Baru hari pertama, sudah ada 17.000 pengunjung di PICA Fest.
Maka, wajarlah jika Paradise Island Clothing Association (PICA) mengklaim festival tahunannya ini sebagai festival industri clothing terbesar di pulau ini. Tidak hanya clothing, ada pula berbagai komunitas dan band indie.
Tahun ini adalah penyelenggaraan PICA Fest yang kedua kalinya. Seperti tahun lalu, kali ini PICA Fest juga diadakan di GOR Ngurah Rai Jalan Melati Denpasar.
Mumpung masih ada waktu hari ini, segeralah berkunjung ke PICA Fest 2016. Berikut setidaknya enam alasan kenapa kamu harus ke sana.
[nextpage title=”Beragam Produk”]
1. Produk Beragam
Namanya saja festival clothing, maka PICA Fest adalah tempat banyak produk-produk pakaian yang lagi ngetren di Bali. Tidak hanya baju dan celana tapi juga ada tas, hoodie, sepatu, dan lain-lain.
Tapi tidak cuma clothing, ada juga beberapa produk lain, seperti merchandise dan jasa.
[nextpage title=”Buanyak Banget Brand”]
2. Buanyak Banget Brand
Hingga saat ini, ada 90 brand yang tergabung dalam PICA. Selama ini mereka tersebar di penjuru Denpasar maupun kota-kota lain. Kali ini mereka berkumpul di PICA Fest. Menurut panitia, dalam PICA Fest tahun ini ada 66 brand yang ikut berpameran.
Daripada mencari brand itu satu per satu ke lokasi mereka masing-masing, mending datang ke PICA Fest. Di satu tempat bisa dapat 66 brand sekaligus.
Sekada contoh saja ada brand Ripper, RXTON, Heartless, Vomer, Fist, dan lain-lain.
[nextpage title=”Diskon Gila-gilaan”]
3. Diskon Gila-gilaan
Ini terutama buat yang pengen tampil keren tapi duit lagi cekak atau terlalu perhitungan mengeluarkan uang. Selama tiga hari PICA Fest pada 1-3 April 2016, semua distro memberikan diskon antara 50-80 persen.
Kaos yang saya beli, misalnya, seharga Rp 100 ribu dari yang biasanya Rp 180 ribu. Itu sih harga rata-rata untuk kaos di PICA Fest.
Dari ngobrol dengan beberapa pembeli, rata-rata sih mereka belanja sekitar Rp 200 ribu per orang. Jadi, jangan lupa siapkan dompet biar bisa belanja.
[nextpage title=”Temu Komunitas”]
4. Temu Komunitas
Tidak hanya para pelaku industri clothing, banyak komunitas lain juga terlibat selama PICA Fest. Misalnya komunitas peduli sampah, Komunitas Ketimbang Ngemis, Magic Ink, Hotweel, dan masih banyak lagi.
Selama pelaksanaan PICA Fest, para komunitas juga langsung melakukan aksi masing-masing. Komunitas peduli sampah misalnya langsung mengumpulkan sampah di lokasi PICA Fest selama tiga hari kegiatan.
[nextpage title=”Makanan Murah dan Jaan”]
5. Makanan Murah dan Jaan
Kalau lapar, tinggal cari warung-warung di lokasi PICA Fest. Ada pojok khusus kuliner di bagian selatan lokasi PICA Fest. Warung-warung ini menyajikan beragam menu termasuk Bali.
Sekadar contoh ada Dapoer Ngeritik punya penggerak Komunitas Sepeda SAMA Dewa Satak yang menyajikan menu khas Bali termasuk pepes telengis. Ada pula Paon Jro Nilon yang menyajikan aneka nasi jinggo seharga Rp 10 ribu.
Selain makanan juga ada minuman termasuk kopi dan daluman. Harga terjangkaulah..
[nextpage title=”Band Indie”]
6. Penampilan Band Indie
Pesta clothing tak bisa dipisahkan dari industri musik indie. Dari sejarah kelahirannya pun keduanya saling berhubungan erat. Maka, pesta clothing adalah pesta musik indie juga.
Selama tiga hari, dari pukul 4 sore hingga tengah malam, beragam band indie akan tampil di dua panggung yaitu Hanoman dan Subali. Band yang tampil antara lain Hanamura, Discotion Pill, PARAU, dan lain-lain.
Jadi, siapkan diri. Jangan lupa hari ini masih ada lagi mulai pukul 10 pagi sampai tengah malam nanti.