Teks dan Foto Anton Muhajir
Meski bertugas di perbatasan Indonesia – Timor Leste, dokter ini melayani selebritis dan politisi juga.
Dokter tersebut adalah I Made Cock Wirawan, dokter staf Kementerian Pertahanan yang kini bekerja di Atambua, Nusa Tenggara Timur, daerah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste. Dokter alumni Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Udayana, Bali ini aktif berbagi pengetahuan dan informasi lewat jejaring sosial.
Setelah sukses dengan blog www.blogdokter.net, kini dia juga aktif di jejaring sosial lain, Twitter. Di layanan mikroblogging ini, IMCW, begitu dia biasa menyingkat namanya sendiri, termasuk salah satu pesohor alias selebritis di Twitterland.
Hingga tulisan ini dibuat, @blogdokter punya hampir 40.000 follower. Jumlah itu terus bertambah, seperti juga kicauannya tentang dunia kesehatan. Karena intens berbagi pengetahuan lewat jejaring sosial itu, anggota Bali Blogger Community (BBC) ini mendapat penghargaan dari KlikHati akhir tahun lalu. Penghargaan ini diberikan pada mereka yang dianggap telah melakukan perubahan melalui jejaring sosial atau social media.
dr Cock menjawab pertanyaan tentang pengalamannya berkicau selama ini.
Sejak kapan ngetwit dan untuk apa?
Saya ngetwit sejak 16 Juni 2007 dengan ID imcw. Pada awalnya saya ngetwit hanya ikut-ikutan mengingat saat itu Twitter sebagai barang baru di dunia mikroblog. Isinya pun hanya twit pribadi dan ajakan untuk mengunjungi tulisan di blogdokter.net. Sekitar pertengahan 2010, saya mengganti ID twitter dengan @blogdokter dan mulai mengisi timeline dengan informasi-informasi kesehatan. Ternyata sambutan follower luar biasa. Hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah follower yang sangat signifikan.
Apa saja tema khusus kicauan @blogdokter?
Tema khusus @blogdokter adalah informasi kesehatan, tips kesehatan dengan istilah #kestwit atau kesehatan twit, #istikes atau istilah kesehatan, #infokes atau informasi kesehatan dan #tipkes atau tips kesehatan.
Tema itu saya pilih karena pada prinsipnya saya ingin @blogdokter menjadi kepanjangan tangan blogdokter.net dalam merambah pembaca yang kebetulan maniak twitter. Jadi, secara tidak langsung @blogdokter memberi kontribusi ke blogdokter.net dalam hal traffik (jumlah pengunjung). Manfaatnya sudah saya rasakan saat ini.
Tujuan lainnya, saya ingin memberikan hal-hal inspiratif kepada follower @blogdokter. Nah, karena latar belakang ilmu saya adalah kesehatan, ya kesehatan yang saya pilih.
Apa bedanya Twitter dengan blog atau Facebook?
Ketiganya tidak bisa dipisahkan. Ibarat manusia dengan dua tangan, blog sebagai badannya sedangkan twitter dan FB sebagai kedua tangannya. Ketiganya saling mengait dan tidak bisa dipisahkan. Tujuannya, ya, mengumpulkan trafik untuk blogdokter.net.
Bagaimana mengatur waktu ngetwit dengan urusan kerjaan lain?
Saya ngetwit hanya kalau sempat. Bisa di sela-sela kesibukan jaga di Unit Gawat Darurat (UGD) atau saat di rumah dan kebetulan tidak ada kerjaan. Sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ditugaskan di daerah terpencil, beban kerja tidak terlalu berat sehingga bisa lebih leluasa ngetwit, ngeblog dan ngeFB.
Dalam sehari menyisihkan waktu berapa jam untuk ngetwit?
Saya rata-rata menghabiskan waktu antara sejam sampai 2 jam untuk ngetwit setiap hari. Saya ngetwit sebagaian besar menggunakan Laptop dengan aplikasi Seesmic Desktop2 dan web. Pada saat mobile, saya menggunakan aplikasi Snaptu yang ada di HP.
