Beberapa tenda berdiri kokoh di pantai Batu Sungu, Desa Les.
Pagi itu, pantai yang biasanya sepi hanya diisi parkiran jukung, kini ramai. Satu persatu pelajar serta Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) se-Bali datang mengunjungi pantai ini.
Desa Les berada di Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali.
Terlihat pada absensi sedikitnya 185 orang peserta menghadiri acara tersebut. Selama ini banyak kegiatan Mapala diwarnai kegiatan petualangan murni seperti naik gunung, panjat tebing, masuk gua, serta olah raga arus liar.
“Padahal apabila kita mengaku pecinta alam maka segala kegiatan penyelamatan lingkungan harusnya dimotori Mapala atau Sispala,” ungkap senior Mapala Cakra Bhuana Universitas Politeknik Negeri Bali Anom Andiaksa.
Pada siang itu acara diisi dengan Seminar Lingkungan Hidup.
Terdapat tiga pembicara yang menjelaskan isu kelautan. Ada Made Partiana dari Kelompok Nelayan Mina Lestari di Desa Les, Andre Ali Mustain SSi, Msi. dari Yayasan Alam Indonesia Lestari serta Abdul Manap S.Pi dari Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan.
Materi pertama disampaikan oleh Made Partiana. Dalam prakatanya Made mengkritisi judul kegiatan “bahwa kegiatan ini lebih tepat menggunakan kata Transplantasi Karang, bukan Transplantasi Terumbu Karang.”
Beliau menjelaskan proses pembuatan terumbu karang buatan yang dilakukan dari bahan yang sederhana serta ramah lingkungan.
Panitia mengimbau agar materi yang disampaikan Made Partiana disimak, mengingat keesokan hari akan dilakukan praktik di pagi hari.
Materi kedua menjelaskan mengapa kita perlu menyelamatkan kehidupan laut. Andre yang merupakan peneliti terumbu karang menjelaskan runutan harus menjaga hutan mangrove, padang lamun serta karang agar laut tetap lestari dan mengapa kita harus membuat rumah ikan di laut khususnya di Bali Utara.
Materi makin sempurna ketika Abdul Manap menjelaskan bahwa wilayah Les dan laut Bali lainnya sudah dilakukan penyelamatan. Banyak tokoh penting mendukung upaya pelestarian laut. Banyak tempat indah di dalam laut ketika kita bersama-sama menjaga kehidupan laut.
Esok hari hadir relawan dari Parkour Bali, mereka sekaligus merayakan ulang tahunnya yang kelima. Organisasi ini biasanya lompat dari gedung ke gedung, namun pada pagi ini mereka mengangkat terumbu karang buatan, fish dome dan roti buaya. Puluhan orang membantu mengangkat dari tempat pembuatannya yang berjarak 400 meter dari pantai.
Siang hari para peserta melihat para penyelam yang menanam karang. Peserta dibagi secara bergelombang, dengan menggunakan pelampung, fin, google serta masker mereka mengarungi pesisir laut Desa Les.
Pada akhir sambutannya Edi yang mewakili Kepala Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan Kabupatan Buleleng menyatakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelestarian laut. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut sehingga kehidupan laut semakin lestari. [b]