ForBALI mendapat penghargaan dari majalah Rolling Stone Indonesia.
Gerakan Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa mendapat anugerah Editors’ Choice Awards kategori People Power pada Jumat kemarin di Rolling Stone Jakarta. Inilah solidaritas tanpa batas.
Penganugerahan ini bertepatan dengan perayaan satu dasawarsa majalah Rolling Stone Indonesia. Majalah ini sangat teruji kredibilitasnya termasuk di Indonesia.
Menarik karena penghargaan ini diberikan kepada Gerakan Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa melalui ForBALI. Sebab, pihak Rolling Stone menilai gerakan Bali Tolak Reklamasi mampu menginspirasi anak-anak muda untuk peduli terhadap alam dengan cara-cara elegan termasuk melalui seni.
Gerakan ini dinilai bertahan cukup lama dan secara konsisten melakukan upaya-upaya advokasi sehingga mampu menginspirasi banyak orang untuk bergerak menyeamatkan lingkungan hidup. Jika dihitung, gerakan perlawanan ini sudah hampir memasuki tahun ketiga.
Koordinator Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI) I Wayan Gendo Suardana menerimanya langsung. Gendo didampingi pengurus Walhi Nasional dan relawan ForBALI cabang Jakarta.
Menurut Gendo mereka beramai-amai naik ke panggung untuk menunjukan bahwa Award ini bukan hanya milik individu atau organisasi ForBALI semata tetapi milik semua pihak yg selama ini berjuang menolak reklamasi Teluk Benoa.
Dalam pidatonya sesaat setelah penyerahan award yang diserahkan oleh Senior Editor majalah Rolling Stone Indonesia, Ricky Siahaan, di hadapan ribuan undangan termasuk tokoh-tokoh musik dan musisi kenamaan, Gendo menyampaikan apresiasinya atas award ini kepada Rolling Stone. “Akhirnya gerakan yang dimulai puluhan orang ini bisa menginspirasi anak-anak muda,” ujar Gendo.
Gendo menegaskan penghargaan ini milik semua pejuang tolak reklamasi Teluk Benoa, baik ForBALI di Lampung, Bandung, Jakarta, Klaten, Solo, Jawa Timur, Sulawesi, Kalimantan, dan lain-lain. Penghargaan ini juga milik para pejuang di luar negeri seperti di Australia, Eropa, Jerman, dan yang terakhir Jepang dan Amerika.
“Kami mohon para hadirin agar membantu karena kami sedang melawan kekuatan maha dahsyat. Tanpa kawan-kawan gerakan ini tidak ada apa-apanya. Ini perjuangan untuk peradaban, mohon bantu kami di sosial media ataupun dalam bentuk karya, foto, lukis, dan lain-lain,” kata Gendo.
Permintaan Gendo disambut membahana oleh tepuk tangan penonton. Di akhir pidatonya Gendo menegaskan akan tetap melawan sekaligus berharap Presiden Jokowi segera mencabut Perpres no 51 th 2014.
“Kami akan trus melawan karena kalau kami berhenti melawan maka kami kehilangan esensi sebagai manusia. Semoga Presiden Jokowi segera mencabut Perpres no 51 th 2014,” pungkas Gendo.
Pidato Gendo diapresiasi penonton dengan tepuk tangan membahana. Tampak di antaranya ada Abdee Slank.
Acara yang dimeriahkan oleh penampilan musisi seperti Alexa, Junto Aji, dan Shaggy Dog ini semakin hangat dengan penampilan pamungkas dari Naif. [b]