Sebenarnya saya sudah berniat menulis topik ini Juni lalu. Tapi ya karena malas, ya karena lupa, ya karena banyak kerja, jadinya molor terus.
Majalah SWA edisi 13/XXIII/14-27 Juni 2007 lalu membuat tulisan di Sajian Utama tentang Para Pendobrak Bisnis dari Daerah. Laporan utama itu mengulas daftar pengusaha sukses dan kepala daerah inovatif dalam memacu ekonomi daerah. Menarik juga melihat sebagian orang kaya tersebut adalah pemilik media cetak, termasuk ABG Satria Naradha di Bali.
Tentu saja menarik bagi saya. Sebab ada trend media konvensional seperti koran dan majalah saat ini banyak yang tutup. Sudah banyak media internasional maupun nasional yang terpaksa tutup karena ketatnya persaingan di media cetak. Toh, di tengah senja kala media konvensional itu ternyata masih banyak orang kaya dari media.
Nah, daripada makin nglantur, inilah daftar orang kaya itu. Semuanya dari Bali. Sayangnya sih tidak disebut daftar kekayaan mereka.
Keluarga I Wayan Kari
Pemilik Grup Waka. Basis operasional di Bali. Bidang usaha pariwisata (Waka Land Cruise, Waka di Ume, Waka Nusa, Waka Maya, Waka Gangga, Waka Shorea, Waka di Abian, Waka Namya, Waka Barong, Hotel Oberoi Bali dan Lombok, Waka Dive), konsultan manajemen, arsitektur (Sain D Sain), transportasi (taksi, rental mobil, kapal penumpang sepat), periklanan (Matamera Advertising), dan perumahan (menggarap hotel satu grup dan knockdown house), tiga hotel di Manado, dan satu di Bintan.
Anak Agung Ngurah Mahendra
Basis operasional di Bali. Mendirikan PT Khrisna Kreasi pada 1985 di bidang usaha produksi dan eksportir garmen, forwarder dengan tiga cabang (Ubud, Jakarta, dan Surabaya), periklanan, perdagangan, jasa gudang, money changer, teknologi informasi, dan agen wisata. Perusahaannya kini berjumlah 12.
I Gde Wiratha dan Kadek Wiranatha
Basis operasional di Bali. Mendirikan PT Gde & Kadek Brothers. Bidang usaha pariwisata (penginapan, biro perjalanan, restoran kafe, kapal pesiar, dan penerbangan). Group Bounty (Bounty Hotel, Hotel Barong, Dewi Sri Cottages, Vila Rumah Manis, Bounty Cruises, Paddy’s Cafe, Sari Club, Bounty Mall, Double Six, Gado Gado Restaurant, AJ Hackett Bungy, taksi Pan Witri dan Praja Taksi), biro perjalanan Calvin Tour & Travel, Bali Safari Rafting, Air Paradise International. Berencana membangun kembali Sari Club –yang dibom teroris pada 2002- dan sirkuit balap F1.
Gde Sumarjaya Linggih
Pemilik Grup Ganeca. Basis operasional di Bali dan Bandung. Bidang usaha hotel (Hotel Sol Lovina berkapastas 120 kamar, 8 villa, dan satu president suite, serta hotel di Nusa Dua), printing supplier, dan minuman anggur (Indico Wine). Kini Grup Ganeca Prima membawahkan 11 anak usaha dan membangun Bali Trade Centre.
ABG Satria Naradha
Pemilik Kelompok Media Bali Post. Basis operasional Bali dan Mataram. –tambahan dari saya, kini juga merambah Jakarta, Jogja, Bandung, Semarang, Palembang, dan Aceh-. Bidang usaha koran (Bali Post, Denpost, Bisnis Bali, Suara NTB, dan Prima), tabloid (Tokoh, Bali Travel News, Wiyata Mandala, dan Lintang), radio (Swara Widya Besakih, Global Kinijani, Genta Bali, Singaraja FM), TV (Bali TV, -ini tambahan dari saya: Jogja TV, Semarang TV, Bandung TV, Palembang TV, dan Aceh TV-). Pendapatan iklan Rp 198,3 milliar (Bali Post) dan Rp 33,3 milliar (Bali TV).
