Ceking Terrace sudah dibuka awal Juli ini. Dari lebih dari 50 usaha, baru sekitar 20% yang buka terutama di rumah sekaligus restoran atau artshop. Sebelum pandemi, obyek wisata ini dikunjungi sedikitnya 2000 orang.
Oleh Luh Pradnya Paramita Dewi
Kini, Ceking mulai dikunjungi wisatawan lokal dan domestik. Protokol kesehatan pun coba diterapkan.
Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Severe acute respiratory syndrom coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat mengakibatkan gangguan sistem pernafasan mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.
COVID-19 merupakan penyakit baru yang ditemukan pada tahun 2019 yang disebabkan oleh virus dari golongan corona virus, yaitu SARS-Cov-2yang juga sering disebut virus corona. Khasus ini pertamakali terjadi di kota Wuhan,Cina, tepatnya pada akhir Desember 2019. Setelah itu COVID-19 menular antar manusia dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara,termagsud indonesia.
Akibatnya sektor pariwisata diindonesia, terutama di Bali sangat terlihat dampaknya, banyak masyarakat yang bekerja di sektor pariwisata yang kehilangan mata pencariannya. Namun untuk mengatasi itu pemerintah membuka kembali tempat pariwisata dengan menerapkan hidup normal baru.
Tegallalang saat ini mulai memasuki new normal, dilihat dari mulai beraktifitasnya berbagai kegigiatan di masyarakat. Sangat dibutuhkan protokol kesehatan di tempat dan fasilitas umum berguna menekan terjadinya penyebaraan virus Corona.
Upaya pembukkan kembali sektor pariwisata dengan penerapan protokol kesehatan di kawasan pariwisata harus dilakukan dengan ketat. Terutama di daerah yang belum dinyatakan zona merah. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi pengunjung.
Corona harus segera dihentikan penyebarannya, tidak hanya peran pemerintah, masyarakat juga sangat berperan aktif untuk menghentikan terjadinya penyebaran virus corona. Caranya adalah dnegan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Seluruh pelaku industri di sektor pariwisata diharusakan menyediakan protokol kesehatan dan tetap melakukan pengawasan dengan ketat. Pekerja diharapkan menggunakan alat perlindungan diri saat melayani wisatawan,berguna untuk menghindari penyebaran covid-19.
Prosedur yang paliong standar harus dilakukan antaranya pengukuran suhu tubuh, menyediakan tempat cuci tangan/hand sanitizer di berbagai tempat, menjaga jarak dengan wisatawan lain, tampak sudah diterapkan di sektor pariwisata Ceking Tegallalang.
Misalnya di Sai Mai Warung, Ceking, sudah menyiapkan beberapa sarana seperti wastafel, cairan sterilisasi tangan, dan lainnya. Warung ini sudah berjalan lebih dari tiga tahun.
“Pengunjung belum terlalu banyak, jadi tak berdekatan. Jaga jarak belum jadi kendala karena masih sepi. Tapi kalau ramai, akan diatur jaraknya,” ujar Tubagus, pemiliknya. Misalnya dengan mengurangi kursi atau mengisi tanda.
Pada 9 Juli 2020, Pemerintah Provinsi bali telah membuka tahapan pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat secara bertahap dan terbatas. Yakni masyarakat Bali telah kembali melakukan aktivitas kecuali di sektor pendidikan dan pariwisata.
Untuk tahap kedua akan dilakukan pada 31 Juli 2020, aktivitas pariwisata dibuka namun hanya untuk wisatawan nusantara. Selanjutnya untuk tahap ketiga, direncanakan akan dilakukan pada 11 September 2020 dengan membuka sektor pariwisata secara penuh dan sudah mulai membuka untuk kunjungan wisatawan mancanegara. Namun ini tak berjalan karena Indonesia belum membuka pintu kedatangan untuk warga asing.
Untuk pelaksanaan tiga tahapan ini, Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 3355 Tahun 2020 tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru di Sektor Fasilitas Umum. Khususnya di sektor pariwisata untuk dapat mengikuti protokol serta menyiapkan diri dengan melakukan asesmen.
Dengan membuka kembali sektor pariwisata ini masyarakat pelan-pelan akan kembali ke pekerjaan mereka masing masing. Namun menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi penyebaran virus corona lebih meluas lagi.