Kisara Bali adalah bagian dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang fokus terhadap permasalah reproduksi dan seksual remaja khususnya di daerah Bali.
Saya mewawancarai Ni Made Tari yang merupakan relawan Kisara Bali sejak 2018 hingga sekarang. Menurut Tari tingkat pengetahuan tentang seks atau sex education (alat kontrasepsi, penyakit menular seksual, proses kehamilan, dll) di kalangan remaja Bali cukup rendah. Adanya miskonsepsi seperti contoh sebanyak 1700 siswa laki -laki dan perempuan di Denpasar menganggap tabu mengenai nama alat kelamin mereka. Selain itu mereka kurang memahami pentingnya izin (consent) seperti dalam mengambil dan mengirimkan gambar sensual.
Open recruitment anggota relawan Kisara Bali dilakukan setiap tahun di bulan Maret/April. Anggota relawan Kisara Bali kebanyakan adalah anak SMA, hal ini menurut Tari karena mereka memiliki kesadaran mengenai pentingnya kesehatan reproduksi dan seksual bagi remaja. Anggota yang kebanyakan remaja juga bisa menjadi kekuatan yaitu dengan pendekatan sebaya/seumuran.
Remaja biasanya lebih senang bercerita dengan teman sebaya sehingga bisa membantu proses sosialisasi terutama ke sekolah sekolah. Kisara Bali memiliki banyak kegiatan mulai dari sosialisasi ke sekolah-sekolah khususnya SMP dan SMA di daerah Denpasar dan sekiatarnya. Ada event untuk Hari Remaja Internasional, mengisi acara di siaran radio, dan sebagainya.
Tidak ahnaya itu Kisara Bali juga bekerjasama dengan Kota Denpasar untuk menambahkan kurikulum mengenai kesehatan reproduksi ke sekolah sekolah. “Kisara Bali juga sering kena stigma ketika melakukan sosialisasi di sekolah sekolah mengenai kesehatan reproduksi terutama oleh guru guru,,” tutur Tari. Padalah menurut Tari hal ini penting dibahas ke para siswa siswi mengingat di Denpasar sendiri ada kasus seperti pacaran tidak sehat, hamil di luar nikah hingga pernikahan dini.
Kisara Bali memiliki jasa konseling gratis bernama Pacar Idaman yang diperuntukan bagi anak anak remaja yang ingin berkonsultasi mengenai kesehatan reproduksi atau bahkan kasus kekerasan dan seksual offline maupun online. Kisara bekerjasma dengan banyak pihak seperti kepolisian, LBH Bali, UPT perlindungan anak dan bisa juga memberikan rujukan ke Rumah Sakit atau psikolog jikalau ada kasus pelecehan atau kekerasan seksual.