Oleh Yoseph A Kebe
Setelah berjuang untuk mengalahkan Hepatitis B hingga harus diterbangkan langsung ke RS. Mt. Elisabeth Singapura dari Jakarta, Uskup Denpasar, Mgr. Bria (begitu kami memanggilnya) harus berpulang ke rumah Bapa pada hari Selasa pagi.
Sungguh mengharukan. Mgr. Bria baru saja melewati tujuh tahun penggembalaannya di Keuskupan Denpasar. “Kitab Wahyu menyatakan bahwa umur rata-rata kita adalah 70 tahun, dia ditahbiskan menjadi Gembala Utama kita pada usia 40 tahunan. Kita berharap memiliki Gembala yang bisa lama menuntun kita. Namun Bapa berkehendak lain, ” ucap Romo Subhaga (Pastor Paroki St. Yoseph Denpasar) saat menyambut jenazah di depan pintu Katedral di kawasan Renon Denpasar.
Misa Requem malam pertama berupa konselebrasi yang dipimpin oleh Romo Subhaga dan didampingi oleh Romo Hadi dan Romo Marcel bersama 17 pastor lainnya. Hingga hari pemakaman, setiap hari diadakan Misa Tuguran secara bergilir oleh semua Paroki, sektor/kelompok basis dan sekolah Katolik di wilayah Denpasar.
Misa pelepasan jenasah untuk di makamkan di Komplek Pemakaman Uskup di Palasari Negara akan dipimpin langsung oleh Uskup Agung Ende pada Minggu, 23 September 2007. Akan hadir beberapa Uskup dari beberapa keuskupan yang sehari sebelumnya merayakan 25 tahun pentahbisan Uskup Agung Ende di Ende.
Mgr. Bria, selamat jalan. Terimakasih atas semua yang telah engkau berikan kepada kami di Keuskupan Denpasar selama tujuh tahun penggembalaanmu. [b]
May he rest in peace. Thank for all his ministry.