Putu Suryajaya
Pemilik Grup Nikki yang berdiri pada 2000. Basis operasional di Denpasar dan Kuta. Bidang usaha hotel (Hotel Nikki), pusat kebugaran (Nikki Fitness Centre), rumah sakit (RS bersalin Puri Bunda), pusat pelatihan perhotelan berstandar internasional, dan waralaba sekolah Highscope. Saat ini juga mendirikan kondotel Nikki Denpasar dan kondotel lain di pinggiran Kuta.
AAM Sukadhana Wendha
Pemilik Grup Kusemas yang berdiri pada 1990. Basis operasional di Denpasar. Bidang usaha di properti (spesialis pengembang rumah sederhana tipe 21 – 70 dan ruko), rumah mewah, migas, perbankan, travel, dan money changer. Sampai pertengahan 2006 telah membangun 8000 unit rumah sederhana di Bali (Permata Anyar, Griya Tantra Trisna, Bumi Dalung Permai, Permata Nambi, New Bumi Dalung Permai) dan 200 unit toko di Dalung. Ekspansi usaha di lima pompa bensin di Bali, kebun kelapa sawit 40 hektar di Kalimantan, rumah makan waralaba Ayam Bulungan, refleksi dan spa, gallery phone shop, bank perkreditan rakyat, minimarket, vila, resor, biro perjalanan, dan money changer.
Putu Agus Antara
Pemilik PT Mama & Leon, hotel, dan properti. Bidang operasional di Denpasar. Bidang usaha garmen (PT Mama & Leon), hotel (hotel Keraton Jimbaran Resort), International Trade and Promotion Centre, Garuda Wisnu Kencana, dan The Renaissance. Ekspansi usaha merambah portofolio merk, pakaian kasual, kebaya, serta outlet.
Putu Subada Kusuma
Basis operasional di Denpasar. Pemilik Hotel Sri Kusuma, workshop Melia Laundry, Toko Bunga Roses, dan biro hukum Putu Kusuma & Rekan. Pemilik master franchise 8 gerai waralaba Melia Laundry dan bermitra dengan petani mendirikan kebun bunga di Bedugul.
Keluarga Ida Bagus Tjetana Putra
Pemilik Grup Santrian. Basis operasional di Denpasar. Bidang usaha perhotelan (Griya Santrian, Puri Santrian, Santrian Club), resto (Arena Sport Cafe, Mezzanine, dan The Village), transportasi (Sekar Menuh), rafting dan seawalker. Saat ini mendirikan villa seluas 2,5 hektar di Nusa Dua.
Nyoman Dana Asmara
Pemilik CV Dana’s Company. Basis operasional di Denpasar. Bidang usaha rencana desain, desain, konstruksi hingga pemeliharaan produk dan eksportir rumah knock down dengan tarif antara US $100 – 600 ribu per proyek (biaya desain hingga pembangunan di luar transportasi, akomodasi, ongkos tukang, dan pengiriman material rumah dari Bali ke negara tujuan). Salah satu arsitek kelas dunia, anggota Asosiasi Arsitek Internasional. Karya: renovasi Bandara Ngurah Rai, Banyan Tree & Spa di Maladewa, rumah keluarga Raja Fahd Arab Saudi, dll.
I Gede Agus Hardiawan
Pemilik PT Hardys Retailindo. Basis operasional di Bali dan Jawa Timur. Bidang usaha super market yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali dan beberapa kota lain seperti Banyuwangi, Jember, dan Mataram. Hardy’s kini bekerja sama dengan PT Ramayana Lestari Sentosa.
Djuwito Tjahjadi
PT Putra Bhineka Perkasa, produsen kopi merk Kupu-kupu Bola Dunia. Bidang operasional di Denpasar. Berdiri sejak 1935 dan usaha di bidang pengolahan dan perdagangan kopi, termasuk semua hal yang berhubungan dengan kopi seperti pelatihan tentang kopi. Mendirikan Jazz Bar & Grill Cafe dan Kopi Bali House.Desak Nyoman SuartiPemilik PT Suarti (Suarti Collection). Basis operasional di Gianyar sejak 1990. Bidang usaha perhiasan dan home wear dari perak murni. Punya gerai di Sanur, Ubud, dan Kuta serta satu toko di New York. Lebih dari 90 persen produk diekspor ke Inggris, Italia, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia.
