Beredar video di TikTok dari akun @banteng_genz yang menunjukkan salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di Bali berantakan. Dalam narasi video yang beredar tertulis “Lagi dan lagi… Ditemukan adanya upaya intimidasi terhadap KPPS yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dan menghalangi calon pemilih untuk memilih paslon Koster Giri.”
Melalui video ini yang beredar terlihat surat suara dan barang-barang milik petugas yang berjatuhan. Dari kolom komentar, diketahui bahwa TPS tersebut berlokasi di SD 1 Kubu, Karangasem.
Hasil Pemeriksaan Fakta
BaleBengong telah meminta konfirmasi kepada beberapa pihak terkait kebenaran video tersebut. Berdasarkan keterangan Nyoman Sueca, salah satu panitia pemilihan di wilayah Karangasem, kejadian tersebut terjadi di TPS wilayah Tianyar.
“Belum tahu kepastiannya bagaimana, tapi dari info yang beredar pemilihnya tidak bawa C6, terus pemilihnya ngotot mau nyoblos, tapi nggak dikasih sama KPPS-nya. Makanya pemilihnya itu ngamuk,” ujar Sueca ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Bawaslu Bali juga membenarkan adanya kejadian tersebut. “Udah diselesaikan, proses pemilihan tetap dilanjutkan,” ungkap Wayan Wirka, anggota Bawaslu Bali ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Intimidasi ke petugas KPPS disebut benar, namun belum dipastikan karena akan memilih Koster-Giri.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran, memang benar terjadi kerusuhan di salah satu TPS wilayah Tianyar, Kabupaten Karangasem. Hal tersebut disebabkan karena pemilih tidak membawa C6 atau surat pemberitahuan pemungutan suara. Namun, tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa warga tersebut menghalang-halangi pemilih Koster – Giri.
Penulis: Septiari/Tim Cek Fakta BaleBengong
**Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 30+ media di Indonesia.