPA Suwung.Tapi terdapat masalah tipping fee sehingga isunya berhenti. Sekarang menurutnya sudah menemukan bentuk yang lebih bagus yaitu refuse-derived fuel (RDF). RDF ini sudah ada di Cilacap (Jawa Tengah) dan sudah ada di beberapa tempat,” kata Luhut.
5. Jalan Tol Bali – Mandara dengan green energy
Gubernur Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan serta sinergitas dari BUMN yang diantaranya seperti PT Jasa Marga, PT. Bukit Asam, PT Jasa Marga Bali Tol, dan PT. Bukit Energi Investama di dalam mengakselerasi terwujudnya Bali Energi Bersih?sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih yang dilaksanakan melalui pembangunan PLTS di Jalan Tol Bali Mandara.
Jalan Tol Bali – Mandara telah menerapkan green energy melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di jalur motor yang saat ini masih dalam kajian bisnis. Jalan Tol Bali – Mandara juga dilengkapi 50 CCTV pemantau 24 jam untuk memantau pergerakan kendaraan dan panel listrik berbasis IoT. Ditargetkan pemasangan selesai di Bulan Juli nanti. Koster meminta agar ditambahkan ornamen Bali. Menurutnya, pintu tol ini adalah pintu masuk strategis Bali sehingga wajah budaya Bali itu harus kelihatan di area tol, kata Koster dikutip dari website baliprov.go.id. “Jadi tidak hanya pasang tiang lampu, tidak hanya lampu menyala tapi bagaimana wajah Bali yang katanya kaya dengan budaya itu tampil secara totalitas di setiap fasilitas umum. Itu yang akan saya wujudkan di provinsi Bali ini,” imbuhnya.
Estimasi dampak ekonomi G20 di Bali
Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda dilansir dari antaranews.com menyebutkan kegiatan G20 yang dilakukan di Bali dapat menyumbang sekitar 0.14 persen Produk Domestik Brutp (PDB). Terhadap nilai tambah bruto menyumbang sebesar Rp209 miliar, income Rp94,6 miliar dan tenaga kerja meningkat sekitar 1,68 persen.
Peningkatan itu karena adanya kedatangan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara yang mengikuti KTT G20 di Bali. Selain itu, panitia acara yang jumlahnya lumayan besar juga turut menyumbang pergerakan tingkat tenaga kerja. “Presidensi G20 memberikan dampak bagi sektor perdagangan, jasa transportasi, akomodasi makan dan minum serta berbagai jasa lainnya,” kata Rizki. Misalnya ketika pertemuan FCBD pada Desember 2021 rangkaian pertemuan keketuaan G220 Indonesia meningkatkan okupansi hotel di kawasan ITDC Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Referensi lain:
ttps://www.merdeka.com/uang/6-agenda-ekonomi-indonesia-dalam-ktt-g20-2022-bali.html
https://bali.jpnn.com/bali-jani/12234/tegas-bali-kebut-proyek-g20-koster-jangan-main-sogok-sogokan-main-fee-kalimatnya-tegas?page=2
https://economy.okezone.com/read/2021/12/29/320/2524380/erick-thohir-ungkap-alasan-ktt-g20-digelar-di-bali
Buat Bali Bersih, 3 TPST Dibangun untuk Olah 820 Ton Sampah Sehari
https://bali.tribunnews.com/2022/03/05/ground-breaking-proyek-plts-di-jalan-tol-bali-mandara-jelang-ktt-g20-ditargetkan-rampung-awal-juli