Gde Ngurah Wididana alias Pak Oles
Pemilik PT Karya Pak Oles Tokcer. Bidang usaha produksi dan perdagangan obat alternatif, pupuk alternatif, resto, media (dua koran dan tiga radio), klinik pengobatan, dan lembaga penelitian dan pendidikan. Jumlah produk 32 buah muali dari madu, jamu, gelang penyembuh, pupuk, hingga penghemat bahan bakar kendaraan. Punya 39 kantor cabang pemasaran.
Joseph Theodorus Wulianadi alias Joger
Pemilik CV Wira’s Garment Melania Soraya, produsen kaos Joger. Basis operasional di Kuta. Bidang usaha kaos dan merchandise Joger dan Jok Mah Li (pojok mahal sekali, barang-barang dari luar negeri dengan harga miring). Menjual sekitar 10 ribu item barang dengan marjin yang diambil 5,8 persen. Jumlah gerai hanya satu di Kuta tapi selalu penuh dengan wisatawan.
Bagus Sudibya
Pemilik Bagus Discovery. Basis operasional di Bali. Bidang usaha pariwisata dan agrobisnis. Berdiri pada 1978 dengan Baruna Water Sport, perintis bisnis menyelam di Bali dan Pulau Komodo. Mendirikan Nusa Dua Tour & Travel, Puri Bagus Manggis, Puri Bagus Candidasa Villa Resort & Spa, Puri Bagus Lovina Villa Resort & Spa, Bagus Jati Health & Wellbeing Retreat, The Baliyem Valley Resort di Wamena Papua, Bagus Agro Pelaga (agrobisnis dan agrowisata), dan Bagus Agro Ponjok (pemasok bahan baku ke hotel satu grup dan supermarket di Bali).
Jaya Susila
Pemilik Grup Alpha. Basis operasional di Denpasar di bidang kargo sejak 1978. Bidang usaha eksportir garmen dan kerajinan tangan (PT Alpha Sigma Bali), kargo (PT Alpha Sigma Cargo), konsultan bisnis dan pengadaan software (PT Sari Alpha Dwi Karya). Aset sekitar Rp 10 milyar.
Panudiana Kuhn
Pemilik PT Dianatina Ayu dan PT Dianasurya Ratna Cargo. Basis operasional di Kuta. Bidang usaha garmen, kargo, dan penginapan. Berdiri pada 1985 (CV Diana dan pada 1993 menjadi PT Dianatina Ayu). Memproduksi garmen pesanan dari merk internasional seperti Bebob, Transparant, dan Tbob dengan pasar Eropa, Kanada, AS, dan Australia. Pemilik Vila Diana Bali, Hotel Ratna Bali, dan Istana Ratna Hotel Yogyakarta.
Tjok Oka Artha Ardhana S
Pemilik Grup Tjampuhan. Basis operasional di Ubud. Bidang usaha puri, hotel, spa, dan sekolah. Meneruskan usaha keluarga pada 1984. Puri Tjampuhan mengembangkan usaha jadi 60 unit bungalow, mendirikan Puri Pita Maha, Hotel Royal Pita Maha, Kirana Spa, Sekolah Tinggi, dan berbagai yayasan.
M Sunhaji
Pemilk Grup Risun. Basis operasional di Bali. Bidang usaha budi daya dan perdagangan mutiara lepas dan perhiasan mutiara (Risun Pearl) dan jasa pemasaran serta penyewaan properti (tanah, vila, dan rumah). Pemilik tiga gerai di Sogo, Discovery Shopping Mall, dan Risun Pearl di Kuta. [b]
RALAT
Ralat dikit ya. Tokoh itu bukan tabloid, tapi koran mingguan. Prima udah nggak ada lagi, karena secara historis sebenarnya Prima itu cikal bakalnya Bisnis Bali (pertama bernama Bali Post Edisi Pedesaan 1979 berubah jadi KOran Masuk Desa Prima 1998, Mingguan Prima Media Penghobi dan Pebisnis 2001). Pada 2003 berubah jadi Bisnis Bali.
Media yang tergabung dalam Kelompok Media Bali Post:
Koran: Bali Post, Denpost, Tokoh, Bisnis Bali, Bisnis Jakarta.
Tabloid: Wiyata Mandala, Lintang, Bali Travel News.
Radio: Singaraja FM, Global FM (Denpasar, Yogya dan Mataram), Fajar FM (Banyuwangi) , Genta FM, Besakih FM, Swara Negara FM.
TV: Bali TV, Jogja TV, Cakra TV (Semarang), Bandung TV, Aceh TV, Sriwijaya TV (Palembang), Surabaya TV (launching 10 November 07).
Ratna Hidayati
Koran Tokoh
Gedung Pers Bali K. Nadha Lantai 3
Jalan Kebo Iwa 63A Denpasar, BaliTlp. +62 361 416 676, 740 2414
Faks. +62 361 416 659
KETERANGAN TAMBAHAN SATU DASAWARSA USAHA PAK OLES
Perlu kami informasikan bahwa Pak Oles mengusung visi dan misi pertanian, kesehatan dan lingkungan organik berbasis teknologi Effective Microorgansms (EM), sebuah teknologi fermentasi alamiah yang bisa diterapkan di bidang pertanian, pengolahan limbah, otomotif, dan kesehatan organik. Usaha dirintis sejak tahun 1997.
Kini Pak Oles memiliki 8 perusahaan dan properti Perumahan Taman Pak Oles (BENDERA PT KARYA PAK OLES TOKCER).
Selain misi kesehatan juga dirintis upaya penciptaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Karena itu Pak Oles memilih tidak mengiklankan produknya di TV tapi membuat media sendiri dan mengandalkan para SPG yang setiap hari masuk keluar desa di 9 propinsi: Bali, Jatim, Jateng, Yogyakarta, Jabar, DKI Jakarta, Lampung, NTB, Sulsel.
Branding yang dipatenkan: Pak Oles, Ramuan Pak Oles, Pasti Tokcer, Jangan Anggap Enteng.
Ada 33 produk di bidang kesehatan, kini sedang meneliti ramuan Minyak Oles Bokashi untuk menjadi obat antikanker.
Ada 8 produk pengolahan limbah: EM4, Saferto, Sarula, dll.
Ada 2 pupuk organik: Bokashi Kotaku dan Bokashi Sekar.
Sebuah Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) di Desa Bengkel, Buleleng yang menjadi pusat pelatihan pertanian organik untuk petani dan masyarakat luas dari seluruh pelosok Indonesia dan sentral pengembangan tanaman obat.
Ada Jasa Usaha Sehat (JUS) ?Usadha Pak Oles? di Ruko Moleque Pesangrahan, By Pas Ngurah Ray (pelayanan 5 jenis pijat tradisional dan rendam bokashi terapi dalam panas rempah yang difermentasi dengan teknologi EM)
Ada 3 produk otomotif:
1. Spontan Power untuk menghemat BBM.
2. Hexon (herbal antoxidant), vitamin oli mesin yang diekstrak dari zat hijau daun (flavonoid) untuk menjaga kualitas oli mesin dan memperpanjang umur oli.
3. Kudo, vitamin BBM terbuat dari ekstrak tanaman untuk meningkatkan oktan BBM.
Di bidang media:
1.Koran Pak Oles tersebar di 9 propinsi, disebarkan gratis oleh SPG Pak Oles.
2.Tabloid Otomotif MONTORKU tersebar di 9 propinsi, disebarkan gratis oles SPG Pak Oles.
Ada 3 radio:
1.Radio Pak Oles FM di Kediri, Tabanan
2.Radio Hexon FM di Desa Bengkel, Busungbiu, Buleleng.
3.Radio Dunia Bokashi Raya di Klungkung.
Ke depan, Pak Oles Group akan mendirikan stasiun televisi lokal Udayana TV dengan misi menjadikan Pulau Bali sebaga sentral pengembangkan teknologi EM di kawasan Asia Tenggara, Australia, Ocenia dan Eropa serta Amerika Latin.
Sedangkan pendirian stasiun radio akan dirintis di setiap kabupaten/kota di Indonesia mengkuti perkembangan omzet pemasaran Ramuan Pak Oles di Indonesia.
