Bisa jadi kopi yang kamu sesap adalah dari biji impor. Kok bisa, padahal Indonesia produsen kopi. Kedai kopi jadi tempat bersosialisasi, sudahkah mensejahterakan petani?
“Kalau ada bahasan yang menarik misalnya, teman ada masalah cerita sama kita. Kita kumpul atau ada kerjaan sambil kerja dan nyantai,” ujar Bagus (19) via catatan suara WhatsApp pada Rabu (24/07).
Bagus adalah mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Udayana. Selama satu minggu, Bagus setidaknya mengunjungi kedai kopi 2 sampai 3 kali. Kedai kopi menjadi pilihan Bagus dan teman-temannya untuk nongkrong maupun nugas.
Salah satu kedai kopi yang kerap dikunjunginya jadi pilihan karena suasananya ramai dan nyaman. “Tempatnya ramai, cozy, busking kelihatan kalau ada orang-orang itu enak. Ada musik, harga biasa dan dekat dengan rumah,” ucap Bagus yang tinggal di wilayah Denpasar Barat.
Uang jajan yang dihabiskan Bagus sehari sebesar Rp 20-50 ribu. Minuman yang dipesannya berjenis long black dan americano, terkadang Ia juga memesan roti untuk menemani kopi panasnya. Biasanya Bagus dan teman-temannya nongkrong dari pukul 6 sore sampai 10 malam. Beberapa kali Ia mengaku pernah nongkrong di kedai kopi hingga pukul 2 dini hari. “Pernah dari jam 8 sampai 2 pagi, tergantung bahasan, bahas serius lama. Kadang chill juga paling 4 jam sudah aman,” ucap Bagus.
Diantara teman kuliah atau teman SMA, Bagus lebih sering nongkrong di kedai kopi dengan teman semasa SMA-nya. Ada berbagai topik yang jadi ruang pembicaraan. “Masalah cinta, kerjaan, kuliah, SMA nostalgia, bisnis, keluarga, dunia ini bagaimana, konspirasi, kebanyakan bercanda aja satu sama lain,” paparnya.
Jurnal Ilmiah berjudul Keberanian Menyisir Sejarah dan Kebudayaan Indonesia dalam Bentang Timur-Barat ditulis Dien Vidia Rosa (2013) mengulas kaitan perkembangan budaya dan strategi pengelola kafe/kedai kopi menarik konsumen. Hiburan kekinian berupa live music merupakan upaya dari kafe maupun angkringan menarik pengunjung dengan suatu promosi.
Tulisan ilmiah lainnya dari Maria Septiana, dkk berjudul Implementasi Komunikasi Pemasaran Melalui Event Berbagai Panggung Dalam Menarik Minat Pengunjung di Berbagi Kopi Denpasar mengungkapkan strategi hiburan mampu mendatangkan lebih banyak pengunjung. Seperti dalam jurnal ilmiah tersebut mengkaji Berbagi Kopi yang memiliki agenda hiburan Berbagi Panggung.
Berbagi Panggung menawarkan perjumpaan secara langsung dan intim dengan para musisi. Musisi ternama yang tampil ada di lingkup lokal maupun nasional, misalnya Hindia, Sal Priadi dan Petra Sihombing yang lagu-lagunya lekat di telinga muda-mudi.
Tak hanya Bagus, anak muda lainnya Satria dan Sekar, juga gemar nongkrong di kedai kopi. Menurut Sekar, kedai kopi yang nyaman memiliki dua tipe ruangan, yaitu ruang terbuka dan tertutup. Suasananya ramai dengan musik termasuk menyediakan tempat mengisi daya gawai dan jaringan internet.
Kedai kopi yang dikunjungi Satria dan Sekar tergolong ramai di malam hari. Meskipun begitu, Sekar dan Satria memilih pulang jika suasana sudah mulai krodit. “Di sini tergolong dekat, gak terlalu krodit lah. Gak kayak di sebelah full,” ujar Sekar. Satria menambahkan tempatnya tidak bising. Keduanya tinggal di Gianyar dan kerap nongkrong di kedai kopi sekitar Denpasar. Keduanya menghabiskan uang Rp 115 ribu sekali nongkrong saat ditemui di suatu kedai kopi di Denpasar pada Rabu (24/07).
Sekar menambahkan, nongkrong di kedai kopi lebih mudah karena langsung bertemu, ngobrol dan makan-makan. Sehingga tidak perlu berkumpul di rumah atau ke pusat perbelanjaan. Waktu yang dihabiskan keduanya untuk nongkrong bervariasi, tapi Sekar dan Satria biasanya nongkrong di kedai kopi selama 2 jam. Namun, Satria menambahkan Ia dapat nongkrong lebih lama saat mengunjungi kedai kopi tempat temannya bekerja.
Bagaimana kondisi di hulu?
Kedai kopi adalah hilir dari bisnis kopi, sedangkan di hulu kondisi perkebunan kopi menurut I Gusti Bagus Cahaya Purnama Artha (37) terkadang mengalami pasang surut. Gung Bagus sebagai Head Processor di Candikuning Coffee Farm bertugas mengontrol kualitas biji kopi yang nantinya akan dipanen dan sampai ke hilir. Bagus telah tersertifikasi secara internasional di Coffee Quality Institute. Sertifikasi itu berlaku selama 3 tahun.
Kopi tergolong tumbuhan yang butuh waktu lama untuk berbuah dan sensitif terhadap cuaca. Bagus mengungkapkan setidaknya kopi butuh waktu 6 sampai 8 bulan untuk berbuah. Proses memetik kopi di Candikuning Farm berlangsung antara bulan Mei atau April hingga Agustus. Setelahnya akan berlangsung proses pemotongan cabang tidak produktif dan pemupukan kembali.
Penelitian pada 2014 oleh Rainforest Alliance Wageningen, Belanda, di jurnal Regional Environmental Change,menunjukkan bahwa kenaikan suhu udara yang diiringi menurunnya curah hujan akan mengurangi produksi kopi Indonesia hingga 85 persen. Kenaikan suhu 1,7 derajat celsius, menurut penelitian itu, akan mengurangi lahan kopi dari 360.000 hektar menjadi 57.000 hektar karena petani berhenti menanamnya akibat merugi. Tahun lalu, Bagus dan petani kopi lainnya harus menelan pil pahit penurunan produksi dan kualitas biji kopi akibat perubahan iklim.
Dengan melihat pada daya tahan kopi di tiap daerah, penelitian itu memprediksi Sumatera Utara dan Aceh akan kehilangan 90 persen lahan produksi kopi, Sulawesi dan Bali kehilangan 67-75 persen. Sementara Flores menjadi daerah tidak cocok lagi sebagai produsen kopi.
Menjamurnya kedai kopi, Bagus mengungkapkan cukup optimis sebagai pemasok di hulu. Namun, ada beberapa kekhawatiran yang mengganjalnya. “Optimis tetapi di tengah perkembangan kedai kopi yang semakin pesat sedangkan kalau yang tiang (saya) lihat di segi hulunya tidak seiring dengan perkembangan di hilir,” ujar Gung Bagus saat diwawancarai via telepon pada Kamis (25/07).
Efeknya bergulir seperti saat ini, Indonesia memproduksi 800 ribu ton biji kopi. Namun, setengah lebih diekspor dan sisanya untuk kebutuhan dalam negeri. Sedangkan kebutuhan di dalam sekitar 320 ribu ton. Menurut Gung Bagus itu tidaklah cukup memenuhi kebutuhan di Indonesia. Dampaknya, Indonesia harus impor kopi lagi.
Pada tahun 2021, BPS mencatat nilai impor kopi ke Indonesia tertinggi dari negara Vietnam. Gung Bagus menambahkan, ini masih berlangsung hingga saat ini. Vietnam maupun Brasil masuk dalam negara nilai impor kopi yang tinggi di Indonesia. Menurut Gung Bagus, ada beberapa penyebab Indonesia kesulitan dalam produksi kopi di hulu. “Kalau dibilang berkembang pesat di hilir tidak berimbang dengan perkembangan di produksinya. Mungkin ada beberapa faktor misalnya banyak lahan perkebunan yang beralih fungsi, jadi kebun lain atau jadi vila,” paparnya.
Konsep di Candikuning farm yaitu Agroforestry menambahkan sentuhan biodynamic farming. Sistem pertanian yang full organik dengan memanfaatkan lontar dharma pemaculan, waktu tepat menanam dan pruning dan pemupukan. Memanfaatkan mikroorganisme yang ada di lingkungan sekitar, memperhatikan posisi bulan bintang matahari, kita bersinergi dengan alam semesta.
Jenis kopi yang ditanam yaitu arabika dengan tiga varietas besar. Dinas Pertanian Tabanan mencatat kebun kopi arabika di Candikuning dan Pujungan. Sedangkan di Candikuning yang masih produktif di kebun kami ini, sisanya menjadi pagar kebun. Adapun jenis robusta berada di Pupuan dan sekitarnya. Sedangkan secara indikasi geografis jenis robusta terdata di Pupuan dan arabika di Kintamani.
Strategi bisnis biji kopi di hulu dengan cara tetap bersinergi dengan alam sehingga menghasilkan produksi-produksi kopi yang lebih bagus dan lebih banyak lagi. “Kalau kita bermain organik kan kita tidak tidak bisa secara instan kayak main di kimia, sekali semprot dengan kimia hasilnya kelihatan langsung, kalau di organik memang harus sabar,” ujar Gung Bagus.
Mekanisme perkebunan organik, membuatnya harus menunggu sekitar 3 sampai 4 kali panen, hasilnya akan terlihat. Sebab, harus menunggu terbentuknya mikroorganisme yang baik untuk pertumbuhan kopi.
Tahun ini harga tertinggi jenis robusta seharga 85 ribu per kilo, biasanya 45 ribu grade 1, dari hulu naik mempengaruhi harga di hilir. Arabika lumayan naik, saat badai el nino seharga Rp 17-20 ribu. Robusta paling banyak dikonsumsi dan dihasilkan.