Perayaan hari perempuan internasional selalu diwarnai berbagai macam kegiatan yang berfokus pada perempuan, tak luput pula kegiatan berlari. Minggu (17/3) kemarin, perempuan-perempuan di Bali khususnya di Kota Denpasar ikut meramaikan acara International Women’s Day Run yang digagas oleh Open Mile Running, komunitas pelari perempuan di Bali.
Setiap tahunnya, PBB menentukan tema untuk International Women’s Day dan tahun ini #InspireInclusion menjadi tagar kampanye internasional. Terdapat sepuluh aksi di berbagai bidang, salah satunya di bidang olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan prestasi perempuan dalam olahraga.
“Tahun ini temanya itu adalah Inspire Inclusion, jadi sebenernya menghighlight partisipasi wanita di berbagai industri, di berbagai bidang. Termasuk olahraga, partisipasi wanita di dalam olahraga. Kita angkat dari olahraga lari bahwa wanita itu juga bisa berpartisipasi di olahraga lari. Jadi kita encourage temen-temen supaya ikut, supaya mulai. Jadi sesuai dengan temanya Inspiring Inclusion itu jadi semuanya bisa ikut, semua wanita bisa lari.” ujar Kania, salah satu organizer IWD Run.
Rute yang ditempuh merupakan rute pendek sejauh 3-4 kilometer dengan titik awal DOPA Renon, kemudian menyusuri jalanan sepanjang Bank Indonesia dan CFD Renon, Bajra Sandhi.
IWD Run Bali diramaikan oleh berbagai macam komunitas pelari di Bali diantaranya Run On, Indo Runners Bali, Pelari KantoRun, Burn dan Pelari Hore. Diantara sekitar 50 orang peserta, banyak diantaranya yang merupakan perempuan yang masih tergolong pemula dalam olahraga lari dan belum tergabung dalam komunitas olahraga manapun.
“Rasanya happy karena bisa sharing kan, bisa saling semangatin, bisa saling tuker cerita, kayak gak sendirian gitu lho rasanya. Dirangkul juga, disemangatin, terus temen-temen juga gak ada yang gimana, kan aku pemula nih anggepannya gitu untuk lari yang bener-bener lari, gak ada pandangan tentang aku tuh pemula terus aku diunderestimate dan yang lain gitu. Aku ngerasa setara sih,” ujar Nadia
situs mahjong