Sementara pilihan politik (menjadi politikus sebagai Ketua DPD Partai Pelopor lalu Hanura) yang diambil Pak Oles tak pernal lepas dari upaya untuk menciptakan perubahan/regulasi/orientasi birokrasi pada teknologi ramah lingkungan (back to nature) di Indonesia. Menurut Pak Oles perubahan harus dimulai dari sektor swasta, sedangkan pemerintah harus menjadi pelayanan publik yang efisien. Jadi berpolitik bukan berorientasi pada kekuasaan. Itulah sebabnya Pak Oles menolak tegas tawaran dari Presiden SBY untuk menjadi Dirut Pupuk Kaltim yang berbasis pupuk kimiawi.
Hormat kami
Drs Yunus Enjang Sugianto, konsultan produk PT Pak Oles & Biotor Technology dan redaktur khusus Tabloid Montorku.
Kontak email: [email protected]
Pak Oles memang tockcer. Tidak hanya produknya, team nya pun tockcer. Salut dengan managemen pak Oles. Oke .. lanjut … 🙂
Kalau gitu nambah lagi. Kemarin lupa. Media cetak: ada Suara NTB di Mataram. Global FM Yogya lebih dikenal Swara Yogya. Selain Surabaya TV yang akan launching, juga akan ada Makasar TV dan Balikpapan TV.
Tengkyu.
Ratna Hidayati
Koran Tokoh
Gedung Pers Bali K. Nadha Lantai 3
Jalan Kebo Iwa 63A Denpasar, BaliTlp. +62 361 416 676, 740 2414
Faks. +62 361 416 659
kalo diurut semua oranmg kaya di bali masuk daftar ketua asosiasi di bidangnya, pak bagus mantan ketua btb, ketua kadin pak gede wirata, pak khun,mahendara ketua asosiasi tekstil, cok ace PHRi malah hampir jadi menteri pariwisata, bapak antara juga, dan memang mereka semua yang sangat berperan, dengan tumbuh kembangnya pariwisata di bali
Umumnya bagus karena mereka mereka yang sudah kaya mudah-mudahan dapat menularkan ilmu, pengalaman dan kekayaannya kepada orang-orang Bali yang supaya dapat meningkat lagi derajat kehidupannya. Bagikan ilmu dan pengalaman wirausaha kepada mereka-mereka yang memang berniat untuk maju.
Maju terus orang Bali dan orang-orang yang bergiat ekonomi di Bali.
bos..ada yg mau beli rante babi ngak…ada barangya kok
hubngi sy di [email protected]
sebebrapa komitmen orang ‘kaya’ itu thd bali? semua kapitalis. sementara bali tetap saja miskin. kalau betul2. bali yg kecil ini akan sejahtera.
semua sama. buktikan saja. semua orang kaya itu. adalah hasil memeras keringat karyawannya. para buruhnya. coba cek di perusahaan mereka diatas. semua karyawannya bergaji kecil. tapi untung perusahaannya besar. ownernya semakin gemuk tabungannya. sementara karyawannya sibuk cari pinjaman sana sini karena gaji kecil.percuma dadi nak sugih Bli!!!!!
Beh sugih sajan …mekejang. tiang yakin selain mekejang nak sugih to…tekun nasibne mule luung. Tiang Cuman Bisa berharap pang sing saap ajak nyama and…. pegawai ne pang sejahtera masih. mensing ada PAREKAN ENGKEN ADA GUSTI.
Anton, kenapa tidak ada dalam list ketua dari Koperasi Karangasem Membangun???….
bukankah pendapatan mereka lebih dari itu?…..
just joking
Peace
Numpang lewat gen , melajah dadi nak sugih malu dik…..
yg punya ganeca group itu Suardhana Linggih bukan Sumarjaya Linggih. Tapi mereka adik kakak 🙂
Setuju dengan Putu Dodol.
Mereka boleh kaya, tapi kontribusi terhadap masyarakat apa ya?
Tentang Bali Post.
Saya rasa Bali Post itu tidak lebih dari media yang hanya jago Kandang. Lihat saja beritanya yang tidak bermutu, maaf kalau saya katakan berita anak TK (Taman kanak-kanak). Begitu pula dengan jaringan televisinya, Bali TV, Jogja TV dll.
