Indonesia kaya warisan budaya, namun tidak semua terdata.
Padahal, budaya adalah kehidupan. Budaya berkaitan dengan bagaimana kita berpikir, bertindak dan berkarya. Sebagai panduan hidup, pelaku budaya mesti memahaminya dengan baik.
Mari turut melestarikannya.
Selama ini pelestarian budaya berlangsung dari mulut ke mulut. Setidaknya ceramah di dalam lingkungan keluarga, maupun sekolah. Belum banyak dokumentasi budaya yang terkumpul dengan baik, sehingga bisa dipelajari oleh masyarakat dari daerah manapun.
Belum lagi, kasus klaim budaya yang pernah menimpa Indonesia, seperti kerajinan perak, tari Pendet, batik, dan lain sebagainya. Jika data kuat, tentu masyarakat Indonesia akan mampu mempertahankan warisan budayanya sendiri.
Tahun 2014 lalu, Yayasan Sobat Budaya berdiri dengan tujuan membangun dan mengembangkan Perpustakaan Digital Budaya Indonesia (PDBI), serta mendorong upaya pelestarian, penelitian, promosi, pendidikan, partisipasi dan apresiasi masyarakat kepada pengembangan budaya Indonesia.
Sobat Budaya hadir untuk menghimpun data budaya Indonesia melalui Gerakan Sejuta Data Budaya (GSDB). Data-data budaya yang telah terkumpul akan dimasukkan ke dalam perpustakaan digital berbentuk website Budaya-indonesia.org.
Selanjutnya, Sobat Budaya akan mendaftarkan data-data budaya tersebut ke World Intellectual Property Organization (WIPO) sebagai bentuk perlindungan budaya dari klaim, serta untuk kepentingan penelitian selanjutnya.
Tentang Komunitas Sobat Budaya Bali
Yayasan Sobat Budaya membentuk komunitas di berbagai daerah di Indonesia untuk memudahkan pendataan budaya di masing-masing daerah, salah satunya Bali.
Komunitas Sobat Budaya Bali baru terbentuk bulan Agustus 2014. Keberadaan komunitas ini untuk membantu pendataan budaya di Bali. Bentuk kegiatannya berupa ekspedisi, penelitian dan pendataan budaya.
Ekspedisi adalah perjalanan menuju suatu desa atau kabupaten untuk meneliti dan mendata budaya. Kemudian, data tersebut diolah dan dimasukkan ke dalam website Perpustakaan Digital Budaya Indonesia.
Ekspedisi pertama telah terlaksana pada 6-10 Agustus 2014. Ekspedisi ini melibatkan anggota Sobat Budaya Bali, Bandung, NTB dan Ayushita Nugraha selaku Duta Sobat Budaya. Beberapa topik yang diangkat dalam ekspedisi ini meliputi perak Bali, tari Pendet, keberadaan subak dan konsep asta kosala-kosali di Puri Ubud. Kegiatan ekspedisi Bali yang pertama ini juga diliput oleh RCTI dan ditayangkan dalam segmen Mencari Indonesia dalam program Seputar Indonesia Pagi.
Tahun 2015, liputan ekspedisi Sobat Budaya tidak hanya hadir di RCTI, namun di berbagai media milik MNC Group. Ekspedisi telah dilakukan pada bulan April 2015. Ekspedisi akan meliput Desa Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem.
Selain ekspedisi, Sobat Budaya Bali juga terbuka dengan kegiatan masyarakat maupun komunitas lainnya, contoh: diskusi, seminar, workshop, dan lain sebagainya.
Open Recruitment Pengurus Sobat Budaya Bali 2016
Berminat gabung dengan komunitas Sobat Budaya Bali? Tahun ini, kami kembali membuka pendaftaran relawan yang akan menjadi pengurus Sobat Budaya Bali, sebagai:
a. Koordinator
b. Divisi Pendataan Budaya
c. Divisi Humas
Pendaftaran ini terbuka untuk kalangan umum, baik pelajar, mahasiswa dan profesional yang tertarik mendukung gerakan ini. Untuk mendaftar, silakan unduh formulir bit.ly/formsbbali lalu kirim ke sobatbudayabali@gmail.com.
Informasi: Diah 081916299442 (WhatsApp/SMS only). [b]