Oleh Janet De Neefe
Sebagian persimpangan jalan di depan Istana Puri Ubud seperti hutan bambu, dijejali berbagai sarana dan prasarana upacara kremasi akbar 15 Juli mendatang. Dua sarkofagus berbentuk patung sapi jantan berukuran besar akan membawa jenazah dua Pangeran menuju pemakaman yang letaknya tidak jauh dari sana. Tujuh puluh warga dari berbagai banjar juga akan dikremasi pada hari yang sama. Inilah salah satu puncak kemeriahan kalender acara masyarakat Ubud: keramaian di jalanan sama semaraknya dengan keceriaan yang diciptakan setiap Ubud Writers & Readers Festival.
Sementara warga Ubud mempersiapkan persembahan untuk kremasi besar ini, tim Festival sedang sibuk mempersiapkan program dan detil-detil lainnya untuk Ubud Writers & Readers Festival yang kelima.
Tim kurator Indonesia yang terdiri dari Ahmad Tohari, Dorothea Rosa Herliany, Linda Cristanty, Wayan Juniartha dan Kadek Krisna Adhidarma akhirnya telah memilih para penulis lokal yang akan tampil tahun ini, dengan tema Tri Hita Karana; bagaimana menjalin hubungan harmonis manusia dengan Tuhan, kemanusiaan dan alam. Saya sangat antusias melihat daftar peserta yang mulai tersusun dan sangat bangga bahwa Festival ini akan mewakili suara-suara Indonesia yang segar dan menjanjikan.
Nipah
Salah seorang yang akan mewakili penulis Indonesia adalah Dyah Merta. Kelahiran Ponorogo, Jawa Timur, Novel pertamanya Peri Kecil di Sungai Nipah menghadirkan cerita tentang intrik keluarga, rahasia dan pengkhianatan seiring dengan porandanya kampung halaman mereka yang tergilas oleh roda pembangunan yang tak terbendung. Peri Kecil di Sungai Nipah membeberkan detil tentang bagaimana kekerasan menjadi bahasa yang digunakan oleh oknum penguasa untuk memaksa rakyat menyerahkan seluruh hidup mereka : tanah, sungai, sawah, dan ketentraman mereka. Dengan tatanan kata-kata yang menyentuh, kami bangga menjadi memberi novel pertama Dyah Merta ini posisi kunci di sorotan festival.
Butet
Pencinta alam, pendaki gunung, antropolog dan pendidik Saur Marlina Manurung yang lebih akrab dipanggil Butet, lahir di Jakarta pada tahun 1972. Memoarnya Sokola Rimba terbit tahun 2007 dan mendapat sambutan hangat. Inspiratif, buku ini mengisahkan usaha Butet memperkenalkan huruf dan angka pada penduduk asli kawasan hutan Jambi, pedalaman Sumatra. Penuh humor dan menyentuh, kisah lugasnya ini dituturkan dengan empati luar biasa pada kaum penduduk hutan Jambi. Butet menantang makna peradaban, “keIndonesiaan” dan asumsi-asumsi yang dimiliki warga kota tentang mereka yang tinggal di hutan.
Pemenang sayembara roman DKJ 2007 Mashuri dan esais muda Mohamad Guntur Romli akan ikut meramaikan festival bersama kedua penulis tadi. Bagitu pula, M.Faisi, Lily Yulianti Farid, Dino Umahuk, Dewi Utari, Iyut Fitria dan Reda Gaudiamo. Dalam newsletter mendatang, kami akan mengumumkan para penulis senior maupun penulis selebriti.
Seth
Penulis kondang Vikram Seth akan menjadi bintang utama tahun ini. Vikram Seth dianggap salah satu penulis terbaik dunia. Novel epiknya A Suitable Boy (1992) tentang kehidupan India telah meraih berbagai penghargaan. Setebal 1349 halaman, buku ini dianggap sebagai novel yang paling panjang yang pernah ditulis dalam satu volume dan telah terjual lebih dari satu juta kopi. Two Lives (2005) , sebuah memoar tentang kehidupan pernikahan paman dan bibi buyutnya, merupakan karya terbarunya.
Kami sangat senang bisa menjadi tuan rumah bagi Vikram di Indonesia karena ini adalah kunjungan pertamanya di kepulauan nan hijau ini. Jakarta akan menjadi tempat kunjungan pertamanya dan ia akan muncul di sebuah acara spesial disana sebelum menuju ke Bali. Vikram adalah seorang pembicara yang menyenangkan, mempesona dan pintar dan dijamin akan mengasyikkan.
Sanchez
Dari Amerika Selatan, novelis pemenang penghargaan, penulis non-fiksi, penulis esai dan puisi Albert Ruy Sanchez dari Meksiko akan menguasai panggung tahun ini dengan warna dan pesona pribadinya yang tak bisa ditiru. Alberto terkenal dengan serialnya, The Secret Gardens of Mogador yang meneliti sifat hasrat feminin dan maskulin dengan menggunakan empat elemen dasar udara, air, tanah dan api sebagai titik tolaknya. “Dalam semua novel, esai atau tulisan tentang perjalanannya, setiap pengalaman – baik yang sederhana maupun yang luar biasa – dikisahkan dari sisi erotisnya.” Alberto akan tampil di acara MexicanEvening kami di Casa Luna yang disponsori oleh Kedutaan Besar Meksiko. Bersiaplah untuk dihibur.
Osullivan
Di bagian puisi, John O’Sullivan dari Bali akan bergabung di dalam barisan tahun ini. Berdarah Irlandia, John adalah seorang seniman dan penyair mantap yang lebih dikenal di Bali sebagai Direktur Utama Four Seasons Resor Jimbaran. O’Sullivan menulis puisi dengan ketepatan yang kuat dan liar, kata-kata yang diramu dengan piawai. Kairo, Irlandia dan Bali telah menjadi inspirasinya dengan tema-tema agung yang menggali hubungan, alam, sensualitas dan kerohanian.
Festival tahun ini juga akan menawarkan beberapa peristiwa baru yang lebih intim. Kediaman elegan milik fotografer lokal terkenal dan dicintai masyarakat, Rio Helmi, akan menjadi tempat minum teh sore sambil mendengarkan pembacaan karya sastra. Di bawah naungan sebuah stupa Budha yang dikelilingi kolam bunga lili dan jahe tropis, sederet bintang penulis akan dipenuhi semangat dan cinta dengan iringan seruling bambu dan tetabuhan Bali. Terima kasih Rio!
Selain itu ada pula informasi tambahan.
Festival Staff
Menyambut kembalinya Lily Wardoyo sebagai kordinator Special Events. Latar belakang Liliy adalah dunia perbankan, di mana ia menangani kehumasan sebelum mengepalai bidang perbankan elektronik dan, akhirnya, perbankan kelembagaan sebelum pensiun tujuh tahun yang lalu. Tahun ini merupakan tahun keempat bagi Lily sebagai sukarelawan di festival ini, yang menggabungkan dua dari minat terbesarnya, membaca dan pulau Bali. Konsep surga baginya adalah bergelung dengan buku di beranda rumah liburannya ditengah sawah nan hijau di dekat Ubud. Ia adalah seorang ahli selam berijazah , yang sangat menyukai penjelajahan tempat-tempat menyelam di Bali dan Indonesia Timur, dan sangat prihatin akan nasib lingkungan kelautan dan memiliki keinginan menggebu terhadap pelestarian. Saat tidak sedang bepergian, Lily tinggal di Jakarta bersama suaminya. Ia mempunyai dua anak laki-laki dan dua anak tiri perempuan.
Sahabat Festival
Tahukah Anda bahwa Ubud Writers and Readers Festival menyelenggarakan serangkaian acara Makan Malam dengan Penulis yang tidak diiklankan di dalam program? Ini merupakan cara pribadi kami untuk menunjukkan keramahtamahan Bali kepada tamu-tamu kami, dan memberikan sedikit waktu jeda bagi para penulis di sela-sela penampilan mereka. Acara ini bersifat ramah, apa adanya, dimana orang-orang bisa bersantai dan bersama-sama menikmati makanan enak dan anggur.
Sahabat Festival juga turut diundang ke acara makan malam ini, dengan mendapatkan potongan harga.
Keuntungan-keuntungan lain bagi para Sahabat Festival meliputi:
– Menjadi yang pertama yang mendapatkan brosur Festival
– Periode pemesanan istimewa yang eksklusif bagi para Sahabat
– Mendapat berita-berita terbaru tentang kegiatan-kegiatan di program Festival (bila memberikan alamat email)
– Menerima berita dan penawaran-penawaran khusus melalui email
– Satu buah T-shirt Festival 2008
Harga tiket khusus
– untuk kegiatan-kegiatan Festival (terbatas dua orang untuk satu anggota sahaabt festival)
Undangan kegiatan-kegiatan eksklusif
– Pembukaan Festival di Istana Ubud
– Makan malam dengan penulis eksklusif selama Festival berlangsung
Ubud Writers and Readers Festival akan menyelenggarakan acara makan siang, makan malam dan berkumpul bersama bertemakan sastra, sepanjang tahun. Para Teman Festival akan mendapatkan harga potongan khusus untuk kegiatan-kegiatan ini.
Untuk menjadi Sahabat Festival dikenai biaya sebesar Rp 1 juta atau AU$120
Bila anda mempunyai pertanyaan, silakan hubungi kami melalui telepon 0361 780 8932 atau email [email protected] [b]
Catatan: Tulisan ini disusun kembali dari newsletter bulanan yang dikirim secara online ke [email protected]
Comments 1