Syallom malam….,
Saat ini ijinkan saya menginformasi , jika ada yang membutuhkan atau
ingin menginvestasi tanah di bali guna utk membangun rumah kost atau,
properti, restoran, hotel dll, berikut saya lampirkan beberapa data yang
ada sbb :
1. Mertasari 12 Are @. 175 jt
2. Gunung Salak 61 Are @. 150 jt (Net)
3. Cokroaminoto (Balun/Tiara Grosir) 60 Are (@.15 + 15,85are) @. 200 jt
4. Tukad Badung (Renon/Pinggir Jalan Raya Pertama Masuk jln T.Bdg)
13,6 Are @. 265
5. Skartunjung XII 62 Are @. 150 jt
6. Tukad Batu Agung (Pakrisan) 12 Are @. 225
7. Sedap Malam 18 Are @. 250 jt
8. Batur Sari (Sanur) 8,5 Are @ 145 jt cocok utk villa
9. Soputan Permai 9 Are @ 190 jt cocok utk bgn rmh kost
10. Pengiasan 7 Are @. 150 jt cocok utk bgn rmh kost
Demikianlah beberapa rincian tanah yang ada, masih ada beberapa lagi
tetapi tidak saya masukan semua karena tanah beberapa hektar cocok utk
membangun MALL, HOTEL dll. Yang saya lempirkan hanyalah sebagian data
tanah yang biasanya untuk membangun PROPERTI.
Sedangkan untuk yang hanya dibawah 10 Are itu, lebih cocok jika dibangun rumah kost, karena ditempat daerah yg berkembang gunung soputan – mahendradata ada bangunan rumah kost Elit (SPERANZA Residence)
yang sudah saya survei & saya tanyakan langsung luas hanya 8 Are tetapi
bisa dibangun hingga 3 tingkat & ada fasilitas kolam renangnya.
Untuk info lebih lanjut hubungi saya di 08170790728
Terima kasih – Tuhan Berkati
(Novita Tendean)
saluut! khususnya buat pa putu subada kusuma tuk bangun arebi (asosiasi real estate broker indonesia)di bali lbh serius. tlg catumkan jg jumlah pajak yg org2 kaya bali “katanya” ini spy lbh kongkrit lg, suksema
Salam Hormat,
Bagi anda yang ingin memulai usaha atau yang ingin membuat cabang baru untuk pengembangan usaha anda, kami hadir untuk menyediakan tempat bagi usaha anda. Kami menyediakan ruang untuk dikontrakkan seluas 22m x 16m didalam gedung di lantai 2 & 3 yang berlokasi strategis di daerah pariwisata Kuta Bali.
Bagi anda yg berminat dapat menguhubungi kami dengan kontak person Bpk. Hadi di 081339856037 dan (0361) 3655446.
Hormat Kami,
Hadi
mantap semuanaya memang orang penuh semanagt and dedikasi tinggi , demi bangsa dan negara, and menjadi panuta bagi anak muda di masa depan, txs para bapak bapak kami secces slau buat kita semaua.
hehehehehehe,..sibuk skali ngurus kekayaan orang,…. tapi saya yakin dari sekian bnyak orang kaya di bali yang disebutkan tidak semuanya murni. mungkin temen-temen inget di bea cukai ada minuman import yang tanpa bea masuk dan buah-buahan import yang merugikan negara hampir 3M,saya yakin pemiliknya salah satu dari orang kaya yang di pamerkan diatas,….gggggggkkkkkkkkk
Ga usah kaget ama orang kaya baru yang kaget…. biasanya telanjang sekarang pake celana… nyaris memalukan… lihat di youtube bali tempo dulu, enga dulu dulu banget.
@karinalinggih: iya bener sayang, yg punya ganeca bukan papamu, tapi dong keteg..hehe becanda say.. kok bmm ku ga pernah di bales sih? i still here waiting you i don’t bro
Biarlah semakin banyak orang kaya dari Bali, semakin banyak terbuka lapangan kerja khususnya untuk masyarakat Bali, Bali semakin sejahtera.. Salam Happy, Healthy, Wealthy..
Untuk yang punya dana lebih..sayang jika tidak dimanfaatkan..peluang yang bagus ada di perdagangan berjangka..bisa pilih produk Forex , Index atau Komoditi ( Emas , silver atau Oil )
Dengan analisa dan management yang tepat bisa profit 10 s/d 40 % per bulan dari dana yang di perdagangkan…
Buktikan…
Hub Pak Ricky ( WA / Phone ) di 08118968274
matur suksma..