• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Monday, November 10, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Keluar Api di Sayap, Batavia Air Batal Terbang

Anton Muhajir by Anton Muhajir
3 December 2009
in Kabar Baru, Teknologi
0 0
9

Penumpang Batavia yang Terbakar di Denpasar

Teks dan Foto Anton Muhajir

Pesawat Batavia Air 737-400 batal terbang akibat munculnya api di sayap pesawat, Kamis (3/12/09) di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Bali. Pesawat itu sebelumnya batal mendarat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk kemudian mendarat darurat di Bali.

Beberapa penumpang mengatakan pesawat sempat terbakar di sayap kiri sebelum benar-benar berhenti persis sebelum mereka terbang (take off). Melihat api tersebut, penumpang langsung panik dan keluar dari pintu darurat.

Asril Azis, penumpang di nomor kursi 22 A, mengatakan dia melihat api keluar dari sayap kiri pesawat. “Saya melihat sendiri api menyala di sayap kiri,” katanya. Saat itulah salah satu penumpang kemudian beteriak, “Api.. Api.” Seluruh penumpang segera berhamburan lewat pintu darurat.

Penumpang lain, Markotib, yang duduk di kursi 15C mengatakan pesawat itu sebelumnya terbang dari Bandara Juanda Surabaya ke Kupang kemarin pukul 19.30 Waktu Indonesia Barat (WIB) dari jadwal yang seharusnya 17.30 WIB. Namun ketika sampai di Bandara El Tari Kupang, pesawat itu tidak bisa mendarat karena ada pesawat Merpati yang tergelincir dari landasan.

Pesawat dengan 148 penumpang itu sempat empat kali berputar di atas bandara sebelum kemudian terbang balik dan mendarat darurat di Bandara Ngurah Bali pukul 23.30 Waktu Indonesia Tengah (Wita). “Penumpang ditelantarkan. Tidak ada pemberitahuan apa pun dari pihak penerbangan tentang apa yang terjadi. Kami dilepaskan begitu saja,” kata Markotib.

Penumpang kemudian duduk-duduk dan tidur di ruang keberangkatan domestik nomor 15 – 16. “Kami mendapat informasi bahwa pesawat akan berangkat pukul 6 pagi,” ujarnya.

Namun pada Kamis ini pesawat ternyata baru berangkat pukul 11 siang. Itu pun ternyata gagal. Menurut pramugari, sebagaimana dikatakan Markotib dan Azis, pesawat yang seharusnya terbang ke Kupang itu rencananya akan terbang balik ke Surabaya baru ke Kupang. Penerbangan balik ini dilakukan atas permintaan beberapa penumpang.

Ketika pesawat hendak mundur dari pangkalannya, pesawat itu sempat mati sebentar. Setelah sempat hidup sebentar, sekitar 5 menit, pesawat itu kembali mati mesin. Semua lampu di kabin mati. AC pun demikian. Ruangan jadi pengap. Saat itulah salah satu penumpang berteriak karena melihat api menyala di sayap kiri.

Penumpang berteriak-teriak meminta agar pramugari membuka pintu. Namun pramugari tak membuka pintu tersebut. “Sampai ada penumpang yang memukul pramugari,” tambah Azis. Penumpang akhirnya mendobrak pintu untuk kemudian berhamburan keluar lewat jendela darurat dan dua jendela lain yang dibuka belakangan.

Karena tanpa tangga turun, penumpang pun meloncat dari pesawat. Akibatnya beberapa penumpang mengalami patah kaki. Ada juga penumpang yang pingsan dan kepalanya berdarah akibat terbentur bagian atas pintu darurat ketika rebutan untuk keluar dari pesawat.

“Saya sudah pasrah saja. Kalau toh pesawat meledak, setidaknya saya sudah bersama anak istri saya,” kata Azis yang terbang bersama anak istrinya.

Pihak Batavia sendiri membantah bahwa pesawat mengalami kebakaran. “Tidak ada yang terbakar, tolong diluruskan,” kata Manager Humas Batavia Air Eddy Haryanto pada Kompas.com. Menurut Eddy yang terjadi adalah keluarnya asap dari mesin sebelah kiri pesawat.

“Kejadiannya adalah pesawat start engine, kalau namanya mesin di-start ada pengapian pembakaran, keluar asap. Itu hal yang wajar,” tegas Eddy. [b]

*Keterangan foto: Asril Azis, salah satu penumpang Batavia Air yang keluar api di Bandara Ngurah Rai Tuban, Bali menelpon keluarga untuk memberi tahu tentang kondisinya setelah kecelakaan tersebut.

Tags: Badung
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Mendata Bencana Banjir dengan Crowdsourcing

Mendata Bencana Banjir dengan Crowdsourcing

17 September 2025
A Day in My Life, 140.000 untuk Segelas Keringat Pekerja Harian

A Day in My Life, 140.000 untuk Segelas Keringat Pekerja Harian

9 June 2025
Apakah Pendidikan Kita Sudah Siap Berkolaborasi dengan Teknologi?

Apakah Pendidikan Kita Sudah Siap Berkolaborasi dengan Teknologi?

8 September 2024
Hibah itu Dana Publik, Digunakan sebagai Modal Pilgub?

Hibah itu Dana Publik, Digunakan sebagai Modal Pilgub?

13 August 2024
Nobar Pulau Plastik di Fairfield by Marriott Bali Kuta

Nobar Pulau Plastik di Fairfield by Marriott Bali Kuta

27 April 2021
Menikmati Tradisi Unik Nusantara di Plataran Canggu

Menikmati Tradisi Unik Nusantara di Plataran Canggu

4 December 2020
Next Post

Merayakan Tiga Tahun Kompas Muda

Comments 9

  1. chris budhi says:
    16 years ago

    berita hangat…. salut to komandan anton

    Reply
  2. pushandaka says:
    16 years ago

    Kamu ada di dalam pesawat juga, ton?

    Saya usul, untuk semua maskapai, sebelum take-off, sebaiknya diadakan doa bersama seluruh penumpang, crew dan pilot. Pemimpin doanya pilot saja. Hehe..!

    Reply
  3. Leak says:
    16 years ago

    Lucu nih komentar Humas Batavia Air.

    //“Tidak ada yang terbakar, tolong diluruskan,” kata Manager Humas Batavia Air Eddy Haryanto pada Kompas.com. Menurut Eddy yang terjadi adalah keluarnya asap dari mesin sebelah kiri pesawat.//

    Oke tidak ada api. Tapi pasti ingat pepatah : Dimana ada asap pasti disitu ada api.

    Kemudian ngomong lagi :
    //“Kejadiannya adalah pesawat start engine, kalau namanya mesin di-start ada pengapian pembakaran, keluar asap. Itu hal yang wajar,” tegas Eddy//

    Lo tadi katanya tidak ada api, tapi kok sekarang ada “pengAPIan pembakaran”? Sama-sama keluar api kan pak?

    Reply
  4. adithya says:
    16 years ago

    sebenarnya hal yang wajar jika ketika pesawat start engine ada asap. kalo menurut saya ini hanya kepanikan penumpang yang pertama kali melihat asap dia langsung teriak “api… api… ada api” ini yang membuat penumpang lain ikutan panik. saya sekolah di penerbangan jadi tahu.

    yang perlu di ingat adalah respon avtur (bahan bakar pesawat) kepada api 10x lebih cepat dari pada premix yang berarti 20 – 30x lebih cepat dari pada premium. apa lagi kalo itu berada di daerah sayap yang berarti di tempat engine/mesin yang di aliri avtur (bahan bakar pesawat). jadi kesimpulannya apabila terjadi api pada engine maka 75%-90% akan terjadi kebakaran pada pesawat tersebut yang di sebabkan api yang tersambar oleh avtur

    Reply
  5. Chris budhi says:
    16 years ago

    Memang jadi humas harus pintar ngeles hehiihii

    Reply
  6. Cahyo says:
    16 years ago

    Fotonya mantap mas Anton!

    Reply
  7. Gepeng club says:
    16 years ago

    It kesalahan penumpang saja.

    Reply
  8. Gepeng club says:
    16 years ago

    Wah q heran aja ko ada manusia yg berpikiran harga tiket murah nyawa terancam & sbalik harga tiket mahal nyawa pasti selamat.Inget bro musibah it dtngnya dari tuhan bkn dari harga murah atw mahal tiket pesawat.Justru km harus berfikirnya positif aj klu dpt tiket murah it harus disyukuri bkn di jdikan alasan nyawa terancam.Saya jg mash ingat kata2 kepala pimpinan PT.Metro batavia airlne dgn kataca kami selaku biro perjalanan udara berterima kasih kepada seluruh penumpang tlh memilih terbang bersama batavia air.Dan kmi akan selalu memberikan pelayan terbaik buat anda.Mungkin it yg saya dgr waktu it.Jd gak ada maskapai yg punya pikiran tiket murah nyawa terancam.

    Reply
  9. bali gayatri tour says:
    14 years ago

    humas memang harus pintar agar .tidak berpengaruh kepada penumpang pesawat lain.itu kan indonesia mas.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Akses Medis Neurodiversitas: Perjuangan di tengah Minimnya Akses Layanan

Akses Medis Neurodiversitas: Perjuangan di tengah Minimnya Akses Layanan

10 November 2025
Ratusan Titik di Bali Alami Bencana

Memetakan Lokasi Banjir dari Media Sosial

9 November 2025
Pemuliaan Sumber Air Ritual Melasti di Catur Desa Adat Dalem Tamblingan

Pemuliaan Sumber Air Ritual Melasti di Catur Desa Adat Dalem Tamblingan

8 November 2025
Warisan Walter Spies dan Paradoks Bali Kini dalam Film Roots

Warisan Walter Spies dan Paradoks Bali Kini dalam Film Roots

7 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia