Oleh Luh De Suriyani
Sebagian besar freon yang diisi ke perangkat air conditioner (AC) mobil, kantor, dan lainnya ternyata menggunakan freon yang tidak memenuhi standar kualitas freon internasional. Kebanyakan freon yang digunakan menggunakan jenis R12 yang sangat cepat merusak ozon dan telah dilarang penggunaannya. Peringatan Hari Ozon Internasional 2008 di Bali dimulai dengan pengecekan kualitas freon AC sejumlah mobil dinas pemerintah Provinsi Bali di lapangan Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar pada Jumat (12/9) lalu.
Mobil dinas pejabat Sekretaris Daerah Bali I Nyoman Yasa yang mendapat pengecekan pertama kali, juga isi freonnya palsu alias menggunakan R12 yang berbahaya itu. “Padahal di kemasannya disebut berisi jenis R134A yang direkomendasikan pemerintah,” ujar Nyoman Yasa. Ia sendiri baru menyadari hal ini dan kebingungan bagaimana cara memastikan freon yang dipakai aman.
Sebuah alat pendeteksi kualitas freon-identifier disambungkan ke katup AC. Identifier ini kemudian terhubung dengan alat daur ulang freon yang disebut 3 R, yakni recovery, recycle, recharging. Jadi setelah freon dikuras dari AC, disalurkan ke alat 3R itu untuk mendaur ulang freon yang bisa digunakan kembali.
Dengan mekanisme seperti, menurut Niken Sitamurti, Senior Program Asistance bantuan hibah World Bank dan Kementrian Lingkungan Hidup, pengusaha bengkel bisa berhemat. Freon dapat didaur ulang dan digunakan kembali. Karena itu, bantuan hibah ini menyalurkan 33 alat 3R ke sejumlah bengkel di Bali yang lulus kualifikasi. Persoalannya, tidak banyak bengkel yang mau membeli alat identifier freon untuk memberi jaminan kualitas freon pada konsumennya.
Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Bali, Gede Putu Wardana, freon berbahaya ini kerap ditemukan pada banyak kasus lain setelah kualitas freon AC diperiksa. “Sayangnya tidak banyak bengkel yang memiliki alat pendeteksi kualitas freon seperti identifier ini karena harganya cukup mahal,” ungkapnya sambil menunjuk alat deteksi yang disambungkan ke mobil pelat nomor DK 6 milik Sekda Nyoman Yasa itu.
Harga alat deteksi kualitas freon ini diperkirakan harganya Rp 20-35 juta per unit. “Semua pemakai AC harus benear-benar teliti ketika mengisi freon. Karena banyak bengkel yang melanggar himbauan penggunaan freon yang ramah lingkungan,” tambah Wardana.
Sabtu (13/9) lalu di Sentral Parkir Kuta, pemerintah Bali mengadakan sosialisasi pemeriksaan freon ini secara gratis. Setiap pemilik kendaraan bisa memeriksa kualitas freonnya dan mendapatkan freon aman gratis.
Pemeriksaan freon kini digencarkan karena salah satu zat yang dapat merusak lapisan ozon bumi. Jika ozon menipis, berbagai gangguan kesehatan dapat mengancam mahluk hidup seperti kanker, membunuh biota laut, dan berbagai penyakit kulit. Sinar matahari tidak tersaring karena lapizan ozon mulai menipis. Inilah bagian dari ancaman pemanasan global di bumi.
Bahan perusak ozon lainnya adalah gas methan hasil pembusukan sampah. Hari Ozon Internasional yang diperingati setiap tanggal 16 September merupakan hasil resolusi pada Sidang Umum PBB tahun 1994.Setiap tahun Sekretariat Ozon menetapkan tema yang berbeda untuk peringatan Hari Ozon Internasional. Untuk tahun 2008 ditetapkan tema “Montreal Protocol – Global partnership for global benefits”. Maksud dari tema ini adalah merayakan berbagai segi pendekatan yang dilakukan oleh para Negara Pihak dalam melaksanakan Protokol Montreal.
Lapizan ozon yang tidak terlihat tapi diakui pemerintah menyulitkan berbagai sosialisasi pencegahan penggunaan bahan perusak ozon. Antara lain dengan tidak menggunakan barang atau produk yang masih menggunakan BPO seperti R12, R11, halon, metil bromida dan lain-lain.
Di Bali, tiga alat pengukur kualitas udara yang diberikan pemerintah Austria sudah rusak. Tidak ada alat deteksi apa pun yang bisa memperlihatkan masyarakat mengenai kualitas udara. Tiga alat yang diletakkan sebelumnya di sejumlah titik lalu lintas di Kota Denpasar sulit diperbaiki karena spare part-nya tidak ada di Indonesia. “Kami sedang berusaha agar alat itu bisa digunakan lagi. Biaya perawatannya memang sangat mahal, sekitar Rp 300 juta,” keluh Putu Wardana. [b]
salam sejahtera buat anda..
saya Ricky bekerja di PT. GENDAINDO
mau jelasin sedikit untuk mslh FREON,
sebenernya sih ga usah kwatir bwt mslh freon2 skrng atau Global Warming saat ini dan permasalahan lingkungan ny. karna sudah 1 thn hingga kini PT GENDAINDO mendistribusikan DURACOOL Hydrocarbon refrigerant untuk MENGGANTI refrigerant sintetik (”FREON”), hingga berkembang pesat skrng. DURACOOL Hydrocarbon refrigerant yaitu diproduksi menggunakan mutu bahan hydrocarbon dan teknologi terbaik yang dapat di temukan di dunia saat ini. dan dengan bangga hadir di indonesia untuk menjawab setiap tantangan dan permasalahan yang di sebabkan oleh pengguna refrigerant sintetik (”FREON”)dan banyak banget keunggulannya di antara lain yaitu:
1. mampu mengafesienkan energi listrik (hemat energi).
2. Tidak meningkatkan pemanasan global (non GWP).
3. Yang pastinya tidak menyebabkan penipisan pada lapisan Ozon.
4. tidak merusak setiap komponen pada sistem A/C, semua merek A/C bisa.
5. Di produksi di Kanada.
6. Pertama kali di dunia, teknologi Hydrocarbon dengan formula yang stabil.
7. menunjang kebijakan2 pemerintah dibidang penghematan energi dan penghapusan BPO (Bahan Perusak Ozon) dan GRK (Gas Rumah Kaca)..
satu lagi yang penting, FREON yang kita kenal yang terdapat dalam sistem pendingin ternyata merupakan salah satu penyebab Ozone Depleting dan Global Warming hingga hal tersebut menjadi dasar regulasi pemerintah di berbagai belahan dunia untuk mendorong para produsen dan pemakai refrigerant agar melakukan pembatasan dan penghentian produksi dan pemakaian “FREON”.
So’ LET’S CHANGE TO SAVE.
Hanya dengan harga Rp.550 ribu*
anda mendapatkan :
1.Penghematan Listrik AC hinga 40%.
2.Gratis cuci Unit AC selama 3 tahun. (pencucian setiap 3 bulan selama 3 tahun).
3.Garansi untuk kompresor anda.
4.Customer Service 24 jam
Untuk Pemesana krim E-mail (rickyvai@ymail.com) untuk mendapatkan No Hp saya. bisa kunjungi web kami http://www.gendaindo.co.id