• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Wednesday, November 12, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Desa Adat Tolak Reklamasi di Lima Mata Angin

Suriadi Darmoko by Suriadi Darmoko
2 October 2016
in Kabar Baru, Lingkungan
0 0
0

Perjuangan tolak reklamasi menggabungkan cara sekala dan niskala.

Kali ini, desa adat yang konsisten menyuarakan aksi tolak reklamasi Teluk Benoa mengadakan penyucian di lima titik mata angin. Semua pemimpin bendesa adat dan perwakilan ForBALI ikut hadir.

Upacara diadakan bertepatan dengan Tilem Sasih Ketiga Sabtu kemarin.

Pasubayan Desa Adat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa melakukan penolakan reklamasi secara niskala dengan melakukan ritual upacara mapekelem dan nyamleh Kucit Butuan.

Koordinator Pasubayan Wayan Swarsa menjelaskan Ritual dilakukan tersebut adalah suatu bentuk dari harmonisasi antara Bhuana Agung atau alam semesta dengan Bhuana Alit yakni manusia. Ritual tersebut untuk menyelamatkan kawasan suci Teluk Benoa dari ancaman reklamasi.

“Aksi dalam menolak reklamasi kami lakukan secara sekala dan niskala. Dalam hal sekala kami acap kali beraspirasi dengan turun ke jalan bahkan hampir setiap minggu, sedangkan dalam hal niskala kami lakukan dengan aktivitas ritual ini yakni upacara mapekelem dan nyamleh Kucit Butuan,” ujar Wayan Swarsa.

Ritual yang digelar pasubayan diselenggarakan di lima titik suci sesuai dengan arah lima penjuru mata angin. Di masing-masing titik tersebut, upacara dipimpin langsung oleh para pemangku dari Desa Adat didampingi masing-masing Bendesa Adat.

Di titik utara oleh Desa Adat Kepaon, di timur oleh Desa Adat Tanjung Benoa, di titik barat oleh Desa Adat Kelan, di selatan oleh Desa Adat Bualu dan di titik tengah oleh seluruh Desa Adat. Seluruh pembiayaan ritual di masing-masing titik ditanggung langsung oleh desa adat yang bersangkutan.

Selain diadakan di Pura, menariknya upacara tersebut juga digelar di muntig-muntig. Upacara yang diadakan di muntig-muntig atau daratan pasang surut tersebut sekaligus membantah klaim investor yang menyatakan muntig sebagai pendangkalan.

“Tempat kami melakukan upacara mapakelem dan nyamleh kucit butuan ini yaitu di lima titik suci di lima penjuru mata angin termasuk muntig yang berada di kawasan Teluk Benoa. Pelaksanaan upacara di muntig-muntig ini sekaligus membantah klaim investor yang menyatakan muntig sebagai pendangkalan. Muntig adalah daratan pasang surut dan titik-titik yang kami sucikan,” kata Bendesa Adat Kuta tersebut.

Seperti mendapat restu dari semesta, sepanjang dilakukannya prosesi upacara mapekelem dan nyamleh kucit butuan sampai dengan selesai cuaca sangat bersahabat, tidak ada panas terik dan juga tidak dirudung hujan. [b]

Tags: Balidesa adat tolak reklamasiTeluk Benoa
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Suriadi Darmoko

Suriadi Darmoko

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Eksekutif Daerah Bali.

Related Posts

Inilah Panduan Nyepi Tanpa Internet Tahun Ini

Tersingkir di Tanah Sendiri

12 November 2025
Memanen Air Hujan dan Biogas, Teknologi Tepat Guna bagi Petani Bali yang Terabaikan

Ketimpangan Sumber Daya di Balik Krisis Air Tanah Bali

12 November 2025
Ketika Pulau Menghangat: Urban Heat Island di Pulau Bali

Ketika Pulau Menghangat: Urban Heat Island di Pulau Bali

3 November 2025
Adakah Sistem Peringatan Dini Banjir di Bali? Ini Simulasinya

Adakah Sistem Peringatan Dini Banjir di Bali? Ini Simulasinya

18 October 2025
Beban Ekologi Bertambah karena Pariwisata yang Eksploitasi Hulu Bali

Beban Ekologi Bertambah karena Pariwisata yang Eksploitasi Hulu Bali

15 October 2025

Ancaman Kesehatan Pasca Banjir di Bali

8 October 2025
Next Post
Jangan Cemari Teluk Benoa dengan Reklamasi

Reklamasi, Kejahatan Lingkungan hingga Krisis Demokrasi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Inilah Panduan Nyepi Tanpa Internet Tahun Ini

Tersingkir di Tanah Sendiri

12 November 2025
Memanen Air Hujan dan Biogas, Teknologi Tepat Guna bagi Petani Bali yang Terabaikan

Ketimpangan Sumber Daya di Balik Krisis Air Tanah Bali

12 November 2025
Koalisi MUAK Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi MUAK Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

11 November 2025
Akses Medis Neurodiversitas: Perjuangan di tengah Minimnya Akses Layanan

Akses Medis Neurodiversitas: Perjuangan di tengah Minimnya Akses Layanan

10 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia