• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Sunday, October 19, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Budaya

Pangiwan: Ilmu Kiri

IGA Darma Putra by IGA Darma Putra
27 January 2022
in Kabar Baru
0 0
0

 

Pangiwan berasal dari kata dasar kiwa. Artinya kiri. Kata dasar itu mendapat imbuhan berupa konfiks pa-an yang biasanya berfungsi membentuk nomina atau kata benda.

Gabungan antara kata dasar dan konfiks tadi menghasilkan kata ‘pakiwaan’. Kata itu mengalami proses nasalisasi pada fonem /k/ menjadi ‘ng’. Dua fonem vokal /a/ pada bagian belakang, disandikan sehingga menjadi satu fonem /a/.

Begitulah kronologi terbentuknya kata Pangiwan dari sudut pandang linguistik. Sudut pandang linguistik penting saya ketengahkan, agar pendekatan kita dalam membicarakan pangiwan tidak melulu mistik. Berdasarkan kepada kronologi di awal, Pangiwan termasuk ke dalam kata benda.

Begitu menurut linguistik, beda lagi menurut tradisi. Pangiwan dalam tradisi Bali berarti ilmu magis-kiri. Kenapa kiri? Saya menduga ada beberapa sebabnya. Dugaan pertama adalah karena Pangiwan berkaitan dengan klasifikasi teks-teks ajaran Tantra. Sederhananya, teks-teks ajaran Tantra memang dibagi menjadi tiga klasifikasi yakni Daksina, Vama, dan Saiwasiddhanta.

Dari klasifikasi itu, Pangiwan barangkali digolongkan dalam klasifikasi Vama [kiri]. Tapi sampai saat ini, saya belum mencapai titik pembuktian yang memuaskan perihal ini. Sebab Tantra sendiri adalah suatu bidang yang sangat luas.

Dugaan kedua, karena kiri menurut beberapa sumber adalah jalur api dalam tubuh. Api adalah inti dari Pangiwan. Ada tiga jalur dalam tubuh manusia, yakni jalur api, air, dan udara. Karena ada tiga, maka disebut pula Tri. Jalur aliran ketiganya diibaratkan seperti sungai. Pusat kendalinya adalah otak yang dianalogikan seperti gunung. Nama lain sungai dalam bahasa yang lebih kuno adalah Nadhi. Oleh sebab itu, tiga jalur utama dalam tubuh manusia disebut Tri Nadi.

Tiga jalur ini sangat familiar dalam ajaran Yoga. Ketiganya yakni: ida, pinggala dan. susumna. Ada istilah lain untuk menyebut ketiga jalur itu yakni: Anawaha, Toyawaha dan Pranawaha. Anawaha berarti jalur makanan. Toyawaha berarti jalur minuman.

Sedangkan Pranawaha berarti jalur nafas. Ketiga inilah yang diolah dalam praktik Pangiwan, sebagaimana disebutkan dalam lontar.
Apa bukti bahwa jalur kiri adalah api? Dalam teks Mahanirwana Tantra jalur Ida terletak di sebelah kiri.

Jalur ini melingkar dari pusar sampai ke titik pertengahan dahi. Di titik itu jalur Ida tembus ke hidung sebelah kiri. Apa hubungan jalur Ida dengan api? Menurut teks yang lain, semisal Homa Dhyatmika, mantra untuk jalur Ida adalah Ang. Mantra Ang adalah representasi dari kekuatan api rahasia.

Api rahasia ini ada di dalam tubuh, sehingga tubuh bisa terus menjaga kehangatannya. Menurut sumbernya, kehangatan tubuh ini ada hubungannya dengan darah manusia yang dipompa jantung. Tentang api rahasia dan kehangatan suhu tubuh yang berkaitan dengan darah sebaiknya kita bicarakan pada tulisan lain yang khusus.

Keterangan yang diberikan oleh Homa Dhyatmika, memberikan satu petunjuk penting mengapa jalur api disebut ada di kiri dan hubungannya dengan pangiwan. Tetapi bagi saya, hal ini belum cukup memuaskan juga. Sebab di dalam teks yang sama, yakni Mahanirwana Tantra, api konon mengalir dari pangkal susumna yang terletak di tengah. Pangkal jalur ini disebut sebagai nabhi.

Di tempat itu terdapat kundalini api. Sepanjang jalur inilah cakra yang dianalogikan seperti teratai berada. Kalau kita merujuk teks Mahanirwana, kita akan mendapatkan penjelasan yang cukup komprehensif tentang ketujuh cakra ini.

Karena sangat dekat hubungan antara Pangiwan dengan Yoga, maka banyak yang menduga-duga bahwa Pangiwan adalah bentuk yoga kuno Bali. Pandangan ini tidak salah, tetapi tidak juga benar. Terminologi “kuno Bali” bisa ditarik ke kronik waktu yang sangat panjang. Setidaknya dari abad ke-9 Masehi. Sayangnya belum dapat dipastikan teks-teks yoga yang digunakan dari masa itu. Bila yang dimaksud sebagai yoga kuno Bali adalah Kanda Pat beserta turunannya, maka hal ini perlu diragukan lagi.

Teks kanda Pat sangat jarang memuat angka tahun pembuatan, sehingga sangat sulit dibuktikan kronik sejarahnya. Namun tinggalan teks yang bisa dimanfaatkan adalah Purwaka Weda Buddha yang menunjukkan pemakaian ajaran ini dalam pemujaan yang dilakukan oleh Pendeta Buddha Bali. Pendeta Buddha Bali yang kita ketahui sekarang, menurut teks-teks babad berasal dari Jawa.

Bila yang dimaksud yoga kuno Bali adalah Dasa Aksara dan Dasa Bayu, jelaslah teks-teks yang lebih tua yang diwarisi kini di Bali juga berasal dari Jawa. Contohnya adalah teks Jnana Siddhanta. Terminologi ‘yoga kuno Bali’ ini sebenarnya sampai pada titik tertentu sangat kabur, bahkan tidak jelas.

Memang ada kemungkinan bahwa peradaban yang sama sempat berkembang antara Bali dan Jawa. Tinggalan-tinggalan arkeologi pun menunjukkan ke arah itu, semisal prasasti-prasasti Bali Kuno yang masih bisa dibaca sampai hari ini. Bila benar demikian, yoga Kuno yang dimaksud tidak hanya milik Bali. Sama seperti dresta. Dresta yang ditulis d???a dalam Bahasa Sanskerta berarti dilihat, dirasakan; dipelajari, diketahui. Apa yang diketahui, itulah yang dijalani.

Pangiwan sebagai judul ilmu, hanyalah label. Teks-teks yang konon berlawanan dengan Pangiwan yakni Panengen yang artinya kanan, pada dasarnya juga memuat sistem ilmu yang sama. Oleh sebab itu, di tingkat ilmu sesungguhnya keduanya tidak berbeda. Meski ilmu ini disebut Pangiwan atau Panengen, tidak ada hubungannya dengan kiri-kanan seperti dalam pandangan politik yang dimulai dari Perancis tahun 1789.

 

kampungbet
Tags: ilmu kiriLontarpengiwatradisi bali
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis. Tinggal di Bangli.

Related Posts

Tradisi Mepeed di Desa Adat Guwang

Tradisi Mepeed di Desa Adat Guwang

9 March 2023
Ilmu Berubah Wujud Ala Basur dan Daftar Ilmu Mistik Anugerah Durga

Ilmu Berubah Wujud Ala Basur dan Daftar Ilmu Mistik Anugerah Durga

6 September 2020
Calon Arang dan Hal-hal Mistis yang Belum Diungkap [3]

Calon Arang dan Hal-hal Mistis yang Belum Diungkap #5

3 March 2020
Menyesapi Akulturasi Hindu – Budha di Baturiti

Kakawin Aji Palayon, Cerita Setelah Kematian [3]

11 November 2019
Berkunjung ke Plaga Saat Panen Gemitir Tiba

Kakawin Aji Palayon, Cerita Setelah Kematian [2]

8 November 2019
Kisah Pemandu Menuju Ketinggian 3142 MdPL

Pengingat dari Letusan Gunung Agung 1963

30 September 2017
Next Post
Wisata Nomaden PukuCamper

Wisata Nomaden PukuCamper

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Adakah Sistem Peringatan Dini Banjir di Bali? Ini Simulasinya

Adakah Sistem Peringatan Dini Banjir di Bali? Ini Simulasinya

18 October 2025
AHY Singgung Tiga Isu Utama di Bali: Tata Ruang, Kemacetan, dan Sampah

AHY Singgung Tiga Isu Utama di Bali: Tata Ruang, Kemacetan, dan Sampah

16 October 2025
Sisi Lain Tabanan di Melali ke Desa

Sisi Lain Tabanan di Melali ke Desa

16 October 2025
Beban Ekologi Bertambah karena Pariwisata yang Eksploitasi Hulu Bali

Beban Ekologi Bertambah karena Pariwisata yang Eksploitasi Hulu Bali

15 October 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia