Lagi banyak yang suka membagi tautan “100 Koleksi Foto Kuno Pulau Bali Tempo Doeloe”. Ini tanda betapa kita merindukan masa keemasan Bali. Betapa kita begitu mengagumi pendahulu kita, yang membuat Manusia Bali berevolusi seperti sekarang.
Foto-foto asli Bali tempo doeloe ini sebenarnya dimiliki Tropenmuseum. Tropenmuseum adalah salah satu etnografi museum terkemuka Eropa , yang terkenal dengan koleksinya. Pameran permanen dan sementara menampilkan (seni) obyek , foto, musik dan film dari budaya non – Barat.
Tropenmuseum berada di Amsterdam, merupakan bagian dari “The collection of the National Museum of World Cultures” Koleksi di Tropenmuseum Amsterdam berisi hampir 175.000 objek dan 485.000 gambar sejarah.
Hanya sebagian kecil koleksi yang dipamerkan di galeri museum dan sisanya disimpan dalam ruang penyimpan. Menurut keterangan di website mereka koleksi museum online besar ini terus diupdate melengkapi data yang sudah di upload.
Cara paling mudah melihat-lihat koleksi object dan photo koleksi Tropenmuseum adalah dengan melalui Google, yaitu:
1. Buka google images https://images.google.com
2. Kemudian ketik “site:collectie.tropenmuseum.nl/default.aspx?lang=en Karangasem”
3. Kata “Karangasem” silakan diganti dengan kata kunci lain misal “Badung” atau “Gianyar” bahkan “Pupuan”
4. Kemudian pindah dari tab “Web” ke/klik tab “Images” di hasil pencarian.
Ukuran maksimal foto yang diunggah oleh Tropenmuseum rata-rata 640 px jadi masih cukup jelas kita bisa menikmatinya melalui layar komputer atapun tab. Jika diprint untuk kebutuhan koleksi pribadi tentunya ukuran di atas maksimal terlihat bagus di kertas berukuran lebar sekitar 21cm.
Kebutuhan cetak untuk post card dan media yang lebih besar butuh trik khusus supaya gambar tidak terlihat pecah.
Saya pribadi bersyukur Tropenmuseum menyimpan koleksi ini dan membaginya di internet. Karena mereka pasti melengkapi fasilitas pemeliharaan dan keamanan dengan standar tinggi.
Kira-kira kalau di sini apa yang bakalan terjadi dengan objek-objek ini? Atau mugkin di Indonesia khususnya di Bali memang sudah ada databasenya? Bagaimana dengan akses publik?
Saya suka sekali melihat-lihat koleksi Tropenmuseum untuk membandingkan bagaimana Bali jauh berevolusi.
Yang dulu Gebogan yang berisi buah kelapa dan durian kemudian sekarang air minuman kaleng.
Bentuk “tedung” (payung) yang masih mirip “tedung” jawa. Bentuk-bentuk udeng yang sederhana kemudian menjadi udeng “Tower Kebat”.
Cara memasang “kamen” yang beragam dan pakaian pria yang beragam tidak serempak kemeja putih seperti jaman sekarang. Siapa kita dulu dan sekarang.
Selamat Bernostalgia. [b]