• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, July 11, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Letupan Erupsi Semesta dan Raga MilitanArt

Santana Ja Dewa by Santana Ja Dewa
29 May 2019
in Kabar Baru
0 0
0

Yang mengharukan, pameran ini juga menampilkan karya (alm) Made Supena, anggota Militant Art yang meninggal pada 16 April 2019.

Karya Supena yang ditampilkan bertajuk “Sisa”, dan acara kali ini menjadi pameran terakhirnya.

Militan Art, kelompok Perupa Bali yang selama ini kosisten berkarya dan berpameran menggelar pameran ke-5. Dua puluh satu perupa berpartisipasi dalam pameran yang bertajuk “Eruption“.

Pameran dihelat di luar pulau Bali yakni Kota Batu, Malang, Jawa Timur.

Pameran dibuka oleh Widjaja Putra, seorang pecinta seni, pada 4-11 Mei 2019 di Raos Gallery, Kota Batu.

Para perupa yang terlibat dalam pameran ini adalah Anthok S, Atmi Kristia dewi, Pande Paramartha, Kadek Eko, Made Supena, Ketut Agus Murdika, Ketut Suasana Kabul, Ketut Sugantika Lekung, Made Gunawan, Listya Wahyuni, Nyoman Sujana Kenyem, Loka Suara, Nyoman Diwarupa, Ngurah Paramartha, Gusti Buda, Teja Astawa, Pande Wijaya, Putu Sudiana Bonuz, Wayan Suastama, Uuk Paramahita, dan Wayan Dastra. Ada satu perupa dari Batu, Malang yang turut berpartisipasi dalam pameran ini, yakni Rifai Prasasti.

Komunitas seni rupa ini merayakan ulang tahun dengan pameran bersama. “Pameran kali ini untuk merayakan ulang tahun Militant Art ke lima,” ujar Nyoman Sujana Kenyem, Ketua Militant Arts.

Kurator pameran Wayan Jengki Sunarta menjelaskan bahwa istilah eruption (erupsi) mengandung makna kemunculan yang tiba-tiba, kejadian/peristiwa yang spontan atau mendadak. Dalam geologi, erupsi berarti suatu proses pelepasan material dari gunung berapi dalam jumlah yang tidak menentu.

“Namun, dalam konteks manusia, erupsi juga bisa dikaitkan dengan letupan atau letusan perasaan dan pikiran. Jika erupsi ini terjadi pada seniman, maka hal itu bisa menghasilkan suatu karya seni,” ujar Jengki.

Dalam pameran ini terlihat upaya anggota Militant Arts menafsirkan atau menejermahkan konsep erupsi menjadi karya seni rupa dengan berbagai corak/aliran, dari figurative hingga non figuratif (abstrak). Beberapa perupa menafsirkan erupsi dalam konteks peristiwa nyata yang terjadi pada gunung berapi. Misalnya bisa dilihat pada lukisan Anthok S yang berjudul “Keagungan #2”, menampilkan gunung yang erupsi dikaitkan dengan keagungan semesta. Demikian juga lukisan “Penjaga Mata Air” karya Nyoman Sujana Kenyem dan “Perempuan di Tengah Alam” karya Wayan Dastra.

Di sisi lain, sejumlah perupa Militant Arts berupaya menerjemahkan erupsi secara simbolis dan metaforis dalam konteks sosial, politik, dan psikologis (emosi). Hal itu, misalnya, bisa dilihat pada lukisan Ketut Suasana Kabul yang berjudul “Dadu Demokrasi” mengaitkan erupsi dalam konteks politik. Atau, bisa disimak pada lukisan“Horsepower” karya Ngurah Paramartha yang mengaitkan erupsi dengan luapan perasaan.

Yang mengharukan, pameran ini juga menampilkan karya (alm) Made Supena, anggota Militant Art yang meninggal pada 16 April 2019. Karya Supena yang ditampilkan bertajuk “Sisa”, dan acara kali ini menjadi pameran terakhirnya.

Sementara perupa, Made Gunawan melihat pameran ini secara karya sangat pariatif. Eruption disini merupakan letupan perasaan bukan saja letupan gunung yang sudah umum melainkan letupan gagasan dalam berkesenian yang mesti dieksplorasi.

Tags: militant artperupa baliseni rupa bali
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Santana Ja Dewa

Santana Ja Dewa

Pewarta warga. Lahir dan besar di Nusa Penida, Bali bagian tenggara. Senang menulis dan bercerita. Juga sering berkelana ke mana-mana.

Related Posts

Objek Komersial di Illegal Trade

Objek Komersial di Illegal Trade

18 January 2020
Bali Yang Binal, Berkesenian Bukanlah tentang Keindahan Saja

Bali Yang Binal, Berkesenian Bukanlah tentang Keindahan Saja

15 May 2019
Next Post
Sosialisasi Ranperdes Pengelolaan Pesisir Desa Bunutan

Sosialisasi Ranperdes Pengelolaan Pesisir Desa Bunutan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

BYURR! Kekacauan Baru di Skena Hardcore Bali

BYURR! Kekacauan Baru di Skena Hardcore Bali

10 July 2025
Diskusi dan Konser Hari HAM “Semakin Dibungkam Semakin Melawan”

Konser Bukan Cuma Menyanyi dan Bergembira, namun Juga Masalah Kenyamanan dan Keamanan

9 July 2025
Bandara Baru di Bali Utara: Gajah Putih dalam Bayang Pembangunan yang Salah Arah

Bandara Baru di Bali Utara: Gajah Putih dalam Bayang Pembangunan yang Salah Arah

9 July 2025
TAKSU Reuse di AJW 2025: Solusi Cerdas Kurangi Sampah Plastik Sekali Pakai

TAKSU Reuse di AJW 2025: Solusi Cerdas Kurangi Sampah Plastik Sekali Pakai

8 July 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia