Coral triangle center (CTC) bersama Mars Incorporated dan Nusa Dua Reef Foundation mengadakan diskusi publik dan pembukaan pameran pemulihan terumbu karang dengan narasumber Prof. David Smith Chief Marine Scientist Mars Inc, Jos Van Oostrum Senior Director Mars Sustainable Solution dan Marthen Welly Marine Conservation Advisor CTC. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 22 September 2022, bertempat di kantor CTC Jl. Bet Ngandang , Sanur. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari proyek restorasi terumbu karang yang berjalan sejak tahun 2021.
Proyek restorasi terumbu karang yang didukung oleh Vibrant Oceans Initiative dari Bloomberg Philanthropies ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemulihan dan pengelolaan terumbu karang berbasis resiliensi di berbagai kawasan konservasi perairan di Indonesia terutama di Bali dan Sulawesi. Lokasinya sudah ada 6 tempat yaitu Nusa Dua, Padang Bai, Nusa Lembongan, Nusa Penida, Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Takabonerate, Taman Nasional Bunaken, dan Taman Nasional Wakatobi.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan metode MARRS (Mars Assisted Reef Restoration System) dianggap metode terbaik dan tercepat dalam mengembalikan ekosistem terumbu karang, kira-kira 4 tahun untuk memulihkan habitat. Metode ini juga dianggap metode yang paling sederhana karena ringan, jadi mudah dibawa kemana saja dan proses pembuatan substrat terumbu buatan dengan mengikuti kontur topografi terumbu yang sudah ada. Serta murah, karena terbuat dari tulangan baja berbentuk laba-laba yang dilapisi pasir heksagonal, bibit terumbu karang cukup ditempelkan menggunakan tali segel.
Dalam penempatan tulangan baja ini, haruslah mempertimbangkan sisi ekologis agar produk ini bisa bekerja maksimal dan tidak menjadi sampah di laut. Untuk itu pakar, pemangku kebijakan, divers dan masyarakat harus konsisten melakukan pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi proyek restorasi.
Proyek ini mungkin susah dan membutuhkan banyak waktu, tetapi kegiatan ini menurut saya harus didukung semaksimal mungkin. Karena 80% oksigen dihasilkan oleh bantuan fitoplangkon yang merupakan bagian dari ekosistem laut. Bayangkan, jika tempat tinggalnya saja rusak bagaimana nanti generasi selanjutnya mendapatkan nutrisi protein hingga oksigen? Teman-teman yang penasaran mengenai metode ini silahkan datang ke pamerannya ya.