Kulidan Kitchen and Space lahir di Desa Guwang, Sukawati, Gianyar. Sebuah ruang terbuka untuk pameran seni, kursus melukis, diskusi, pertunjukan, dan kedai kopi.
Di ruang kreatif ini ada coffee shop dengan desain yang artistik. Coffee shop yang satu ini menyuguhkan keindahan persawahan di sekelilingnya. Suasana yang teduh membuat kenyamanan di coffee shop ini patut diacungi jempol.
Dengan menu yang beragam membuat tempat ini bukan hanya sekadar untuk menikmati kopi saja. Tempat ini terbuka untuk berbagai kalangan, terutama untuk anak-anak. Halamannya yang luas dilapisi rumput dengan perosotan kecil di atasnya.
Kulidan bukan hanya tempat untuk nongkrong saja, seperti yang disampaikan oleh Bapak I Komang Adiartha, pemilik Kulidan Kitchen and Space, Kulidan adalah sebuah ruang pertemuan antar berbagai ilmu baik itu adalah seniman ataupun sastrawan. Juga bidang-bidang lain untuk berkarya bersama atau berkolaborasi.
Nama Kulidan Kitchen and Space diambil dari nama sebuah subak, yaitu Subak Kulidan. Posisi Kulidan sendiri terletak di Desa Guwang, khususnya di Banjar Wangbung yang berdiri pada tanggal 14 Maret 2017. Di area Subak Kulidan itu tepatnya terletak di perbatasan antara Pura Dalem Guwang dengan Desa Rangkan, dibatasi oleh dua buah sungai yang kurang lebih luasnya itu sekitar 36 hektar dengan petani yang menjadi anggota berjumlah lebih dari 100 petani.
Sebelum menjadi sebuah coffee shop seperti saat ini, tentu saja telah melalui proses yang cukup panjang. Komang Adi dan sejumlah warga sebelumnya pernah membuat sanggar yang difokuskan untuk memberikan ruang edukasi bagi anak-anak. Sanggar yang diberi nama Sanggar Anak Tangguh ini awalnya didirikan oleh 10 orang. Lahan yang digunakan untuk mendirikan sanggar ini dari pinjaman tanah dengan rentang waktu selama 10 tahun.
Banyak anak-anak yang bergabung di sanggar ini tanpa pungutan biaya apapun alias gratis. Selain itu, banyak tenaga pendidik seperti guru yang menjadi volunteer di sanggar ini untuk memberikan edukasi kepada anak-anak sanggar.
Dikarenakan tenaga pendidik yang mengajar di sana tidak mendapatkan gaji, Komang Adi mengatakan agak ada masalah jadinya. Ketika gurunya ini sudah mulai menikah dia pasti akan memilih antara pengabdian atau mengurusi keluarganya. Dari sana ia belajar bahwa kegiatan sosial itu bisa berlangsung dengan baik harus digabungkan antara sosial dengan bisnis makanya didirikan Kulidan.
Jika dahulu Sanggar Anak Tangguh lebih menitikberatkan kepada bidang sosial dan edukasi seperti pendidikan sementara Kulidan Kitchen and Space lebih banyak kegiatan yang dibuat. Ada ruang galeri sebagai ajang untuk memamerkan karya-karya seni para seniman lokal dan mancanegara maupun karya-karya seni anak-anak Art Class.
Dengan dimensi yang lebih luas membuat kapasitas pengunjung juga semakin besar sehingga ruang gerak serta kreativitas bisa dilaksanakan secara optimal. Oleh karena itu sebuah pentas seni musik acap kali dilangsungkan di tempat ini.
Keuntungan yang didapatkan bisa dilihat dari dua sudut pandang, dari sudut pandang pemilik, manfaatnya yaitu menjadi sebuah usaha sosial yang bisa menggabungkan bidang sosial dan juga bisnis. Secara bisnis bisa bertumbuh yang kemudian akan memperoleh profit yang akan bisa untuk menyelenggarakan sebuah program sosial.
Hal ini akan memberikan ruang, khususnya bagi para seniman untuk memamerkan atau mendemonstrasikan karya-karya mereka. “Fasilitas ruang pameran ini sangat penting karena banyak anak-anak bukan hanya seniman saja yang memiliki karya-karya yang layak dipresentasikan, hal ini akan membuat anak-anak terapreasiasi,” kata Adi.
Pengelolaan Kulidan sendiri dilakukan melalui relasi-relasi atau jaringan. Pengelolaan Kulidan dilakukan dengan bekerja sama dengan teman-teman komunitas. “Karena dulunya memang saya sering bertemu dengan teman-teman komunitas, terus dengan para pelukis ini kan mereka juga mempunyai komunitas tersendiri. Nah dengan kita berjejaring dengan teman komunitas mereka kan juga punya teman-teman lagi, antara teman-teman ini saling beririsan sehingga saling membesar jadinya pertemanan itu semakin bertambah,” lanjutnya.
Motto dari Kulidan Kitchen and Space yaitu, Eat, Meet, and Share, tempat ini adalah tempat untuk makan, bertemu, dan berbagi dengan harapan Kulidan menjadi semakin maju dari segi bisnis sehingga program-program beserta ide-ide yang sudah tertanam agar segera bisa diselenggarakan.