Follower terus bertambah dari hari ke hari. Apa artinya?
Memperoleh follower yang banyak merupakan suatu beban sekaligus kebahagiaan. Beban karena kita harus selalu memberikan yang terbaik bagi mereka, harus menjawab segala keluhan mereka, harus selalu siap untuk mereka dan kadang membuat kebebasan di twitter menjadi sedikit terkekang. Bahagia karena mendapatkan follower banyak bisa menjadi kebanggaan tersendiri, apalagi bisa menyalip follower seleb.
Follower yang banyak juga bisa menjadi tempat berbagi tentang informasi informasi baru dan bahagia karena apa yang kita berikan ternyata bermanfaat bagi mereka.
Bagaimana strategi bisa dapat follower sebanyak itu?
Konsisten dengan apa yang kita perbuat selama ini. Dengarkan apa yang keluhan mereka. Niscaya kalau kita sudah sering di #FF (follow friday) bakalan menambah jumlah follower. Apalagi yang #FF atau merekomendasikan memfollow kita adalah seleb dengan follower ratusan ribu. Update terus informasi yang diberikan sehingga mereka mendapatkan informasi baru. Nah, info baru ini biasanya yang paling sering di RT oleh follower.
Bagaimana menilai perkembangan teknologi informasi di Indonesia dan Bali?
Pengguna jejaring sosial di Indonesia atau Bali khususnya sudah lumayan banyak. Namun mereka lebih banyak memanfaatkan teknologi itu hanya sekedar untuk bergaul dan belum memahami bahwa dunia sosial media bisa dibuat lebih dari itu. Misal, kita bisa berbagi dan memberi inspirasi ke orang lain.
Bayangkan, di dunia nyata, bisakah seorang I Made Cock Wirawan mengumpulkan lebih dari 32 ribu orang (setara sebuah stadion sepak bola) hanya untuk memberikan ceramah kesehatan? Nah, dengan sosial media kita bisa melakukannya sesuatu yang mustahil kita lakukan di dunia nyata. Apalagi bila hal ini dilakukan untuk kepentingan bisnis. 🙂
Apa target khusus yang ingin dicapai lewat Twittter?
Target khusus sih tidak ada. Hanya ingin terus nambah follower agar informasi yang disampaikan dapat lebih luas lagi.
Pengalaman menarik selama ngetwit?
Bisa ngobrol dengan artis, anchor televisi, politikus dan bahkan ada di antara mereka yang bertanya masalah kesehatan/konsultasi. Sendainya saya buka praktik di jalanan Atambua, nggak mungkin ada seleb, wartawan atau politikus yang konsultasi dengan saya. 🙂
Pencapaian apa saja yang didapat dari ngetwit atau ngeblog?
Klikhati Award adalah pencapaian saya yang tertinggi di dunia maya. Penghargaan ini cukup memberi kesan tersendiri bagi saya karena yang dinilai bukan tulisan saya atau kemampuan saya tetapi kepedulian saya terhadap sesama melalui jejaring sosial. Jurinya pun bukan orang sembarangan, pakar sosial media Pak Robi Muhammad dan penggiat dunia sosial Alissa Wahid.
Komentar terhadap kinerja pemerintah terkait pengembangan TI?
Saya merasa kinerja pemerintah dalam dunia IT pada pemerintahan IB jilid II ini terkesan mandeg. Kemkominfo lebih fokus pada hal-hal kurang substansi dalam memajukan dunia TI Indonesia. Jujur, saya paling malas kalau diajak ngomongin ini karena memang susah untuk diungkapkan dengan kata-kata kekesalan di dalam hati. 🙂 [b]
ijin ralat ton, sekarang bukan Departemen Pertahanan (Dephan) lagi tapi Kementrian Pertahanan (Kemenhan) :p