• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, May 23, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Made Sumasa, Dari Nelayan Menjadi Pebisnis

Gita S. Ananda by Gita S. Ananda
19 May 2013
in Kabar Baru, Sosok
0 0
1

sumasa-nelayan

Berawal dari coba-coba, kini bisnis dan konservasi mangrove di Tuban berkembang selaras.

Wisata kuliner di Pulau Dewata kian berkembang dengan semakin berkembangnya pariwisata di Bali. Hal ini dapat dilihat dari makin menjamurnya restoran-restoran dan rumah makan di Bali. Peluang besar terhadap pemasok bahan makanan ke restoran mulai dilirik oleh Made Sumasa dari kelompok nelayan Wanasari, Tuban. Dia dan nelayan setempat pun mencoba usaha pengembangbiakan kepiting bakau.

Usaha Sumasa berawal dari mencoba mengembangbiakkan beberapa kepiting sebagai percobaan. Karena pengembangbiakan ini dirasa berpotensi, maka Made Sumasa mulai mencoba membuat keramba pertama dengan ukuran 15 x 20 meter. “Karena keramba pertama berhasil, saya mencoba mengajak nelayan-nelayan sekitar Tuban yang berminat untuk mengikuti usaha pengembangbiakan kepitng bakau ini,” ujar Made Sumasa.

Dia berharap dengan adanya usaha budidaya kepiting ini dapat meningkatkan perekonomian nelayan dan menjadi usaha sampingan di saat tidak melaut sehingga dapat menambah penghasilan nelayan Wanasari, Tuban. Dengan bermodal proposal dia memohon bantuan dana dari Pertamina. Dana ini digunakan untuk membuat beberapa keramba, membeli bibit, serta pemeliharaan.

Peluang
Sebuah keramba yang dibuat memerlukan biaya sekitar Rp 60 juta. Luasnya 2 are. Dengan modal awal hampir Rp 100 juta, Made Sumasa membeli bibit per kilogram seharga Rp 30 ribu – Rp 45 ribu. Harganya tergantung ukuran.

Kepiting dijual idealnya ketika beratnya sudah mencapai 400 gram. Harga yang dipatok sekitar Rp 80 ribu – Rp 170 per kilogram tergantung ukuran. Kepiting yang dijual ke konsumen merupakan kepiting segar. Maksudnya ketika pembeli datang atau memesan barulah kepiting ditangkap sesuai dengan pesanan sehingga kesegarannya tetap terjaga.

Dengan mematok harga sekian dan dengan standar kualitas tersebut, selama 2 tahun usaha budidaya kepiting Made Sumasa ini sudah bisa balik modal.

Sebagai satu-satunya usaha pengembangangbiakan kepiting bakau di Bali, usaha made Sumasa dan kelompoknya kini berkembang dan banyak pesanan dari restoran-restoran di Bali.

Sayangnya budidaya ini belum bisa memasok ke seluruh restoran di Bali, sehingga hanya dipasarkan ke beberapa restorant, terutama restoran Cina di wilayah Kuta. [b]

Tags: BadungEkonomiUsaha
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Gita S. Ananda

Gita S. Ananda

lahir di Negara, 2 April 1994. suka foto dan baru belajar menulis :D

Related Posts

Apakah Pendidikan Kita Sudah Siap Berkolaborasi dengan Teknologi?

Apakah Pendidikan Kita Sudah Siap Berkolaborasi dengan Teknologi?

8 September 2024
Hibah itu Dana Publik, Digunakan sebagai Modal Pilgub?

Hibah itu Dana Publik, Digunakan sebagai Modal Pilgub?

13 August 2024
Nobar Pulau Plastik di Fairfield by Marriott Bali Kuta

Nobar Pulau Plastik di Fairfield by Marriott Bali Kuta

27 April 2021
Kakao Lestari yang Mengubah Hidup Petani

Bali, Berhenti Mendewakan Bule, Kembalilah Bertani

6 February 2021
Menikmati Tradisi Unik Nusantara di Plataran Canggu

Menikmati Tradisi Unik Nusantara di Plataran Canggu

4 December 2020
Pilkada di Tengah Pandemi, untuk Siapa?

Pilkada di Tengah Pandemi, untuk Siapa?

1 November 2020
Next Post
Jejak Makna 20 Tahun Yayasan Wisnu

Jejak Makna 20 Tahun Yayasan Wisnu

Comments 1

  1. Ngurah Adis says:
    12 years ago

    Artikel yang sangat menarik… Sambil menjaga kelestarian mangrove juga bisa mendatangkan income yg lumayan bagus..

    adis-outline.blogspot.com

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

21 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia